"SLC/S22W5: Guru sebagai contoh dan panutan

in Teachers & Students4 days ago

Hello rekan-rekan steemian. Jumpa lagi dengan saya. Pada kesempatan ini saya akan mengikuti kontes yang diselenggarakan oleh komunitas my Teacher and Student. Saya salut atas kreatifitas dan enerjik saudara @miftahulrizky dan rekan kurator lainnya yang aktif menyelenggarakan kontes. Namun sebelum jauh saya melangkah maka saya akan mengundang tiga rekan lainnya yaitu @el-nailul, @muzack1 dan @sualeha untuk memgikuti kontes ini.

Mengawali tulisan ini saya mengutip apa yang disampaikan oleh Baginda Nabi SAW berkenaan dengan pentingnya ilmu sebagai bekal kehidupan. Menurut Baginda Nabi," Barangsiapa yang hendak menginginkan dunia, maka hendaklah ia menguasai ilmu. Barangsiapa menginginkan akhirat hendaklah ia menguasai ilmu, dan barangsiapa yang menginginkan keduanya (dunia dan akhirat) hendaklah ia menguasai ilmu." (H.R. Ahmad).

Menilik apa yang dikatakan oleh Baginda Nabi, maka betapa sangat pentingnya kita menuntut ilmu dan bahkan menjadi wajib hukumnya karena banyak manfaat dan keberkahan orang yang mempunyai ilmu pengetahuan. Nah, bagi yang telah mempunyai ilmu maka ilmunya tak boleh hanya diketahui dan dikuasai hanya miliknya, kita dianjurkan untuk mengajar dan mentransfer ilmu kepada orang lain. Nah, yang mengajarkan disebut guru. Guru pelita kehidupan. Guru berlian yang bersinar sepanjang masa.

●Setelah memahami materi kursus, jelaskan mengapa guru perlu menjadi contoh dan panutan siswa, dan berapa banyak pengaruh yang dimiliki ini pada perilaku dan karakter siswa?

Kita masih ingat sebuah peribahasa yang tak asing ditengah masyarakat dan sangat kaitannya dengan perilaku seorang guru yang memperlakukan muridnya yaitu, Guru kencing berdiri, Murid kencing berlari. Peribahasa ini hendaknya menjadi pedoman bagi seorang guru yang mengajar kepada muridnya. Seorang guru menjadi orang tua kedua bagi sang murid selain orangtua kandungnya untuk diluar rumah.

Guru dengan karakter mulia yang ditampilkan dalam proses belajar mengajar seperti santun, disiplin, bersahaja, bertanggungjawab dengan muridnya maka akan menjadi bahan baku bagi sang murid untuk mencontoh perilaku seorang guru. Dan, sebaliknya jika sang guru dalam mengajar atau berperilaku didalam ruangan kelas menampilan sifat kasar, emosional, suka memaki bahkan membuli maka akan memberikan dampak buruk terhadap karakter anak didiknya. Dan, setiap perilaku sang guru baik maupun jelek dalam proses belajar mengajar maka akan memberikan pengaruh yang tinggi, baik pengaruh positif maupun negatif terhadap perilaku dan karakter anak didik. Jika guru kencing berdiri alias tak baik, tak sopan, tak berbudi dalam mengajar maka murid akan dablek, suka bolos, suka membantah alias kencing sambil berlari, dan hal ini sangat merugikan semua kalangan.

●Setiap guru memiliki karakter dan kepribadian yang berbeda, nama sebanyak perilaku negatif yang Anda sadari dalam diri sendiri saat mengajar.

Setiap orang pastilah berbeda karakter. Demikian juga sang guru. Ada guru yang sabar dan banyak juga dalam mengajar guru yang mempunyai perilaku kasar dan menyebalkan alias perilaku negatif yang ditampilkan. Misalkan, pada saat mengajar ada murid yang ribut tidak perduli dengan materi yang diajarkan maka setelah beberapa kali diingatkan tak mau didengarnya, maka sang guru marah. Marahmya bahkan sampai main tangan seperti menampar dan menjewer anak didik karena tak mampu menahan rasa sabar. Sabarnya sudah habis. Mungkin menurutnya sabar juga tidak enak. Terlalu sabar ada murid yang semena-mena dalam kelas. Namun, tidak semua murid berperilaku tak patuh pada guru.

Ada juga sosok guru yang tak main tangan namun dengan suaranya yang keras dan lantang suka memaki dan bahkan ada yang membuli muridnya. Dan, ada juga yang menindak muridnya dengan hukuman fisik sehingga bisa mencederai sang murid. Nah, beberapa perilaku yang ditampilkan oleh guru tersebuta merupakan perilaku negatif yang tidak perlu ada pada jiwa seorang guru.

●Berbagilah dengan kami contoh sikap positif atau perilaku teladan yang telah Anda terapkan dalam kehidupan sehari-hari dengan siswa?Apa nilai pendidikan yang terkandung dalam perilaku ini.

1000721983.jpg

*Mengajar prajurit Lanal Sabang membaca
Al-Qur'an *

Saya pernah mengajar, namun bukan mengajar siswa. Ya, saya mengajar ngaji prajurit TNI AL. Kalau mau disamakan ya, mereka siswanya saya. Manakala saya dinas di Lanal Sabang, sekitar tahun 2022, Saya buat aturan bahwa bagi setiap prajurit Bintara dan Tamtama yang baru berdinas di Lanal Sabang wajib ngaji di mushalla usai salat maghrib.

Kegiatan ini tidaklah setiap hari, seminggu hanya tiga kali. Aku mengajar mereka membaca Al-Qur'an. Tidak semua bisa membaca Al-Qur'an dengan benar. Bisa dibacanya namun tajwid dan makhrajul hurufnya kurang tepat alias agak kacau. Keinginan mereka mengaji sudah merupakan nilai plus. Saya mengajar dengan sabar dan dengan sekali-kali bergaya ceria. Ya, ceria agar mereka tidak terlalu tegang dalam proses belajar mengajar. Setiap salah saya dengan sabar menuntun untuk memperbaik bacaan. Saya dengan seksama dan teliti menyimak dan memperbaiki bacaan mereka.

1000721984.jpg

Mengajar ngaji anak-anak yang bermain di masjid

Tidak hanya prajurit TNI AL saya ajarkan. Untuk diketahui saya pun suka mengajar anak-anak lain yang bermain di masjid. Saya panggil sejenak dan ajarkan bacaan Al-Qur'an. Memang anak-anak itu ada yang sudah baca Qur'an besar dan ada juga yang masih baca Iqra'. Tak apa-apa, pastilah seru. Demikian juga perlu sabar dan fokus mengajarnya. Kebetulan saat itu saya ajarkan di Masjid Hajar Aswad Kota Tanjungpinang.

Nah, adapun nilai pendidikan yang terkandung dalam perilaku ini adalah kesabaran, tanggungjawab, fokus, telaten, teliti dan tentunya penuh dengan keakraban. Beberapa perilaku ini jika dipergunakan maka sangat baik dalam proses belajar mengajar menuju keberhasilan tujuan yang direncanakan.

● Apa manfaat yang Anda rasakan dari perilaku teladan yang telah Anda tunjukkan sejauh ini, apakah itu memiliki dampak positif pada perilaku dan karakter siswa Anda.

Allah menyampaikan kepada kita bahwa setiap kebaikan yang kita perbuat maka nilai kebaikannya akan kembali kepada kita. Artinya setiap sifat tauladan yang kita perbuat maka insyaallah akan dicontoh atau ditiru oleh anak didik. Sifat uswah tersebut berupa sabar, semangat, tanggungjawab, disiplin dan lain sebagainya. Nah, bagi kita sendiri ketauladan yang kita tunjukkan maka semakin membuat kita mawas diri atau penuh kehati-hatian dalam mengajar atau mentransfer ilmu. Sekali bahwa ketauladan yang kita lakukan akan memberikan dampak positif tidak hanya bagi anak didik namun juga bagi diri sendiri. Dan, jujur adanya bahwa terobosanku ajarkan mengaji menjadi para prajurit terbantu dan semangat untuk belajar Al-Qur'an. Usai maghrib mereka sudah siap dengan semangat membaranya. Tidak ada yang rugi setiap kebaikan kawan..

Demikian uraian saya sehubungan dengan kiprah dan perilaku tauladan yang harus ditampilkan oleh seorang guru dalam mensukseskan proses belajar mengajar. Ingat, guru jangan kencing berdiri ya. Ntar muridnya akan kencing berlari. Walaupun kita sadari bahwa kencing sambil berlari sungguh sulit dan sangat menyiksa diri. Hehehe...****

Salam semangat buat cekgu dari@hoesniy

Sort:  
Loading...

Semoga berhasil dengan challenge pak 🚀👍

 2 days ago 

Aamiin