Holy place #2 | Masjid Raya Pase, Kota Panton Labu - Middle Eastern and Greek-inspired architecture

Hello sobat steemian tercinta,..
Sesuai dengan namanya, Masjid secara harfiah diartikan sebagai tempat sujud atau dalam bahasa arab dituliskan dengan kata "Masjidu". Ya! Masjid adalah bangunan khusus yang dibangun untuk tempat ibadah bagi umat muslim, tidak hanya sebagai tempat shalat (sujud) atau mengentalkan keimanan, namun ibadah dalam arti luas bahwa masjid juga difungsikan sebagai tempat pengembangan Islam seperti belajar - mengajar agama, pengembangan ekonomi dan politik sebagaimana sejarah pelaksana ibadah oleh generasi pertama umat muslim pada masa Rasulullah Muhammad S.A.W.
Masjid juga dikenal sebagai pusat kegiatan dakwah dan kegiatan - kegiatan keagamaan lainnya secara formal untuk tujuan pembinaan moral generasi Islam secara terus menerus.
Dalam Minggu ini saya mendapatkan kesempatan berkunjung ke salah satu Masjid terbesar di Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh - Indonesia yakni ke Masjid Raya Pase Kota Panton Labu Kecamatan Tanah Jambo Aye. Masjid yang berlokasi persis di pusat Kota Kabupaten Aceh Utara tersebut tampak berdiri megah dan kokoh dengan arsitektur bernuansa Timur Tengah dan berlantai keramik Yunani. Sebagaimana tulisan kami di atas, Masjid Raya Pase juga memiliki fungsi yang sama sebagai tempat ibadah dan tempat berlangsungnya berbagai kegiatan islami lainnya bagi umat muslim khususnya masyarakat di wilayah Kota Panton Labu dan sekitarnya.

Peta lokasi google Maps: Masjid Raya Pase Kota Panton Labu, atau anda dapat menemukan lokasi melalui google search: https://g.co/kgs/TZ63fgZ
Sebelum melanjutkan tulisan ini, saya ingin menyampaikan kepada promotor steem-atlas @miftahulrizky bahwa ada perbedaan tulisan kata "masjid". Pada situs web Google Maps tertulis "masjid", sementara pada steematlas.com tertulis "mesjid".


Sejarah singkat Masjid Raya Pase Kota Panton Labu
Menurut beberapa sumber, diantaranya melalui tulisan Iranda Novandi melalui situs web halaman7.com, disana disebutkan bahwa masjid Raya Pase Kota Panton Labu dibangunan atas prakarsa seorang tokoh masyarakat Kabupaten Aceh Utara bernama Muhammad Ansari atau julukan yang familiar bagi beliau saat itu adalah Harun Kumis, sumber lainnya melalui laman situs web anugerahkubah.com tentang tahapan pembangunan dan renovasi bangunan masjid.
Masjid ini terakhir direnovasi pada tahun 2009 setelah mendapat kucuran dana pembangunan dari Pemerintah Aceh senilai Rp. 3 milyar atau setara dengan jumlah 1267000 Steem (harga saat konversi steem -idr) melalui koinmarketcup. Sebelumnya, sejak didirikan pada tahun 1972 masjid Raya Pase Kota Panton Labu tersebut telah melewati dua kali renovasi, yakni pertama kali di tahun 1984 dan selesai tahun 1986. Renovasi pertama dimaksudkan untuk "perluasan bangunan ke bagian samping kanan dan bagian depan masjid" karena kapasitas masjid tidak lagi dapat menampung jamaah dari waktu ke waktu semakin bertambah, sehingga pengurus masjid, tokoh masyarakat dan masyarakat setempat memutuskan untuk merenovasi (memperluas bangunan dan areal) masjid tersebut agar dapat menampung jamaah lebih banyak.
Tidak berselang lama Renovasi kedua pun kembali dilakukan pada tahun 1987, renovasi kedua difokuskan untuk pembangunan pagar yang mengelilingi areal masjid sepanjang 500 meter, juga dilanjutkan dengan pembangunan bak wudhu dan satu buah Balai Pengajian. Renovasi kedua menghabiskan dana sebesar kurang lebih Rp.65 juta atau setara dengan jumlah 27360 Steem (harga saat konversi steem -idr) melalui koinmarketcup.


Sebelum renovasi terakhir dilakukan pada tahun 2009, Masjid tersebut sebelumnya juga sempat dilakukan renovasi pada tahun 1989 untuk tujuan merombak bentuk/wajah bangunan yakni membongkar bangunan lama sehingga menjadi lebih indah, mewah dan bergaya artistik seperti tampak pada beberapa gambar dalam postingan ini.

Saat ini, Masjid Raya Pase Kota Panton Labu memiliki luas bangunan 9.000 m2 dan berdiri kokoh di atas lahan seluas 1.404 m2 dengan biaya keseluruhan pembangunan masjid baik interior, eksterior maupun sejumlah fasilitas lainnya mencapai Rp.30 milyar atau setara dengan jumlah 12656000 Steem (harga saat konversi steem -idr) melalui koinmarketcup.
Masjid Raya Pase dibuka hampir 24 jam bagi semua jamaah dan masyarakat dari berbagai daerah yang singgah atau sengaja berkunjung. Saya dan keluarga tiba di areal Masjid Raya Pase Kota Panton Labu setelah menempuh perjalanan sekitar 90 menit dari kota Lhokseumawe. Masjid ini juga terlihat indah dengan satu kubah utama yang dikelilingi empat kubah lainnya di bagian sebelah kiri, kanan, depan dan belakang masjid. Tidak hanya itu kemegahannya juga disempurnakan dengan 12 menara yang menjulang tinggi mengapit empat kubah masjid yang menjadi simbol kejayaan kerajaan Islam Pase.

Area utama yang saya kunjungi sebelum memasuki masjid ini adalah mendatangi tempat wudhu untuk mensucikan badan atau anggota widhu. Pamplet kecil bertuliskan Stop sandal (alas kaki) merupakan sebuah informasi "larangan" bagi para jamaah agar tidak membawa alas kaki ke areal tempat wudhu, hal ini untuk menjaga kebersihan tempat wudhu dari kotoran dan najis.
Selanjutnya pada gambar sebelah kanan bawah terpasang juga papan informasi "batas suci" sebagai pembatas antara tempat wudhu dan area shalat yang bebas dari kotoran dan najis.



Masjid Raya Pase merupakan salah satu dari tiga masjid dengan desain terindah di Kabupaten Aceh Utara yakni dua masjid lainnya adalah Masjid Baiturrahim Lhoksukon dan Masjid Bujang Salim di Kecamatan Dewantara. Masjid Raya Pase terbalut oleh tiga kombinasi warna, warna putih sebagai warna dasar, warna kuning keemasan dan warna hijau yang lebih dominan pada sejumlah kubah masjid.
Melangkah ke eksterior lainnya, lantai masjid ini juga dilapisi dengan marmer berjenis crystal white yang berasal dari Yunani, begitu halnya dengan semua tangga utama menuju pelataran masjid yang juga dihiasi dengan mermer crystal berwarna kombinasi krim dan abu-abu.


Hampir semua eksterior lainnya pada masjid ini seperti tiang, dinding, pintu juga dihiasi dengan beragam ukiran indah bernuansa artistik timur tengah.





Jika anda berkunjung ke masjid Raya Pase tentunya melewati pintu utama pada bagian depan, samping kanan dan kiri maka anda akan melihat dari jarak dekat keindahan Ukiran dalam bentuk timbul berwarna kuning keemasan tampak menawan yang mengingatkan kami pada pintu istana kerajaan Aceh tempo dulu, dan hampir semua eksterior dan interior masjid ini terbalut dengan bermacam model ukiran yang tentunya benar-benar memanjakan mata anda.




Mimbar adalah tempat yang sengaja ditinggikan sebagai tempat imam berkhotbah atau berceramah, mimbar ini biasanya digunakan oleh imam ketika berkhotbah saat penyelenggaraan ibadah jum'at dan hari raya idul Fitri dan idul Adha.
Selanjutnya, masjid Raya Pase juga dilengkapi dengan pustaka kecil yang terlihat unik karena sengaja dibuat menempel pada setiap tiang utama masjid diantara elemen-elemen arsitektur yang indah. Pustaka pada tiang-tiang bangunan mesjid ini dipenuhi dengan Al-Qur'an, kitab dan buku-buku agama, sehingga para jamaah akan lebih terjangkau menggunakan / membacanya.

Suasana Masjid Raya Pase Dimalam Hari
Apa yang menarik lainnya saat berkunjung ke masjid ini? Anda akan menikmati keindahan lampu taman disaat senja dan malam hari dimana semua lampu tersebut juga dihiasi dengan ukiran yang sangat indah dan memukau.




Sebelum kami kembali ke kota Lhokseumawe, saya menyempatkan waktu untuk selfie dengan putri saya di depan masjid Raya Pase, karena sebelumnya atau sore harinya saya dan keluarga juga menikmati berbuka puasa bersama yang diselenggarakan oleh panitia Masjid, jadi saya mengucapkan terima kasih karena panitia ramadhan telah menyediakan makanan dan minuman berbuka puasa secara gratis untuk kami dan semua pengunjung yang hadir.

Sekian tulisan saya tentang bangunan, Lokasi dan sejarah singkat Masjid Raya Pase Kota Panton Labu Kecamatan Tanah Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh - Indonesia. Saya juga mengundang rekan kami @muzack1 @radjasalman dan @ifatniza .
Terima kasih banyak atas kunjungan dan sangat berharap anda memiliki waktu luang untuk membacanya..
salam,
@ridwant
Terkait dengan penulisan kata "masjid" dan "mesjid" akan segera saya laporkan untuk diperbaiki.
Terkait dengan sejarah pembangunan masjid, dari mana sumbernya? anda perlu menyebutkan sumbernya.
tolong ganti hastag #pantonlabu menjadi #acehutara
Akan segera kami perbaiki, terima kasih informasinya..
Sudah dilakukan perbaikan terkait sumber sejarah pembangunan masjid serta hastagnya. Mohon ditinjau kembali. Terima kasih banyak pak @miftahulrizky
Saya rasa semuanya sudah sesuai
🤗
https://x.com/peephotnews/status/1904951439073706048?t=KY8Fnr4JUI3HFirtJxfFSA&s=19
Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.
Your post has been upvoted. Share with us posts related to economic activity and transactions related to our lives. Acquire business activities and new business ideas. Add prosperity by sharing business activities on the Steemit platform.
Subscribe Steem4Entrepreneurs community
Thank you for support
Steem Atlas Ambassador review results
Re-understand the guidelines below, so that your posts have the added value that Steem Atlas needs.
👉🏻 15 Tips to Make Better Posts for Steem Atlas
Thank you for review & information sir @fantvwiki
Thank you for using Steem Atlas.
For more information about posting on Steem Atlas check out our Curation Guidelines...
Thank you for setting a beneficiary to @steem-atlas, it will help the project grow.
To help improve your posts on Steem Atlas, and increase your chances of winning in the Atlas Challenge, check out these 15 Tips...
My pleasure sir @pennsif
Supporting the Steem Atlas project.
Thank you from the @pennsif.witness team.
Untuk kamar mandinya bagaimana Adoe, apa bersih dan nyaman bagi jamaah
Pada saat kami berkunjung terlihat Bersih dan aman kanda..🤗