The Diary Game Rabu, 12 Februari 2025 : Keseharian yang penuh cerita bersama sahabat
Sahabat Steemit yang di rahmati Allah, kembali saya membuka cerita baru dalam rutinitas yang berbeda, semoga di awal tahun ini menjadi perjalanan lebih baik untuk kita semua, dan dapat menyelesaikan berbagai aktivitas dan keinginan yang baik.
Menghabiskan waktu siang bersama Pak Candra dan pak Walictd
Dewantara, tempat saya berkelana hari ini sejak dari pagi hingga petang malam melewati berbagai aktivitas bersama orang-orang terdekat. Tak terasa matahari siang menyapa di bawah lagi biru. Saya dirumah masih dengan pakaian yang sama sejak tadi malam, habis membuka handphone mulai mandi karena @walictd mulai menempuh perjalanan ke rumah. Dia mengajak saya pergi warung kopi menikmati kopi bersama kegiatan di sana. Sebelumnya saya sudah makan siang terlebih dahulu untuk menjaga kesehatan serta menghemat jajan saat keluar rumah. Dengan keadaan perut yang terisi kenyang saya menempuh perjalanan di belakang motor rekan Walictd. Tempat yang kami duduki siang ini adalah Ali Kupi, salah satu warung yang berada di Uteun Linggang dekat jalan raya Medan banda Aceh.
Sebenarnya suasana siang itu benar-benar panas dan saya tidak betah saat beradabdi warung tersebut, bahkan untuk melakukan kegiatan pun terasa berat, beberapa kipas angin sebenrnya ada, tapi tetap saja terasa panas dengan matahari yang tengah cerah. Di warung tersebut saya hanya bisa membagi obrolan bersama dua sahabat dalam satu meja. Handphone di tangan terasa tak berguna karena hanya bermain game.
Pukul 17:00 sore saya telah berada di rumah kembali setelah pulang dari warung kopi, saya juga sudah sholat ashar di masjid saat pulang tadi. Dalam heningnya waktu selamat satu jam di rumah, saya mencoba untuk meluangkannya dengan menulis satu postingan diary game di platform ini sebelum suasana gelap. Sekitar 30 menit setelah mem-posting ke platform akhirnya azan magrib terdengar yang di lantunkan dari Masjid Besar Bujang Salim Kota Krueng Geukuh.
Menunaikan sholat magrib di masjid besar Bujang Salim
Saya menyiapkan motor dan pergi ke masjid bersama Afdhal yaitu adik kandung sendiri. Habis sholat kami berdua langsung kembali ke rumah, karena afdhal tidak bisa menghabiskan waktu lama dia akan pergi ngaji setelah magrib. Usai mengantarnya ke tempat ngaji di sebuah balai dusun dua, saya kembali lagi ke rumah.
Dalam waktu yang bersamaan dua pesan masuk dari teman dekat yang mengajakku bergabung malam ini di St Coffee. Di sana akan menghabiskan waktu bersama malam itu dengan beberapa minuman dan makanan yang kami nikmati.Lalu habis isya saya berangkat ke warung kopi dengan rekan Walictd.
Membuat postingan di Steem-atlas
Saat pertama sampai, saya melihat pak Muzakir sudah berada di sebuah meja sendirian dengan laptopnya yang sedang bekerja. Kami berdua bergabung, saya pun membuka laptop karena ingin membuat sebuah postingan riview saat itu. Waliyul belum sampai, kami masih menantinya dalam beberapa menit. Saya sempat pergi ke kedai krukuh sebentar meninggalkan warung kopi untuk membeli minuman Mandret. Tak lama setelah saya kembali ke meja tersebut Waliyul baru tiba di sini.
Nongkrong bersama sahabat di warung St Coffee
Sambil menikmati minuman mandret dan recehan obrolan rendom, saya tetap fokus pada kegiatan sendiri yang sedang membuat postingan dengan laptop. Waktu berlalu hingga larut malam di mana aktivitas kami sudah selesai, kami pulang ke rumah masing-masing untuk istirahat.
Demikian cerita singkat saya tentang kehidupan di hari Rabu yang lalu. Terimakasih banyak buat teman-teman semua yang sudah hadir membaca tulisan saya.
Salam @cymolan