Filsafat Bunglon

in Motivation Story4 years ago

Selamat hari ini para Steemian, semoga semua lancar dan berjalan sebagaimana harapan...!

Tentu semua kita pernah mendengar makhluk bernama bunglon. Jenis reptil ini mempunyai kemampuan bawaan yakni mampu berubah warna sesuai dengan lingkungan yang ia singgahi. Dan yakinlah, bahwa kemampuannya selalu ia gunakan untuk kebaikan sesuai standar insting binatang.

Itu makhluk bernama latin Calotes secara umum digunakan untuk semua jenis kadal dalam keluarga Iguana, semisal Iguamidae, Agamidae, juga Chamaeleonidae. Pun makhluk yang kini sering dijadikan style peliharaan ini tersebar luas di Asia. Bahkan, di Indonesia lebih dari sepuluh jenis bunglon dapat dengan mudah kita jumpai. Termasuk di semak belukar atau belakang rumah sekalipun.

Seandainya bunglon hinggap sebentar di logo steemit.com, sudah barang tentu warna kulitnya akan berubah menjadi hijau terang. Dan jika setelahnya ia hinggap di logo Steem SEA, maka warna kulit dengan sendirinya akan berubah menjadi biru. Tapi saya tidak benar-benar tahu jika dalam waktu bersamaan ia hinggap di dua logo sekaligus. Apakah warnanya akan setengah hijau terang dan setengah lain berwarna biru?

Begitulah bunglon di takdirkan untuk hidup. Bagi kebanyakan binatang yang ia mangsai, kamuflase bunglon tentu sangat merugikan. Sebaliknya, kamuflase bunglon sangat menguntungkan jika berhadapan dengan pemangsa.

Belum lama ini seorang anak di tempat saya tinggal menangkap seekor bunglon. Sewaktu ditangkap bunglon berwarna hijau, bersebab ia sedang santai di atas dedaunan. Dengan tanpa rasa takut si anak langsung memegang badan bunglon. Dalam sekejap, bunglon sudah di tangannya dan ia lepas di teras rumah. Sungguh bunglon menjadi mainan baginya di sore itu.

Jika menilik dari rantai makanan, di tambah dengan insting binatang, tentu bunglon sangat keheranan dan akan menimbulkan banyak tanya di kepala. Kenapa aku ditangkap tapi tidak dimakan?, Dan kenapa si penangkap tahu kalau aku sedang santai di dedaunan?, bukankah aku telah merubah warna dan bersembunyi?.

Sudahlah, itu pertanyaan tidak perlu dijawab dan dipikirkan, mengingat ini bukan ujian yang harus diselesaikan. Baiknya abaikan saja dan kembali ke tulisan.

Sefaham saya, sebagian besar orang menganggap orang yang pandai mengubah-ubah sikap lazim diidentikkan dengan bunglon, dan seringkali dikonotasikan dengan hal negatif. Apakah itu benar?, atau orang yang menganggap itu seringkali menjadi mangsa dalam kehidupannya.

Di lain sisi, sefaham saya pula, sebagian kecil orang menganggap bahwa ilmu bunglon sangat bermanfaat dalam menjalani kehidupan yang sudah sangat tidak beradab ini. Sehingga menjadi pemangsa adalah tindakan benar untuk dilakukan. Hanya saja, jadilah pemangsa yang bermoral agar kehidupan dapat berjalan baik.

Jika pun jadi pemangsa, berhentilah makan setelah Anda kenyang. Dan sisakan hasil buruan untuk dinikmati oleh binatang lain yang masih belajar memangsa. Karena berbagi itu indah...

@pieasant_Walking While Studying