"Parents' Struggle Under the Scorching Sun: For the Beloved Family at Home"
Salam buat steemians seluruhnya.
Salam sejahtera dimana pun kamu berada.
diawal pagi hari ini aku mengharap supaya cuaca kondisi hari ini tidak hujan sebab terdapat pekerjaan di sawah yang wajib aku selesaikan ialah ceumeulhe alias proses penggilingan batang padi jadi padi. Sebab telah 2 hari tadi bapak aku dipotong sehingga belum dapat diproses buat penggilingan jadi padi karena cuacanya hujan serta tidak menunjang.
hari ini sehabis aku mengantar anak aku berangkat ke sekolah aku langsung bergegas kembali kerumah bapak aku buat berencana membantunya mengerjakan pekerjaan di sawah bagi rencana hari ini dekat jam 10 pagi para pekerja penggilingan padi tiba ke tumpukan padi yang telah aku tumpuk sebagian hari yang kemudian. sesampainya aku di persimpangan jalur mengarah ke sawah di situ aku memandang terdapat tumpukan karung yang penuh dengan jerami padi di yang ingin dibawa kembali oleh peternak sapi buat diberikan kepada sapi selaku pengganti rumput. karena bagi penjelasan peternak sapi tersebut di daerahnya ialah wilayah ponton sebagian hari yang kemudian hadapi kebanjiran besar sehingga seluruh rumput yang terdapat di sawah serta dalam perkarangan kebun yang lain seluruh jadi mati sehingga tidak dapat diberikan kepada sapi. sehingga sebagian warga mencari santapan yang lain buat sapinya sehingga mereka rela buat keluar dari daerahnya mencari jerami padi yang dapat diberikan kepada sapi.
sesampainya aku di pinggir sawah aku memandang terdapat seorang yang lagi mengupas buah kelapa buat dijual. Aku pernah bertanya kepada masyarakat tersebut jika buah kelapa yang telah dikupas itu berapa biayanya per buah sebab rencana aku ya pula mau membelinya dekat 5 buah buat kebutuhan dapur di rumah aku cukup pula jika belinya di ruko biayanya dekat 4. 000 per buah tetapi jika di situ 2. 000 per buah.
sehabis saya berbincang- bincang dengan masyarakat tersebut saya langsung berangkat mengarah tumpukan padi saya yang berjarak dekat 250 m dari tepi kampung ataupun dengan jalur raya. sesampainya saya di situ sementara itu para pekerja juga belum hingga sebab sebabnya terdapat kenduri di salah satu rumah saudaranya sehingga mereka wajib mendatangi tempat tersebut. Sehabis itu saya juga mengambil kesimpulan tidak kembali dahulu ke rumah sembari saya melindungi tumpukan padi yang telah 2 hari saya tutup sehingga suasana padi telah mulai berkembang kulat serta sebagiannya telah berkembang jadi bibit padi.
sudah sekitar 1 jam setengah saya menunggu sementara itu pekerja juga belum hingga sehabis itu sebab waktunya telah nyaris dzuhur saya mengambil keputusan buat kembali sebentar buat melsayakan ibadah salat zuhur. setelah saya sampai di rumah saya langsung mensterilkan diri serta mengambil alih pakaian yang saya kenakan tadi sehabis itu saya langsung mensterilkan diri buat bersiap- siap melaksanakan ibadah salat zuhur. sehabis ibadah zuhur berakhir saya langsung kembali ke sawah buat membenarkan para pekerja telah hingga di tumpukan padi. sesampainya di situ Alhamdulillah para pekerja juga telah hingga duluan dekat 10 menit. sehabis itu para pekerja juga membereskan seluruh suatu yang butuh dibereskan sehabis itu mereka langsung menggiling serta memprontok padi.
Setelah beberapa saat proses penggilingan padi saya sempat mengabadikan beberapa foto keindahan langit pada waktu siang hari dengan menggunakan smartphone samsung galaxy A51
Sehabis saya menunggu sebagian lama, proses penggilingan padi juga berakhir. Sehabis itu para pekerja istirahat sebentar dengan memakan alakadar kemilan yang telah kami membawa buat kami bagikan kepada para pekerja penggilingan padi.
Sehabis para kerja betul- betul telah berakhir membereskan perkakas kerja mereka sehabis itu saya langsung mendekati tumpukan karung padi buat memikulnya bawa kembali ke darat dengan menempuh jarak tempuh selama 800 ataupun 900 m.
di situ banyak para pekerja yang mau mencari upah buat mengangkat padi ke posisi jalur. Dengan harga upah yang bermacam- macam. Bila jaraknya cukup dekat upahnya dekat 8. 000 per karung, sebaliknya untuk saya mereka memohon ongkos membawanya dekat 10. 000 per karung, dengan cuacanya yang telah sore saya juga membagikan kepada pekerja tersebut buat mengangkat sebagian karung padi yang dibawa kembali ke zona jalur. sebaliknya saya sendiri juga turut mengangkutnya sebab buat kurangi ekonomi yang dikeluarkan oleh bapak saya.
Sehabis sebagian buah karung yang telah dibawa oleh para pekerjatersebut saya pula mau berupaya membawanya bisa jadi saja mampu tetapi dalam keseharian saya tidak sempat memikul karung padi. mudah- mudahan saya mampu memikulnya hingga ke tujuan sebab berat suatu karung cukup pula dekat 50 kilogram
selagi dalam perjalanan saya memikul karung seketika tubuh saya terasa sangat sakit serta kaki saya terasa gemetar menahan berat beban yang terdapat di pundak saya meski demikian saya pula wajib menahan serta membawanya hingga ke tujuan. saat sebelum hingga ke tujuan seakan- akan saya nyaris tumbang serta napas saya teresak esak sewaktu menahannya. Begitulah perjuangan seseorang bapak dalam mencari rezeki buat menafkahi keluarga saya meski demikian seperti itu perjuangan kita seseorang kepala keluarga.
Sehabis saya hingga saya langsung meletakkan karung pagi tersebut pada tumpukan yang lain serta saya langsung merebahkan diri sebab keletihan yang saya natural serta pula saya nyaris lenyap ingatan dikala itu.Sehabis sebagian asahan keadaan saya telah normal saya langsung kembali lagi buat mengambil sebagian karung padi yang masih terdapat di tengah persawahan. sebab waktu telah sore serta nyaris merambah waktu salat Maghrib saya langsung mengambil kendaraan becak yang terdapat di rumah buat mengangkat seluruh karung padi ke rumah. Sehabis seluruh karung hingga ai di rumah waktu adzan Maghrib juga berkumandang sehabis itu saya langsung mensterilkan diri buat bergegas melaksanakan ibadah salat magrib.
inilah catatan setiap hari saya hari ini yang penuh perjuangan mencari rezeki buat menafkahi keluarga saya mudah- mudahan berguna untuk seluruh teman serta saudara saya yang ingin membacanya.