The Diary Game: Senin 13 Januari 2025 | Menusuk Akar Masalah

in Hot News Community4 days ago (edited)

IMG_1227.jpeg

Saya amat mengimani bahwa apapun yang kuta anggap sebagai sebuah sebuah masalah hari ini, pasti ada akarnya. Bagi siapa saja yang ingin menyelesaikan itu, mendeteksi muara masalah adalah sebuah keniscayaan.

Jika mereka menemukannya Insya Allah masalah masalah selesai yang kita inginkan tercapai. Tapi masalahnya ketika sebuah organisasi yang terstruktur dengan hierarki tersusun adalah sebuah masalah baru. Pasalnya tidak semua solusi yang ditawarkan berdasarkan akar masalah dapat diterima oleh pemangku kebijakan. Bagi ceritanya.

Tidak ada alarm pagi untuk hari ini. Pasalnya, el clasico tadi malam telah memaksa saya untuk tidak tidur sama sekali. Soal hasil yang terkesan skor aneh di babak final saya kurang peduli. Pasalnya saya bukan di antara penikmat sepakbola akhir-akhir ini. Apa fans garis keras. Amit-amit.

Setelah menunaikan ibadah salat zuhur, saya menuju ke kantor LBM. Tak usah bertanya ngapain kalau nama LBM saya sebut. Saya menghabiskan waktu sekitar dua jam di sana untuk membaca. Sesekali juga memantau platform steemit.

Setelah mendengar azan asar berkumandang saya menuju ke mesjid poe teumeureuhom, mesjid yang terletak di komplek dayah MUDI. Saya hanya perlu turun dari lantai dua dan berjalan sekitar lima puluh meter untuk tiba di rumah Tuhan.

IMG_1227.jpeg

ke mesjid saat azan asar berkumandang

Setelah selesai azan magrib,dari pondok pesantren, saya menuju ke kota santri untuk membeli kopi. Itu keinginan saya pertama kali. Kali ini bukan di Rasie Kopi, tapi di Espresso. Mungkin untuk malam ini selera saya berubah.

IMG_1241.jpeg

di Ekspresso coffee

Tiba-tiba saya diingatkan oleh sebuah chat di WhatApp bahwa jam 21:00 akan diadakan rapat di warkop Anasuha Kopi. Tiba-tiba sedang membayar saya langsung menuju ke sana.

Ada beberapa poin penting yang dibahas dan didiskusikan di dalam pertemuan ini. Yang paling penting adalah terkait peraturan bahasa untuk mahasantri.

Terus terang, bagi saya aturan wajib bagi seluruh mahasantri untuk berbicara dengan bahasa minimalnya bahasa indonesia, saya tidak sepakat sama sekali. Bukan salah aturannya tapi tidak sesuai dengan objeknya.

IMG_1242.jpeg

IMG_1244.jpeg

saat sedang berlangsung rapat di annasuha kopi

Bagi saya mewajibkan aturan tersebut sama halnya dengan menjebak mereka menjadi manusia-manusia pembangkang. Pasalnya hampir sembilan puluh persen mahasantri yang diwajibkan pindah ke gang Mabna merasa adanya unsur keterpaksaan diri. Jadi, membuat aturan lain yang menambah beban mereka atas menerima paksaan sebelumnya tentu bukan hal gampang untuk ditaati. Apalagi mereka sudah biasa berbicara dengan bahasa Aceh.

Demikian saya sampaikan kepada pembesar sekaligus penanggung jawab kedisiplinan mahasantri yang tinggal di gang Mabna Hasani. Tapi, sekuat apapun argumentasi serta selembut apapun penyampaian, tetap saja jika tidak ada hegemoni yang mamadai tetap saja, keinginan yang ingin di capai tak akan pernah terwujud.

📷 PicturePhotography
ModeliPhone Xs Max
iOs18
Camera usedHandphone
Photographer@joel0
LocationAceh
EditlnCollage

20210602_110118.png

Best Regard @joel0

20210602_110143.png

Sort:  

TEAM 5 Congratulations! This post has been voted through steemcurator07. We support quality posts, good comments anywhere and any tags.

Picsart_24-12-31_15-00-29-616.jpg

Curated By @memamun

 2 days ago 

Thank you for publishing a post on the Hot News Community, make sure you :

  1. Join at least #club5050.
  2. Don't plagiarize.
  3. Use original photos or copyright-free images by linking the source.
Description
Action
Verified User✔️
Club Status#club75
steemexclusive✔️
Plagiarism Free✔️
AI Article Free✔️
Bot-Free✔️
Beneficiary Rewards
@𝘯𝘶𝘭𝘭 25%
@𝘩𝘰𝘵.𝘯𝘦𝘸𝘴

Verified by : @fantvwiki