The Diary Game : 06/01/2024 || Menjenguk Adik Sakit Usai Kecelakaan Mengendarai Sepeda Motor
Hi Steemer.?
Selamat malam dan apa kabar, Dimanapun anda berada saya Harap anda sehat-sehat selalu. Baiklah, Pada kesempatan waktu yang indah ini saya ingin berbagi lagi tentang Rutinitas saya hari ini. Saya harap ini menyenangkan.?
Pagi ini saya bangun lebih awal begitu alarm berbunyi di ponsel saya, tanpa bermales-malesan saya lansung ke kamar mandi untuk membersihkan diri hingga mengenakan pakaian rapi dan secepatnya pergi ke mesjid desa Blang untuk shalat berjamaah karena azan sudah di komandangkan.
Dengan mengendarai sepeda motor, Beberapa menit tiba di mesjid saya lansung mengambil wuzhuk hingga masuk kedalam mesjid untuk melaksakan shalat dua rakaat yang di pimpin oleh iman desa Blang. Dan selesai itu saya kembali Kerumah merubah pakaianku untuk membuka kios, berjualan sambil menuggu sang istri menyiapkan sarapan untuk kami nikmati.
Seperti pada hari biasanya, Setelah membuka kios hingga mengeluarkan barang-barang dan menatanya yang rapi agar pada saat pelanggan yang datang lebih mudah memilih barang-barang pembelanjaannya di tempat yang terang, hingga mengutip sampah-sampah kecil di depan kios supaya terlihat bersih oleh pelanggan.
Berselang beberapa menit pelanggan saya datang, ada yang ingin membeli mie instan beserta anak-anak memilih jajan bahkan ada pula yang ingin mengisi bahan bakar kendaraan untuk memuruskan perjalanan. Karena hari ini bukan lagi hari libur, banyak orang berlalu lelang di jalan untuk menyelesaikan kesibukannya sebagai pelajar dan di bidang pekerjaan. Semoga semua orang tiba di tujuannya, tempat yang menyenangkan.
Sekarang saya sudah tenang melayani pelanggan tanpa adanya hambatan atau kesibukan susulan karena adzriel (siabang) sudah berani pergi ke sekolah TK nya sendirian dengan mendayung sepeda usai di perbaiki beberapa hari yang lalu cukup berani sebagai anak laki-laki.
Berjualan berlangsung begitu lama dan melayani pelanggan mencari kebutuhan. Secara tiba-tiba sang istri meminta tolong agar saya pergi ke pasar pak Amad desa Blang untuk membeli beberapa butir perlengkapan memasak yang sudah habis, Untuk dimasak. Mengingat pasar bang Doi lebih jauh dari pada pasar pak Amad. Tanpa menunggu lama saya lansung berangkat dengan sepeda motor yang tidak jauh dari rumah sambil membawa di kecil jalan-jalan agar lebih senang dengan situasi alam yang begitu menenangkan.
Beberapa menit saya tiba di tujuan saya, di pasar pak Amad desa Blang. Lalu saya memesan beberapa butir bawang dan tomat seikat bayam sesuai pesanan sang istri butuhkan, lalu saya membayar pesanan itu dan kembali pulang hingga memberikan ini kepada sang istri. Sedangkan saya kembali berjualan sambil menjaga di kecil dan melayani pelanggan sehingga istri menyelesaikan tugasnya di dapur.
Hampir satu jam lebih. Suara azan zhuhur terdengar begitu jelas, lalu saya membersihkan diri lalu pergi ke mesjid agar tetap shalat dhuhur berjamaah empat rakaat. Selepas shalat saya kembali pulang Kerumah hingga menyelesaikan makan siang yang sudah istri siapkan diatas meja makan. Saya menikmati makan siang sampai perutpun ikut kenyang. Setelah itu saya kembali ke tempat kerja, ruang sederhana. maksudku berjualan, mencari simpati pelanggan.
Lagi asyik berjualan melayani pelanggan, tiba-tiba mendapat pesanan WhatsApp dari adik saya Tawakal (adik ketiga) bahwa si Ahlul (adik kelima) mengalami kecelakaan parah di daerah jalan utama cluster4 yang sudah di tindak lanjuti ke klinik mandir, salah satu klinik terdekat yang berada di desa parang sikureung matang kuli. Setelah mendengar berita itu sedikit pahit, lansung menutup kios dan saya bersiap-siap diri bersama istri dan anak-anak juga ikut pergi dengan mengendarai sepeda motor begitu cepat 10 menit kami tiba ditujuan berdiri depan klinik mandiri.
Dengan kegelisahan hati, jantung ini teguncang begitu cepat hingga melihat situasi klinik itu sedikit sepi membuat saya ragu dan malu bertanya kepada perawat disana untuk lansung masuk. lalu saya mengirim pesan melalui WhatsApp kepada Tawakal untuk menjemput kami yang sedang menunggu di luar. Tidak menyangka hati ini jadi adem begitu mendengar ahlul sudah di bawa pulang kerumah ayah-mamak sebelum kami berdiri disini, Sedikit terlambat mungkin sudah membaik. Lalu saya meneruskan perjalanan saya pergi Kerumah ayah untuk memastikan kondisinya lebih baik.
Beberapa menit perjalanan, akhirnya kami tiba di rumah ayah desa Aron pirak, lalu saya bergegas cepat masuk ke dalam rumah untuk memastikan kondisi adik saya ahlul, apa yang salah. Sangat kebetulan adik ipar saya Fatanah kelulusan diploma keperawatan (D3) yang sedang mengurus ilmu sarjananya di Jakarta, mengurus ini semua hingga memberikan perawatan kecil tambahan dilakukan dirumah agar ahlul cepat membaik, karena ada beberapa luka-luka yang parah mengalami lutut sendi tidak memungkin dia berjalan, dua hingga empat Minggu membutuhkan beristirahat penuh meskipun banyak luka ringan.
Sambil memberi perawatan atas kecelakaan yang di alaminya. Ahlul pengendara sepeda motor, kejadian ini saya tanyakan, apa dan bagaimana yang sebenarnya. sedikit kelalaian dia buat saat melaju kendaraannya tidak melihat sapi lewat, menyebrang jalan hingga menabrak sapi itu dan ahlul jatuh pingsan didalam kecelakaan. Pokoknya, banyak bahan obrolan.
Hampir satu jam, mengobrol dan semua orang berkumpul didalam ruang kamar, tidak terasa azan magrib terdengar dari jauh kejauhan, lalu saya pamit untuk pergi ke meunasah yang berada di pojok desa dan melaksakan shalat berjamaah dengan kerabat desa yang sudah lama tidak berjumpa. Ini mengulang kisah lama saat saya masih ada di desa ini. Usai itu saya kembali Kerumah ayah dan menyelesaikan makan malam bersama-sama, ini salah satu kebersamaan yang harus kami pertahankan mengobrol sambil makan. 😀 Selepas itu saya kembali pulang Kerumah, hanya mendoakan agar adik cepat sembuh dari luka yang berat di terimanya.
Di pertengahan jalan pulang Kerumah, Teupin punti. Sang istri mengusulkan untuk mampir di salah satu pasar sayur simpang rangkaya untuk membeli keperluan persiapan masakan besok pagi.
Saya juga menyadari betapa pentingnya ini, lalu saya mampir di salah satu antara mereka dan saya hanya bisa menunggu di luar pasar sambil menjaga anak-anak yang sedang tertidur di atas kendaraan meskipun sedikit gelap, nyamuk lewat langsung ku tangkap, Hap. Beberapa menit tidak sanggup lagi berdiri karena nyamuk yang tidak bersahabat membuat kaki ini terasa gatal-gatal sekali dan tidak lama istri saya menyelesaikan pembayaran itu aku langsung tancap gas sepeda hingga tiba di rumah dengan selamat.
Sesampainya di rumah saya juga tidak lupa membuka kios dan tidur di larut malam melayani pelangan, berjualan agar hasil penambahan ke tabungan selalu berjalan dengan baik.
Demikianlah The Diary Game yang dapat saya uraikan untuk malam ini. Semoga anda menyukainya. Sampai jumpa
Salam @muksa
Semoga adik nya cepat sembuh bang @muksa
Saya harap juga begitu, terima kasih sudah meninggalkan komentar yang baik ini.pak
Semoga adik bapak cepat sembuh.
Iya,iya. Terima kasih pak atas kunjungan anda.🙏