Kisah Belalang Daun Yang Terlalu Percaya Dengan Kucing Emeng Induknya Memeng MengMeng dan Meng
Belalang Daun yang malang dan berakhir tragis dimulut kucing (harimau mini) yang bernama Emeng.
Edit by Canva
Belalang Daun merupakan serangga dengan kemampuan melompat dan terbang, makanan utamanya rumput dan dedaunan yang muda.
Belalang Daun sering kita jumpai disekitar kita terutama dipersawahan dan ladang.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Hai teman-teman animals lover dimanapun kalian berada, apakabar kalian saudaraku. Semoga kalian semuanya sehat selalu dan diberikan kemudahan dalam segala urusan.
Belalang Daun berumur sekitar setahun dan seluruh hidupnya dihabiskan dengan meloncat 10%, terbang 20%, makan rumput 30% dan bersosialisasi sambil kawin 10% sisa 30% dihabiskan untuk bersantai. Saat-saat bersantai inilah belalang sering jadi korban Pembantaian dari Predator seperti tikus, ular dan Kucing.
Jadi Belalang termasuk serangga yang gesit namun mudah percaya dengan mangsanya menurut saya sih ya.
Belalang Daun dalam #potography macro yang sedang diikuti oleh sang Emeng yang lugu menggemaskan namun mematikan.
Dari gerak gerik kucing yang bernama Emeng ini, sebagai Manusia kita mesti tau kalau siEmeng ini mengikuti sang belalang karena ada maunya. Salah satu kemauan siEmeng memainkan sibelalang sampai cacat patah kakinya, rontok sayapnya dan akhirnya memangsa sibelalang yang malang melintang.
Sedih bukan kepalang nasip Belalang terlalu percaya dengan Emeng. Emeng dasarnya baik sebagai kucing yang bertanggung jawab dalam hal membesarkan ketiga anaknya MengMeng, Memeng dan terutama Meng sebagai anak bungsu dari tiga ekor bersaudara ini menjadi tanggung jawab Induknya yaitu Emeng dalam merawat mereka bertiga, mencukupi kebutuhan makan anaknya. Sebagai Induk yang bertanggung jawab terhadap tiga ekor anaknya Emeng akan menghabiskan hari harinya mencari Protein dan gizi disekeliling area tempat tinggal mereka untuk dikonsumsi oleh Meng anak bungsunya yang berekor.
Begitulah kehidupan Animals disaat Emeng mencari apa yang bisa dibawa pulang untuk anak-anaknya berjumpalah Emeng ini dengan Belalang yang malang.
Kisah awal pun dimulai Jumpa pertama mereka ditaman bunga di lokasi taman Resto OemahSam, belalang yang kala itu sedang bersantai meloncat didedaunan tanpa disadari Emeng sudah berada disini sebelum belalang meloncat tadi. Ya kemalangan dimulai disaat santainya sibelalang memantau taman yang matanya bulat tapi hanya mengarah kedepan. Emeng yg berada dibalik pepohonan tepatnya disamping dia tidak nampak.
Karena merasa aman Belalang tidak menghiraukan sekitar walaupun ada Emeng jelas disampingnya, santainya belalang merasa aman adalah kesalahan terbesar dalam hidup Belalang dikarenakan cara kerja alam bukanlah begitu, jangan mudah percaya dengan kenyamanan dan merasa sudah aman, sebentar saja akan berubah menjadi petaka.
Belalangpun disergap oleh Emeng dengan sigapnya (dalam hati Emeng lumayan untuk gizi sibungsuku Meng berekor biar ga kekurangan gizi lagi) namun siapa sangka belalang (dalam hatinya inilah 40% sisa hidupku akibat bersantai merasa aman akhirnya aku binasa)
SiEmengpun dengan terkaman terbaiknya melumpuhkan Belalang dengan cakarnya yang tajam mematahkan kaki sibelalang dan taringnya yang tajam merobek isi perut sibelalang sampai sayap untuk dia terbangpun rontok semua. Siapa sangka SiEmeng yang lugu dan menggemaskan adalah pemburu ulung dan mematikan bagi si Belalang yang Malang.
Betapa bahayanya Belalang merasa aman padahal Emeng sudah mengitainya.
Kisah memilukan ini mengajarkan kita bahwa jangan merasa aman dalam bersantai kawan.
Demikian kisah Belalang ini semoga bisa menjadi kisah inspratif untuk penulis, jangan kebanyakan santai nanti kamu menyesal. Manfaat usiamu dalam hal positif tetap beraktivitas dan jaga kesehatan selalu berolah raga. Tetap berbuat baik kepada semua orang.
Mohon maaf bila ada kesalahan dalam penulisan semua nama pemeran Emeng Induknya, Mengmeng, Memeng dan Meng sibungsu berekor merupakan hanya cerita dongeng fiktif belaka.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Astaghfirullah kasihan belalangnya
Emeng demi anaknya semua dihalalkan