You are viewing a single comment's thread from:

RE: Art Explained by a Writer: The Barricade (1918)

Putri anda sampai pingsan? Mungkin dia takut sebaiknya jangan diajak lagi ke tempat seperti itu.

Dulu saat Indonesia belum merdeka, jendral di siksa oleh PKI dan di masukkan ke lubang buaya, ini juga merupakan sebuah sejarah yang tidak bisa di lupakan oleh bangsa kami.

Bahkan setiap tahunnya dulu selalu di putar film G 30 S PKI yang menceritakan tentang bagaimana perjuangan bangsa Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaannya.

Tapi sekarang saya tidak ingin menonton kembali karena jantung saya sudah tidak kuat lagi melihat penyiksaan yang di lakukan oleh mereka

Sort:  

Dia hampir pingsan. Siapa tahu dia merasakan semangat para tahanan. Banyak yang tidak bersalah tapi hanya menghalangi. Kami pergi.

Saya merasa seperti Anda. Hari ini aku kehilangan minat dalam semua ini. Ini bukan tentang melupakan tapi bagaimana melanjutkannya. Lebih menyedihkan lagi bahwa generasi baru tidak lagi peduli dan jatuh ke dalam lubang/jebakan yang sama.

Benar sekali, mereka hanya tahu berperang di handphone saja...namun kalau masalah belajar mereka tidak perduli dan hanya segelintir anak-anak saja yang perduli...aku juga melihat anak-anak yang sekarang sangat minim akhlak.

seperti apapun ajarannya kalau sudah berurusan dengan handphone dan sikapnya sangat egois, bukan hanya satu atau dua anak saja yang saya perhatikan namun rata-rata setiap anak yang saya temui seperti itu semua, kalau boleh di katakan sifatnya hampir seragam.

Ada juga orang tua yang sibuk bermain game online, semua uang akan di habiskan untuk bermain game online, beras di rumah menjadi urusan istri, anak-anak kurang kasih sayang, kurang makan apalagi.