Protected animals in my country | Badak Jawa, Indonesia

ilustrasi, sumber: pixabay

Hello sobat steemian tercinta,..

Seperti biasa, agar pikiranku lebih leluasa untuk berpikir, membaca dan menulis saya singgah untuk mencicipi segelas kopi di warung langganan saya RC Kupi selesai melaksanakan ibadah shalat tarawih. Terima kasih tim komunitas Steem Of Animals atas Contest : Protected animals in my country #21. Saya pikir semua orang harus membaca beberapa referensi serta ditemani oleh situasi yang memberikan motivasi untuk menulis konten diluar tema the diary game.

Kami di provinsi Aceh sangatlah jauh untuk menjangkau atau melihat secara langsung salah satu hewan dilindungi di Indonesia seperti Badak Jawa, selama ini saya pribadi hanya melihat hewan bernama lain Rhinoceros Sondaicus hanya melalui media elektronik dan media sosial. Habitat Badak Jawa berasal dari tanah Pulau Jawa dan dapat di temui di ujung barat Pulau Jawa atau tepatnya di Taman Nasional Ujung Kolon, Pulau Jawa - Indonesia yang merupakan tempat utama konservasi hewan langka ini.

Mamilia bertubuh besar ini adalah hewan unik karena kulit yang yang membalut keseluruhan badannya tampak seperti baju zirah karena bentuknya berlipatan dan berciri khas. Populasi badak Jawa semakin sedikit yakni tersisa 77-82 ekor sebagaimana tertulis dalam sumber ini, karena badak bercula satu ini merupakan salah satu dari lima spesies yang masih tersisa di dunia. Beberapa hal penting seperti resiko kepunahan dan populasi yang kecil sehingga pemerintah Indonesia melalui Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian LHK serta Badan Taman Nasional Ujung Kulon benar-benar berfokus untuk memperhatikan habitat Badak bercula satu tersebut.

Record Badak Jawa. sumber gif: giphy.com

Kita tahu! hampir semua jenis hewan sangat berperan terhadap kelangsungan hidup tumbuhan lainnya dan alam sekitar seperti penyebaran benih dan keseimbangan ekosistem serta dapat memicu meningkatnya emisi gas rumah kaca karena mamalia besar ini sebagai pemakan pucuk-pucuk daun dan semak-semak. Jadi, kelangsungan hidup Mamalia bertubuh besar ini sangat memprihatinkan karena tingkat kepunahan semakin signifikan yang disebabkan oleh beberapa hal:

Pemburuan liar: ya! Pemburuan secara liar oleh sekelompok manusia untuk mengambil cula karena cula badak dapat dijadikan sebagai bahan utama obat- obat tradisional (obat alami) untuk kesembuhan sejumlah penyakit, meskipun secara ilmiah belum terbukti bahwa cula Badak dapat menyembuhkan beberapa penyakit pada manusia. _selanjutnya..

Kerusakan Habitat: Saya tidak tahu secara mendetail siapa pihak yang harus bertanggungjawab ketika hutan yang menjadi rumah mamalia ini diubah/dialih fungsi untuk pembangunan dengan melakukan perambahan dan pembakaran hutan secara berlebihan. Tapi ini salah satu tindakan konyol karena disatu sisi Hewan langka ini terus menjadi perhatian khusus pemerintah untuk melindunginya dan menyediakan hutan khusus sebagai rumah/habitat yang nyaman bagi kelangsungan hidup mereka.

Upaya Konservasi yang terbatas: adalah kondisi yang buruk terhadap kelangsungan hidup Badak Jawa karena perlindungan dan pelestarian yang tidak serius oleh pemerintah, serta perhatian khusus dari kalangan masyarakat pada umumnya.

ilustrasi Badak Jawa, sumber

Apa yang Khas dari Badak Jawa?. Di Indonesia juga memiliki Badak Sumatra, namun Badak Jawa dianggap memiliki sesuatu yang khas atau berbeda karena tubuhnya lebih besar dibandingkan badak Sumatra. Seperti telah saya sebutkan di atas, selain memiliki kulit berlipatan seperti baju zirah, Badak Jawa juga memiliki ukuran cula lebih kecil dan bertahan dengan gaya hidup soliter yakni suka sendirian tanpa berkelompok.

Selain Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Hewan yang Dilindungi, sumber, sangat jelas bahwa peraturan tersebut menetapkan status Badak Jawa ini sebagai salah satu hewan dilindungi di Indonesia.

Kemudian, upaya perlindungan hewan langka ini juga ditetapkan dalam Undang-Undang terbaru No. 32 Tahun 2024 tentang Perubahan Atas Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati, lihat sumber.