Peluang ceruk pasar yang terabaikan

in Freewriters3 days ago

Saya adalah seorang ibu rumah tangga dan juga seorang yang bekerja pada sebuah instansi pemerintah dengan jabatan sebagai cleaning service, saya sangat bersyukur dengan gaji yang saya peroleh walaupun sedikit namun berkah, kalau kita bersyukur semua akan cukup,.

IMG20250218180736.jpg
hasil karya saya yang sering di sewa untuk acara pesta, sebagian tempat menaruh sirih pengantin

Suatu ketika saya mengumpulkan sampah-sampah yang tidak terpakai lagi untuk kami jual dan itu merupakan sampah rumah tangga, seperti botol Aqua, plastik, tempurung dan beberapa jenis sampah lain yang bisa bernilai uang, yang di kumpulkan oleh perusahaan bank sampah yang akan diolah lagi menjadi barang berguna.

Kami semua diajak untuk bergabung namun hanya segelintir orang saja yang mau, karena saya orangnya penasaran jadi saya ikut bergabung dengan bank sampah dan bekerja sama dengan mereka, kemudian mereka memberikan pelatihan untuk kami warga desa dalam sebuah peluang bisnis yang di beri nama "Mengubah sampah menjadi berkah".

Saya belajar dengan yakin apa saja yang mereka perlihatkan pada kami, dan pada akhirnya kami di kontrak untuk membuat kerajinan tangan dari bibir botol Aqua gelas dan di ubah menjadi barang yang bernilai jual mahal, hanya saya dan adik ipar yang menekuni membuat kerajinan tangan tersebut dan meraup keuntungan yang luar biasa saat itu.

Saya juga menjadi tutor dan mengajarkan di beberapa kampung yang ditugaskan dan tentunya mendapatkan imbalan yang lumayan bahkan hasil karya kami pernah juga sampai ke kementrian negara kami untuk di pamerkan, sekarang saya sudah berhenti membuat karena sibuk dengan kegiatan lain, dan sesekali kalau ada waktu saya akan menerima orderan atau sekedar membantu membuat ketrampilan anak saya yang akan di bawa ke sekolah.

Semua guru yang pernah dapat hasil ketrampilan yang dibawa oleh anak saya disimpan olehnya dengan baik, saat hari terakhir masa ujian di sekolah anak-anak di wajibkan membawa ketrampilan dan saya bersama dengan anak-anak akan membuat ketrampilan yang akan di nilai di sekolahnya.

Kalau saya kembangkan kembali akan banyak peminatnya yang akan memburu namun sayang selain kekurangan modal, tenaga kerja juga tidak ada yang bisa saya andalkan yang bisa Serapi dan sebagus yang kami buat.

Terimakasih kepada teman @wakeupkitty dan juga @aneukpineng78 yang sudah menyelenggarakan kontes yang luar biasa ini, saya mohon bimbingannya supaya saya bisa lebih baik lagi kedepannya.
Jika ada kesalahan mohon di koreksi karena saya sudah mencoba semaksimal mungkin dan mungkin masih jauh dari kata sempurna, salam.

Hormat saya

@suryati1

Sort:  

Bereh that buah tangannya. Ini sangat inspriratif dan bisa menjadi oleh-oleh yang bagus jika diperjual-belikan di gerai-gerai UMKM. Barangkali bisa juga menjadi sumber pendapat baru untuk usaha rumahan bordiran. Membuat peluang usaha baru.

Namun, ternyata langkah besar sudah dilakukan duluan, terbukti dengan sudah menjadi mentor untuk pembuatan barang-barang limbah yang bermanfaat. Jadi tepat rasanya kalau dikatakan mengubah sampah menjadi berkah.

Sepertinya sekarang perlu ditekuni secara serius. Apalagi hasil karya seni ini sudah mendapat pengakuan dari kementerian. Orang-orang kampung tetangga juga sudah mengaku. Ini menarik. Jujur saja, ini sebenarnya potensi ekonomi yang cukup besar jika dikelola dengan sungguh-sungguh, meski terkadang dengan cara kerja sambilan.

Terima kasih sudah menyajikan informasi menarik untuk kami. Sangat bermanfaat. Tinggal kami nantikan postingan atau tuturialnya saja, agar pembaca bisa mencoba di rumah. Salam

Ia bang waktu itu memang kami memproduksi banyak barang yang kami kembangkan sendiri, pertama hanya diajarkan gelas permen, setelah itu kami membuat lebih banyak macam produk sehingga pemimpin bank sampah memakai jasa kami untuk memproduksi dalam jumlah yang banyak, kami hanya di bayar upah saja sedangkan bahan mereka yang siapkan

Membuat peci, keranjang air/ Aqua gelas , keranjang buah, kotak tisu, dan beberapa lagi yang kami desain sendiri

 14 hours ago 

You have a lot of wisom to share. Your title is well chosen and gives a lot to think about.
Opportunities not taking.. Are these what we regret most?

Terimakasih temanku, saya akan berusaha yang terbaik semoga semua menyukainya

Kesempatan tidak terambil.. Apakah ini yang paling kita sesali?.

Jawabannya tidak juga teman...... saya menganggapnya mungkin inilah jalan terbaik buat saya setidaknya saya sudah berusaha..... Seandainya saya tidak menjalankan lagi , saya akan mencoba di bagian lain mungkin akan jauh lebih baik