Ikhlas Kah Dirimu??

in Motivation Story3 years ago (edited)

Assalamu'alaikum

Halo saudara - saudariku para penduduk dunia literasi bernama steemit ini, aku hanya ingin berbagi pendapatku mudah - mudahan bisa menjadi bahan muhasabah diri dan motivasi untuk kita bersama.

SAVE_20210513_220423.jpg

Dok. Pribadi

line rizki.png

Ikhlas adalah kata yang sering kita hadirkan dalam percakapan sehari-hari, ketika memotivasi seseorang bahkan diri sendiri kita juga suka menggunakan ikhlas sebagai solusi. Terkadang kita sendiri tidak terlalu mengerti dengan konsep ikhlas yang sebenarnya. Ikhlas tidak cukup hanya dimulut saja, melainkan harus singkron dengan hati kita sendiri. Banyak kasus ketika kita mengatakan telah mengikhlaskan sesuatu hal, namun pada kenyataannya hati kita masih tidak menerima nya, itu jelas bukanlah konsep ikhlas.

Lalu bagaimanakah konsep ikhlas yang seharusnya (das solen) dan senyatanya (das sein). Didalam Islam konsep Ikhlas menurut penafsiran Buya Hamka adalah bersih dan tidak ada ikut campur sesuatu apa pun. Ikhlas kemudian dianalogikan oleh Prof. Dr. M.Quraish Shihab dengan sebuah gelas yang dipenuhi dengan air bening. Di situ, air tampak murni jernih tanpa bercampur dengan zat lain apa pun.

line rizki.png

Maknanya ketika menjadi ikhlas kita melakukan sesuatu hanya karena Allah, begitu pula ketika diberikan cobaan kitapun menerima dengan lapang dada karena Allah. Ketika dalam melakukan suatu hal kita mengharapkan sanjungan dan pujian orang lain, maka gugurlah ikhlas itu. Sebaliknya, tatkala kita melakukan sesuatu karena Allah tanpa memikirkan apa yang kita peroleh sebagai imbalan dari manusia baik berupa sanjungan dan pujian, ketahuilah saudaraku anda sedang menerapkan ikhlas yang sebenarnya.

Menurut Syekh Muhammad Bin Salim Bin Sa’ied Asy-Syafi’ie dalam kitabnya, Is’adurrofiq juz 2, halaman 4 membagi keikhlasan ke dalam 3 (tiga) tingkatan yakni ulya, wustha dan dunya.

  1. Ulya, yaitu beramal karena Allah SWT semata. Beribadah karena menjalankan perintah-Nya dan menegakkan kewajiban menyembah-Nya.
  2. Wustha, yaitu beribadah karena mengharapkan akhirat.
  3. Dunya, yaitu beribadah karena ingin kemulian di dunia dan selamat dari berbagai macam mara bahaya dunia.

line rizki.png

Berdasarkan buku - buku yang kubaca, cinta tulus tanpa pamrih seorang hamba kepada sang Pencipta, sangat susah ditemukan pada diri manusia. Ketika kita beribadah ada harapan untuk mendapat imbalan surga, begitu pula ketika kita menghindari maksiat karena takut pada panas nya api neraka, begitupun harapan kita untuk mendapat kemuliaan dan selamat dari berbagai marabahaya didunia, namun tidak dengan Rabi'ah Al Adawiyah.

Ketulusan cinta Sufi perempuan ini kepada Sang Khalik tergambar dari do'anyaa "Bila sujudku pada Mu karena takut neraka, maka bakar aku dengan apinya. Bila sujudku pada Mu karena mendamba syurga, tutup untukku syurga itu. Namun bila sujudku, demi Kau semata, jangan palingkan wajah Mu, aku rindu menatap keindahan Mu.


Rafly Kande - Do'a

line rizki.png

Ikhlas tingkatan ulya yang kufahami ketika manusia benar-benar melaksanakan ibadah karena Allah dan menyerahkan segala sesuatu pada kehendak Allah. Mampukah kita mencintai Sang Pencipta seperti Rabi'ah Al Adawiyah mencintai Allah, tentunya hal tersebut akan menjadi renungan kita bersama untuk muhasabah diri. Jika kita tidak mampu mencapai tingkatan itu, setidak - tidaknya kita sebagai hamba harus tahu untuk apa kita diciptakan oleh Sang Pencipta. Prinsip dasar penciptaan manusia telah dijelaskan dalam Al-Qur’an Surah Adz-Dzariyat Ayat 56 yakni hanya satu yaitu untuk menghambakan diri semata-mata kepada-Nya.

070990900_1543210364-belajar-ikhlas-dari-kisah-ubi-dan-kambing.webp

Ikhlas

Dengan demikian aku mengajak kawan di dunia aksara ini untuk memulai ikhlas dari hal - hal kecil dan mudah saja dulu, seperti senyum manis kepada saudara - saudara disekelilingmu tanpa peduli dengan reaksi mereka. Ikhlas saja ketika senyuman mu tak mendapatkan reaksi seperti harapan, Insya Allah perlahan konsep Ikhlas itu mulai tertanam dalam diri kita masing - masing.

line rizki.png

Tulisan ini hanya sebagai bahan muhasabah diri bagi saya dan kita semua, tanpa ada maksud menggurui atau menasehati. Terimakasih buat abang - abangku di Tim Support Steemit (TSS) yang tak bosan - bosannya membimbing dan mengarahkan ku, dalam menulis. Kalian Luar Biasa.

Salam Literasi, Salam Konsistensi
@rizkiblangpadang
Wassalamualaikum

TSS banner.gif

Sort:  

Acceptance of our feelings helps us to know ourselves better

Great quote brotha