Pesona Dua Ekor Ayam Jantan Kate
Apakabar rekan steemian?

MELIHAT dua ekor ayam jantan jenis kate ini, saya langsung teringat dua prajurit di rumah; Duo Ge. Ghazi dan Gulfam suka memelihara ayam. Dia sudah lama meminta saya untuk mencari ayam seperti ini. Keduanya suka. Bentuknya yang sangat mini. Selama ini keduanya sudah sering melihat ayam yang berbeda. Ayam kampung dan siam. Kampung, penampilannya normal. Kalau siam besar dan tinggi lagi.
Keduanya kadung melihat ayam dalam performa begitu. Sehingga begitu melihat ayam dengan bentuk berbeda, keduanya langsung suka. Bukan sekadar suka. Dia juga ingin memilihara ayam jenis ini; kate. kecil dan mungil. Kedunya suka pada kombinasi warna. Cantik. Cocok untuk hewan peliharaan.
Saya sendiri sudah cukup lama mencari bibit ayam jenis ini. Tapi sayangnya, di kawasan tempat saya tinggal, jarang ada penjual ayam model begini. Di toko penjual burung juga tidak ada barang. Akhirnya, keinginan memelihara ayam beginian, terpaksa tertunda sejenak. Sambil menanti bibit dan penjualnya, jika ada.
![]() | ![]() |
---|
Pertemuan saya dengan si cantik katai yang ada dalam gambar ini terjadi sepekan lalu. Persis beberapa hari sebelum lebaran. Lokasinya di Tijue, Sigli, Kabupaten Pidie. Saat ini, kami bertakziah ke rumah orang meninggal. Baru beberapa menit kami tiba, tiba-tiba dua ekor ayam mini keluar. Mematuk ujung rumput muda. Rumput jepang.
Keduanya asyik bermain. Menari-nari di atas rumput yang cukup rapi. Kami pun tidak membahas ayam. Tapi mengulik tentang rumput. Rumput ini terlalu mewah. Meski terlihat di dalam foto kurang hijau, tapi sejatinya jauh lebih hijau dari rumput tetangga. Kenapa bicara rumput? Kebetulan, rombongan takziah ini semua pelaku olahraga. Khususnya sepak bola.
Sudah pasti bicara rumput, bicara sepak bola. Topik ini dengan cepat berganti. Lalu bicara ke olahraga lain. Saat itulah, saya memisahkan diri dengan rombongan. Bergeser dua meter. Lalu melihat-lihat ayam katai bermain-main dengan ujung rumput. Ini menu makanan keduanya yang sangat menggoda.
![]() | ![]() |
---|
Saya pun mengabadikan beberapa momen ini. Mungkin sekilas norak. Seperti anak kecil mendapat boneka kesukaannya. Namun, saya abaikan padangan sinis itu. Sebab itu perasaan saya saja. Sedangkan, yang lain mungkin tak peduli. Termasuk rombongan tamu yang sedang tahlilal di dalam rumah.
Beberapa pasang mata menyenter posisi saya yang terbuai dengan pesona kate. Suka pada warnanya. Ayamnya juga. Saya ingin bertanya, dapat bibir di mana. Suara berbunyi pertanyaan itu tak pernah keluar. Bibir antara malu dan kelu. Ingin bertanya rasanya tak enak. Seperti tak pernah melihat dunia. Jika tak ditanya, tulisannya terbawa dalam postingan di steemit.
Tapi, pada intinya, saya teringat keingan anak yang ingin memelihara ayam kate. Karena hewan peliharaan ini cantik dan menarik. Bahkan, Duo Ge ingin pelihara banyak dengan berbagai kombinasi warna. Semoga saja bisa.
Congratulations!
Your post has been manually upvoted by the SteemPro team! 🚀
This is an automated message.
If you wish to stop receiving these replies, simply reply to this comment with turn-off
Visit here.
https://www.steempro.com
SteemPro Official Discord Server
https://discord.gg/Bsf98vMg6U
Thanks for your support...
Ayam kate beda ya sama ayam kampung??
beda, kalo ayam kate lebih mungil dan mini bentuknya, kalau ayam kampung seperti ayam biasa. Bentuknya normal aja. Beda juga dgan ayam siam yang lebih besar dan kekar... begitulah... terima kasih sudah singgah di postingan ini..
Terimakasih kembali atas ilmunya