Keseharian ku

Hagoe's Village: July, 24th 2025
Seperti biasanya, hari kamis adalah jadwal piket bagiku, walaupun dalam pelaksanaannya jam kerjaku tidak terikat jam piket, karena jadwal piket hanya aku buat untuk membagi tugas para staf di kantor, agar kantor tidak kosong dan kegiatan di lapangan pun bisa berjalan dengan baik.
Biarpun jadwal piketku hanya di hari kamis, tetapi aku masuk kantor setiap harinya kecuali ada kegiatan atau hal lainnya yang harus aku laksanakan di luar kantor.
RAB BUMDes Desa Alue Itam Baroh
Di pagi hari sekitar pukul 08.30 wib, aku berangkat ke kantor Puskeswan Lhoksukon bersama adikku yang sama-sama mendapatkan giliran jadwal piket di kantor.
Aku singgah terlebih dahulu di kantor Camat Matangkuli untuk melakukan fingerprint pagi, dan kemudian segera menuju kantor Puskeswan Lhoksukon untuk berdinas.
Pagi ini aku kembali kedatangan seorang kepala desa dari wilayah kerja kami yaitu Kecamatan Lhoksukon, yaitu Desa Alue Itam Baroh yang ingin berkonsultasi terkait analisa hasil usaha dan Rancangan Anggaran dan Biaya (RAB) usaha peternakan sapi yang akan dilaksanakan oleh BUMDes desa mereka.
Sebagaimana beberapa desa lainnya dalam Kecamatan Lhoksukon yang telah membuat Analisa Hasil Usaha dan RAB kegiatan BUMDes, Desa ini juga akan melaksanakan kegiatan swasembada pangan dan memilih usaha penggemukan sapi dengan dana desa sekitar 20%, yang nantinya akan dikelola oleh BUMDes yang telah dibentuk.
Karena usaha peternakan sapi tersebut terkait dengan tugas pokok dan fungsi kami sebagai stakeholder peternakan dan kesehatan hewan maka aku akan memfasilitasi keperluan mereka di pagi ini.
Menonton YouTube
Di sela-sela melaksanakan tugasku dan memfasilitasi masyarakat ataupun peternak, aku menyiapkan postinganku hari ini. Dan kemudian aku menonton YouTube untuk mengikuti perkembangan di Indonesia maupun dunia.
Salah satu video YouTube yang menarik perhatianku adalah ulasan atau PoV dari seorang komika terkenal yang saat ini bermukim di Amerika yaitu Pandji Pragiwaksono.
Walaupun dia seorang komika atau komedian dia punya concern yang besar terhadap politik, khususnya untuk dalam negeri.
Di episode kalinya ini dia kembali melontarkan ungkapan viralnya "Cut that stupid shits...!" untuk merespons dagelan di pengadilan Tipikor yang memvonis Mantan Menteri Perdagangan era Jokowi yaitu Thomas Tri kasih Lembong atau Tom Lembong dengan hukuman 4,5 tahun.
Dalam persidangan ditemukan fakta bahwa tidak ada mens rea atau niat jahat dari Tom Lembong dan tidak ada aliran dana ke Tom Lembong terkait tuduhan korupsi impor gula kristal mentah.
Begitu juga tudingan kerugian negara yang tidak terbukti dan mengada-ada. Tetapi hakim tetap mengganjar Tom Lembong dengan hukuman penjara 4,5 tahun.
Banyak pihak mensinyalir bahwa ini terkait politik dan dendam mantan presiden ketujuh yang merupakan finalis OCCRP terhadap Tom Lembong yang menjadi tim Anies Baswedan pada pilpres yang lalu.
Fakta-fakta persidangan sudah terlalu vulgar dan telanjang bahwa seharusnya Tom Lembong dibebaskan dari segala tuduhan, tetapi hakim nyeleneh menghukum Tom Lembong dengan argumen bahwa Tom mendukung ekonomi kapitalis. "Whats? Cut that stupid shits...!"
Mie Goreng
Siang ini aku meminta seorang staf di kantor untuk membelikan mie goreng di warung dekat kantor kami, karena perutku sudah lapar dan ini menjadi makan siang kami di hari ini.
Ngopi di warung
Sekitar pukul 02 siang kami gantian piket dengan staf yang lain. Adikku ada keperluan di desa kami di siang ini karena dia sebagai salah seorang aparatur desa (Tuha Peut) di desa kami.
Aku menurunkan adikku di meunasah di desa kami, lalu aku menuju mesjid Baitul Maarif untuk melaksanakan sholat Zuhur.
Kemudian aku menuju warung kopi di desa kami untuk minum kopi bersama warga desa yang lain, karena aku belum minum kopi sejak dari pagi.
Tukang chinsaw
Salah seorang warga desa yang ikut bersamaku minum kopi di siang ini adalah seorang tukang chinsaw yang sedang istirahat sebelum melanjutkan pekerjaannya memotong pohon kelapa atas permintaan warga desa yang lain.
Beginilah keseharian warga desa kami dengan segala aktivitasnya termasuk kebiasaan mereka nongkrong dan minum kopi di warung kopi yang ada di desa kami.
Puskeswan Matangkuli
Sekitar pukul 04.30 sore, aku pergi ke Puskeswan Matangkuli untuk melakukan fingerprint sore ini. Alhamdulillah aplikasi Siapacut sudah bisa diakses sehingga aku bisa melakukan presensi sore tanpa harus ke kantor Camat Matangkuli untuk melakukan fingerprint.
Mesjid Baitul Maarif
Aku segera kembali setelah melakukan presensi di Puskeswan Matangkuli dan kemudian aku singgah di Baitul Maarif yang merupakan mesjid kampung kami untuk menunaikan sholat ashar.
Tomat di kebun belakang rumah
Sepulang dari mesjid aku membereskan peliharaan dan tanaman kami memberi makan ikan-ikan di kolam dan menyiram tanaman di rumah kami.
Tanaman tomat yang ada di kebun belakang rumah kami sudah besar dan sebentar lagi akan bisa dipetik untuk keperluan dan konsumsi harian kami.
Si kecil Alvira makan seblak
Menjelang magrib, istriku baru pulang dari menjemput si kakak di rumah neneknya di Landeng. Istriku berangkat kesana bersama si kecil Alvira. Dan ketika pulang mereka membawa pulang seblak kesukaan si kecil.
Beberapa saat kemudian, suara azan magrib mulai terdengar dari mesjid kampung kami dan aku pun bersiap-siap untuk melaksanakan sholat magrib di hari ini.
Sekian postinganku kali ini. Stay Healthy and Fun, Ciao...!
@alee75
📚Jalaluddin Rumi : Ciptakanlah keindahan di dalam hati Anda, dan keindahan di sekitar Anda akan mengikuti.💝

Thank you for sharing on steem! I'm witness fuli, and I've given you a free upvote. If you'd like to support me, please consider voting at https://steemitwallet.com/~witnesses 🌟
You have been supported by the Team 02: