Activist Diary Game May 17, 2025 Today I Transported Soil With My Friend
Assalamualaikum sahabat steemiat semuanya dimana saja berada, semoga sehat selalu dan tetap dalam lindungan yang maha kuasa, pada kesempatan kali ini seperti biasa saya ingin membagikan cerita dan postingan saya, semoga dan mudah - mudahan cerita dan juga postingan yang saya bagikan pada kesempatan kali ini bisa berkenan dihati sahabat steemiat semuanya, walau dimana saja berada.
Pada kesempatan kali ini saya ingin menceritakan tentang kegiatan saya pada hari ini, yang mana kegiatan saya pada hari ini yaitu saya angkut tanah tanah orang, untuk mendapa uang dan ongkos angkut tanah nya, saya angkut tanah berdua dengan teman saya.
Awalnya saya lagi enak duduk di tempat biasa kami duduk, saya duduk disana tidak sendirian ada teman-teman saya kami duduk ramai disana , tiba-tiba teman saya yang satu ini datang dan mengajak saya mengangkut tanah.
Kata teman saya, awalnya dia nanya kepada saya, kamu ada kerja gak hari ini, ssaya bilang tidak, kenapa, dimana ada kerja saya juga lagi tidak punya ini, kata saya, terus dia bilang ada orang suruh angkut tanah, gimana kamu mau angkut kata teman saya, saya tanyak pada teman saya berapa satu mobil ongkos angkutnya.
Teman saya bilang, saya juga gak tau karena saya gak pernah angkut tanah, harga biasanya berapa kata teman saya, terus saya bilang kalo harga biasa itu seratus lima puluh satu mobil, ohh, kata teman saya tapi ini tidak jauh bawak nya cuma tinggal masuk kedalam rumah saja.
Dan tanah nya didepan pintu rumah ucap teman saya, kalo kek gitu saya juga gak tau berapa ongkos nya, yaudah kita kesana dulu nanti disana kita bahas masalah ongkos nya, kalo cocok kita kerja, kalo gak cocok jangan, untuk apa kita kerja kalo harganya tifak cocok, kata saya.
Ohh, yaudah kita kesana dulu kalo kek gitu, kata teman saya, dan kami berdua pun pergi ke tempat itu, kami tanyak ke pemilik tanah itu, ini berapa ongkos nya, kata pemilik tanah itu seratus ribu, sebab ini tidak jauh bawanya cuma berapa meter saja, terus kami bilang kemana bawanya, dan dia pun nunjukin kemana bawanya.
Setelah dia nunjukin tempat kami bawa tanahnya, kalo duduk sebentar dan berfikir, kayaknya ini cocok harganya kalo seratus ribu karena tidak jauh bawanya kata saya kepada teman saya, dan teman saya bilang kalo cocok yaudah kita kerja saja, kalo menurut kamu cocok.
Dan kami berdua pun langgsung ambil kereta sorok dan dua sekrup ditambah satu cangkul, kami pun langgsung kerja, karena harganya cocok, disaat kami kerja tiba-tiba kepala tukang bagunan pun datang dan dia menyuruh kami, kemana tempat yang harus kami bawa tanahnya.
Tadi sudah dibilang sama pemilik rumah kemana kami bawa tanah nya, tapi kepala tukang nya bilang ini, kami berdua hanya mengiyakan saja apa yang dibilang sama kelapa tukang nya, karena kami sudah tau kemana harus kami bawa tanah nya.
Kami kerja dari pagi sampai sore jam setengah lima, dan kami bisa menghabiskan dua mobil tanah, kami sangat capek karena terik matahari nya sangat panas, untung pemilik rumah nya baik mau kasih kami minum, dan minum yang dia kasih itu minuman dingin, pas sekali sesuai harapan kami.
Cukup sampai disini dulu cerita dan postingan saya pada kesempatan kali ini, saya mohon ma'af atas segala kekurangan saya, dan juga saya akhiri dengan terimakasih.
(Hormat saya)
@tipu curate
;) Holisss...
--
This is a manual curation from the @tipU Curation Project.
Upvoted 👌 (Mana: 1/7) Get profit votes with @tipU :)
Caranya gimana?
Curated by : @edgargonzalez