Peusijuek

Ini memperlihatkan sebuah tradisi yang sakral dan penuh makna di Aceh, yaitu prosesi peusijuek (tepung tawar) yang dilakukan kepada jamaah haji sebelum mereka berangkat ke Tanah Suci. Dalam tradisi Aceh, peusijuek merupakan bentuk doa, restu, dan permohonan keselamatan yang dilakukan oleh keluarga dan masyarakat kepada seseorang yang akan menempuh perjalanan penting atau memasuki fase kehidupan baru.

Terlihat suasana kekeluargaan dan khidmat, dengan para tamu duduk bersila dan mengenakan busana muslim rapi. Mereka berkumpul di dalam rumah untuk mengikuti prosesi ini dengan khusyuk. Sementara pada gambar kedua, seorang pria melakukan peusijuek terhadap calon jamaah haji wanita yang berpakaian serba putih. Daun-daun hijau dan air dalam wadah menjadi perlengkapan utama dalam prosesi ini, sebagai simbol kesucian, berkah, dan harapan akan keselamatan dalam perjalanan haji.

Tradisi peusijuek ini menjadi bentuk solidaritas sosial dan spiritual masyarakat Aceh. Selain memberikan semangat dan doa kepada calon jamaah haji, acara ini juga mempererat tali silaturahmi antar keluarga dan tetangga. Dalam suasana yang hangat dan penuh haru, mereka saling mendoakan agar ibadah haji berjalan lancar, penuh berkah, dan mendapat predikat haji mabrur.

Peusijuek bukan sekadar adat, tetapi manifestasi nilai-nilai Islam dan budaya Aceh yang harmonis.