The Diary Game Senin, 27 Januari 2025 : " My First Class at Pare"

in Steem SEA8 days ago

IMG20250127130630.jpgRuang kelas Liverpool

Hello guys, Alhamdulillah masih bisa lanjut kesempatan menulis lagi dan hari ini i want to tell you about my first time class. So, jangan skip dan baca sampai habis ok.

By the way, sebenarnya di Kediri ini tepatnya di Pare, yaitu Kampung Inggris Pare, aku ngambil kursus bahasa inggris untuk persiapan training kerja nanti. Jadi karena disini ada berbagai macam dan sangat banyak lembaga bahasa inggris, kemarin aku di saranin salah satu tempat terbaiknya yaitu adalah di Lembaga Mahesa, yaitu Kampung Inggris Mahesa.

Jadi guys, disini ada beberapa program kursus bahasa inggris, mulai dari program besic yang belum ada pengetahuan apa-apa tentang bahasa inggris, ada program speaking, Grammar, TOEFL hingga IELTS. Awalnya aku mengambil program IELTS, yaaa itung-itung bisa buat prepare kerja maupun untuk persyaratan beasiswa. Aku mengira IELTS itu tidak terlalu susah dan hampir sama seperti TOEFL dan mungkin ada perbedaan dibeberapa skill saja. Namun ternyata yang dipikirkan tidak sama dengan realita. Pada hari pertama aku masuk, mentor nya bilang bahwa untuk mempelajari IELTS syarat nya kita wajib bisa grammar dan penguasaan speaking yang baik. Nah jadi, mentor saranin untuk menambah kelas speaking dan grammar untuk memantapkan pembelajaran. Aku mengambil kelas fast track speaking dan grammar untuk durasi dua Minggu, sambilan masuk IELTS yang hanya satu pertemuan sehari, aku menambahkan kelas speaking dan grammar sehari empat kali pertemuan dan jika digabungkan menjadi 5 pertemuan sehari. Wahhh benar-benar pusing, hari pertama masuk kepala begitu puyeng dengan kepadatan kelas ditambah lagi dengan materi IELTS yang begitu sulit dipahami jika kita masih dari nol speaking dan grammar.

Namun demikian, setelah masuk hari pertama lima pertemuan. Malam harinya aku terfikir rasanya ini diluar kemampuan, jika dipaksakan bisa namun membutuhkan waktu yang lama dan target yang amburadul, karena sebelumnya aku menyampaikan target IELTS ku kepada mentor adalah untuk beasiswa ke luar negeri saja dan tidak untuk training kerja, namun setelah mentor menyampaikan bahwa IELTS membutuh kan waktu sekitar 4 hingga 5 bulan untuk mendapatkan skor 6.5, aku jadi was-was dan ragu untuk melanjutkan nya.

Bagaimana tidak guys, bayangkan jika hanya memfokuskan beasiswa luar negeri saja, mungkin jika lolos beasiswa kita akan mendapatkan gelar yang woww karena lulusan luar negeri, namun untuk pekerjaan yang tetap dan bagus tentunya belum terjamin, belum lagi proses untuk mendapatkan beasiswa nya yang haru melewati beberapa tahapan tes seperti beasiswa lpdp yang memiliki beberapa tes mulai seleksi administrasi, tes skolastik yang soalnya seperti soal CPNS membutuhkan orang dalam untuk lulus dan tes seleksi interview atau wawancara lagi. Hufffff membutuhkan waktu yang lama dan menguras waktu dan juga uang, bayangkan saja pertama kali kita harus pelajari IELTS hingga mendapatkan skor target, belajar beberapa tes seperti tadi dan hal tersebut belum tentu lolos untuk sekali tes, kadang ada yang 2, 3, hingga 4. Bayangkan dengan umur 23 tahun bagi ku sangat tidak rekomendasi untuk hal demikian karena tujuan ku adalah uang untuk menopang kebutuhan sendiri dan keluarga nantinya, namun jika dari keluarga yang berkecukupan dan punya semangat menggali ilmu dan pengalaman silahkan saja guys, itu sangat woww.

Aku berfikir lebih baik menyiapkan training kerja langsung yang berbayar dan terdapat penyaluran magang nya yang meskipun mahal namun bertaraf internasional, seperti hospitality industry atau service lainnya yang berbasis internasional.

IMG20250127142544.jpgMateri hari ini

Meskipun demikian, pertemuan pertama berlanjut hingga pertemuan kedua esok harinya dan belum terfikir untuk menukar kursus ke program lainnya.

IMG20250127164353.jpgSaat keluar mencari makanan

Sore hari pertama aku di Pare, cuaca sangat tidak mendukung dibarengi terus dengan hujan lebat. Hingga saat keluar untuk membeli nasi aku harus meminjam payung teman yang sekamar dengan ku. Aku keluar melewati gang Mahesa menuju arah tempat penjual nasi dan kedai kelontong untuk membeli sedikit perlengkapan lainnya.

Pertama aku menemui kedai kelontong dan membeli satu sikat baju seharga Rp 3.000, kemudian menuju arah pulang masuk ke gang aku menemui penjual nasi geprek dan membeli seporsi dengan harga Rp 10.000 dan ada free minuman cup nya. Rekomendasi banget guys, kalau barang dan makanan disini sangat murah dan terjangkau untuk kita dapati.

IMG20250127164400.jpgSinggah di Indomart

Setelah membeli semua keperluan, aku terus pulang dengan berjalan kaki karena gang dengan kedai tidak terlalu jauh.

IMG20250127164404.jpgSuasana Pare di dekat gang Mahesa

So, itu dulu story hari pertama ku di Pare sahabat steemet, semoga bisa melanjutkan hari keduanya dan mohon maaf atas segala kekurangan tulisan nya. Salam @zharaa