News Diary Game || 28 Januari 2025 || Ziarah ke Kubur Keluarga di Matangkuli
MY DIARY
Hari diselimuti mendung, namun rencana dari hari sebelumnya harus tetap dilaksanakan. Rencana ini sudah kami susun beberapa hari lalu, apalagi dengan kedatangan pak Cik dari Kota Langsa, kami akan berangkat ke Matangkuli untuk ziarah ke kubur nenek dan kubur keluarga dari Istri, sekalian berkunjung ke tempat Wawak di sana.
Saya sebagai penulis saat berada di kuburan
Sebelum berangkat untuk ziarah ke kubur keluarga, saya beraktifitas dulu dirumah, tentu saja sarapan pagi dulu. Berbagai persiapan saya persiapan untuk perjalanan jarak menengah ini. Saya juga memanaskan mobil terlebih dahulu, mengecek kondisi oli, air kaca mobil, dan lain sebagainya.
Saat jam sudah menunjukkan pukul 11:30 wib, perjalanan ini saya lakukan bersama keluarga. Kami menggunakan 2 mobil pribadi, dengan anggota keluarga berjumlah 14 orang termasuk 9 orang dewasa, 3 orang anak-anak dan 1 bayi.
Mobil terus melaju melewati jaln Paya Cicem, untuk mencapai ke jalan Nasional harus melewati jalan ini dulu yang menghabiskan waktu sekitar 30 menit, karena kondisi jalan yang rusak parah, serta harus berhenti disaat ada mobil lain yang berlawanan arah.
Keluarga saya saat berada di kuburan
Perjalanan memasuki jalan Nasional yang mulus, hingga melewati Kota Lhoksukon, serta kami mengarah ke arah jalan Matangkuli. Jalan ini pun lumayan ramai, karena menghubungkan antara beberapa Kecamatan dengan Ibukota Aceh Utara.
Sebelum memasuki pemakaman, saya dan keluarga mengarahkan mobil ke Meunasah Tumpok Barat untuk melaksanakan Salat Zuhur terlebih dahulu.
Perjalanan dengan stuasi hujan gerimis
Pukul 13:22 wib, saya dan keluarga sudah berada di komplek kuburan umum, dan membersihkan dulu kuburan ini dari semak belukar yang menutupi beberapa kuburan.
Saya dan keluarga berdoa disini dengan tempat duduk hanya selembar spanduk yang ada di mobil. Kami membaca Surat Yasin secara bersama dan memanjatkan doa yang dibacakan oleh Pak Cik dari Langsa.
Bersilahturahmi ke tempat Wawak di Matangkuli
Pulang dari kuburan, mobil saya arahkan untuk menuju ke tempat Wawak yang ada di Desa Hagu, ini rumah dari Kakak tertua dari ibu mertua saya, kami beristirahat disini sekalian Reuni keluarga yang datang dari jauh, walaupun sering jumpa.
Canda tawa keluarga dengan berbagai cerita, dipenuhi dengan rasa kegembiraan dan haru. Walaupun hanya beberapa jam saja pertemuan ini terjadi namun bisa melepaskan rasa kangen antara keluarga dan adik beradik.
Gerai Simas, yang menjual beraneka ragam makanan
Pulang dari tempat saudara, kami menuju ke Parang Sikureng dengan tujuan ke Gerai Si Mas. Tempat Si Mas ini menjual bermacam masakan seperti :
- Nasi Goreng Ayam Geprek,
- Nasi Uduk,
- Nasi Goreng Kampung,
- Nasi Kuning.
Tujuan saya kesini untuk membeli Mie Gacoan yang mereka sediakan. Saya memesan 4 porsi dengan level pedas 1, harga pun sangat bersahabat pas di kantong yaitu Rp. 10.000.
Disini juga menyediakan bermacam level untuk mie Gacoannya, semuanya tertera di rak dagangannya.
Mie Gacoan Si Mas
Perjalanan pulang kerumah kembali dilakukan, kami mengambil rute jalan menuju ke arah Landeng atau ke jalan menuju Kantor Bupati Aceh Utara. Jalan ini terlihat sangat mulus sehingga kami mencoba menikmatinya.
Hari sudah menjelang Magrib, saya melaksanakan salat Magrib, selanjutnya makan malam bersama kelurga.
Sekian dulu perjalanan saya dan keluarga, sampai jumpa di lain waktu. Selamat menikmati hari yang penuh dengan kesuksesan........!!!.
Best regards,
@bahrol | My Introduction Post
https://x.com/bah_rol/status/1884465542549103074
Thank you for publishing a post on the Hot News Community, make sure you :
Verified by : @fantvwiki