You are viewing a single comment's thread from:

RE: Art Explained by a Writer: The Barricade (1918)

Melihat pemandangan seperti ini, aku pernah melihat di buku sejarah, bahwa saat perang dulu ada orang-orang yang di gantung dan di siksa dengan membelah dada dan sebagainya namun aku sungguh lupa entah peperangan apa namanya sehingga begitu mengerikan saat saya melihatnya.

Ini seperti patung dan banyak para tentara bersembunyi di belakangnya,...anda sungguh sangat luar biasa dalam menulis dengan melihat gambar, saya sangat kagum sekali, kemapuan seperti ini tidak semua orang memilikinya, termasuk saya..

Terimakasih temanku atas undangannya semoga anda beruntung 🙏🌹

Sort:  
 4 days ago 

Ik geloof niet dat wij zulke dingen in de geschiedenisboeken hadden beschreven hoewel martelwerktuigen er wel in stonden. De leraar geschiedenis nam 1x per week dit soort martelwerktuigen mee en wist heel beelden te vertellen en kon ook laten zien hoe dat werkt.

Ik was met mijn kinderen in de Gevangenpoort in Den Haag. Wij kregen daar een rondleiding en mijn dochter viel spontaan flauw alleen al toen wij in een kleine ruimte in een toren waren. De martelwerktuigen kwamen later.

Ik denk dat wij allemaal anders reageren. Ik weet dat ik de verhalen goed verteld vond (de leraar was een echte verhalen vertellen inclusie gebaren. Net of je naar een toneelstuk zat te kijken). Veel van die dingen die wij als kind zagen of hoorden komen ook pas veel later weer boven.

Putri anda sampai pingsan? Mungkin dia takut sebaiknya jangan diajak lagi ke tempat seperti itu.

Dulu saat Indonesia belum merdeka, jendral di siksa oleh PKI dan di masukkan ke lubang buaya, ini juga merupakan sebuah sejarah yang tidak bisa di lupakan oleh bangsa kami.

Bahkan setiap tahunnya dulu selalu di putar film G 30 S PKI yang menceritakan tentang bagaimana perjuangan bangsa Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaannya.

Tapi sekarang saya tidak ingin menonton kembali karena jantung saya sudah tidak kuat lagi melihat penyiksaan yang di lakukan oleh mereka

Dia hampir pingsan. Siapa tahu dia merasakan semangat para tahanan. Banyak yang tidak bersalah tapi hanya menghalangi. Kami pergi.

Saya merasa seperti Anda. Hari ini aku kehilangan minat dalam semua ini. Ini bukan tentang melupakan tapi bagaimana melanjutkannya. Lebih menyedihkan lagi bahwa generasi baru tidak lagi peduli dan jatuh ke dalam lubang/jebakan yang sama.

Benar sekali, mereka hanya tahu berperang di handphone saja...namun kalau masalah belajar mereka tidak perduli dan hanya segelintir anak-anak saja yang perduli...aku juga melihat anak-anak yang sekarang sangat minim akhlak.

seperti apapun ajarannya kalau sudah berurusan dengan handphone dan sikapnya sangat egois, bukan hanya satu atau dua anak saja yang saya perhatikan namun rata-rata setiap anak yang saya temui seperti itu semua, kalau boleh di katakan sifatnya hampir seragam.

Ada juga orang tua yang sibuk bermain game online, semua uang akan di habiskan untuk bermain game online, beras di rumah menjadi urusan istri, anak-anak kurang kasih sayang, kurang makan apalagi.