Menikmati suasana pagi di Markas TNI (part-3)
Hai rekan-rekanku steemian. Usai pulang dari Jakarta, baru kembali Aku mengudara. Tentunya kisah masih lanjutan saat Aku ada disana. Menikmati suasana sebelum menuju Ciawi kegiatan utama. Inilah kisah lanjutannya kawan;
Aku sudah tiga hari tiba di Jakarta. Sebelum menuju Ciawi Bogor untuk acara APCS pada tanggal 27 Januari 2025, Aku masih menginap di mess transit paroh lokasi Masjid Al-Arief Mabesal, Cikangkap. Untuk mengisi waktu maka Aku berolahraga dan sambil menikmati suasana pagi di area Markas Tentara Nasional Indonesia.
Kebetulan udara pagi sejuk dan tak terlalu panas. Sangat baik berolahraga. Aku tidak berjalan kaki namun menggunakan sepeda yang terletak di masjid. Sepeda Aku kayuh pelan. Tidak terlalu sehat sepeda yang Aku pakai. Berhenti awal di sekitar pintu utama masuk penjagaan Markas Besar TNI Angkatan Laut (AL). Pada sebuah pertigaan, Aku berdiri dan mengabadikan diri dengan latar penjagaan pintu masuk.
Suasana pintu masuk Mabesal
Tidak hanya itu saja yang menjadi bahan gambar. Aku memandang nun jauh kearah depan menuju Markas TNI, tersusun rapi pohon-pohon indah. Rumputnya pendek pertanda sering dipotong. Udaranya segar dihirup. Kalau berjalan rasanya lelah juga dan banyak mengeluarkan keringat jika ingin menuju gedung utama Markas TNI. Maka tepat pilihanku mengisi waktu dengan bersepeda.
Aku telah meninggalkan pintu masuk penjagaan Markas Besar TNI AL. Arah yang dituju adalah kantor Mabes TNI. Pelan namun pasti maka tibalah Aku dipertigaan. Jika lurus maka melewati Markas Mabes TNI.Dan, jika kekiri maka akan melewati Tampak depan Gedung Utama Markas Besar TNI AL dan melirik kekanan Markas Besar TNI AU (dalam proses perbaikan).
Patung Jenderal Soedirman sebagai latar
Aku berhenti dipertigaan. Tiba-tiba, seorang prajurit berpangkat Letda menghampiriku dengan sepeda motor yang ditungganinya. Beliau tugas jaga dan menyampaikan bahwa jika mau lanjut kearah depan, melewati Mabesal hingga ke pintu utama, tak boleh naik sepeda, harus dengan kendaraan roda empat. Aku iya saja karena mungkin itu seharusnya dan Aku sudah lama tak kemari. Nah, kebetulan ada beliau maka Aku mintakan tolong foto dengan latar belakang gambar adalah patung Panglima Besar Jenderal Soedirman.
Untuk diketahui sekilas info bahwa Jenderal Soedirman yang dilahirkan pada tanggal 24 Januari 1916, di Purbalingga merupakan sosok pejuang dan pahlawan tangguh yang pernah lahir di bumi Indonesia. Perjuangan hebat dan semangat tak pantang menyerah melawan penjajah Belanda dalam mempertahankan tanah air, akhirnya dari Pemerintah Indonesia pada tanggal 10 Desember 1946 ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional.
Usai foto, Aku berniat kembali saja karena informasi dari yang jaga tak boleh masuk area jika naik sepeda. Kami berpisah, namun saat hendak kembali Aku berjumpa dengan pak tua yang olahraga bersepeda. Kami saling tegur sapa. Bang Jay namanya. Aku hormat beliau karena perkiraanku beliau purnawirawan berpangkat karena dengan asyiknya bersepeda masuk area yang Aku tak bisa masuk. Setelah terjadi dialog, Bang Jay bilang ngak apa-apa masuk area itu, apalagi untuk ambil foto di Monumen Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT).
Bersama Bang Jay diarea Gedung Mabesal
Akhirnya, Aku ikuti saran Bang Jay untuk masuk area terebut. Maka awal yang Aku lihat dan foto adalah Tampak depan gedung utama Markas Besar TNI AL. Gedung dengan cat warna putih tampak keren dan kokoh berdiri. Aura wibawa terpancar dari segala penjuru. Kita bisa melihat tiang bendera lapangan. Ada juga amunisi torpedo dan exocet yang telah terpakai.
Aku juga berfoto bareng dengan Bang Jaz sebelum berpisah. Dan tentunya, fotoku berulang dengan latar patung gagah Panglima Besar Jenderal Soedirman. Bang Jay pergi meninggalkanku dan Aku sibukkan diri berfoto di area Monumen SSAT. Ada kapal Layar Pinishi, yang dikenal dengan KRI Dewaruci. Bangunan kapal gagah dan sangat bagus dibuatnya. Lanjut dengan latar alat tempur Tank, KRI, Marinir dan Pesawat Udara. Pada sekitar lokasi dapat ditemui mercusuar.
Aku senang sekali dapat mengambil momen ini. Selama ini hanya mendengarkan saja ada monumen SSAT. Setelah puas, barulah Aku kembali. Aku kayuh sepeda perlahan melewati area. Aku tidak berfoto di kantor Markas Besar TNI AU karena sedang dalam perbaikan. Untuk Markas Besar TNI AD tidak di Cilangkap, makanya Aku tidak abadikan. Aku sudah berbalik arah dan meninggalkan patung Jenderal Soedirman dan gedung Markas Besar TNI. Olahraga yang cukup mengeluarkan keringat karena selain panas mentari mulai menyengat dan sepeda pun agak berat dikayuh. Inilah perjuangan untuk sehat dan mengapai momen indah.
Aku, sudah tiba di mess dan istirahat melepas rehat. Suatu kegiatan yang mengasyikkan sekaligus menguras tenaga.***
Edisi lanjutan...
Cilangkap, 25 Januari 2025
Salam semangat dari@hoesniy