The Diary Game (Sabtu, 21 September 2024) Melakukan Aktivitas Pada Dua Tempat Berbeda
سَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Hai sobat steemian semuanya dimanapun anda berada, bagaimana kabar anda hari ini? semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT, Aamiin. Hari ini saya kembali membagikan aktivitas sehari-hari dalam The Diary Game.
Dari sejak membuka warung fotocopy pada pukul 07:00, konsumen yang datang ke tempat usaha saya datang silih berganti dari unsur santri yang membuat surat permohonan dana sandiri pada lembaga Baitul Mal kabupaten Aceh Utara. Semua santri dari kabupaten Aceh Utara, baik yang mondok di pesantren di dalam kabupaten maupun diluar kabupaten Aceh Utara berbondong-bondong pulang kampung untuk keperluan mengurus dana santri tersebut. Dana santri tersebut diperuntukkan bagi santri dibawah umur 24 tahun.
Sebagian pelajar hari ini tidak bersekolah karena karena ada rapat penting antara pihak sekolah dengan orang tua murid. Hal ini saya ketahui dari anak bungsu saya yang memberitahukan adanya rapat tersebut. Sebagai orang tua murid, saya juga mendapatkan undangan rapat dari pihak sekolah. Tetapi sepertinya saya tidak dapat menghadirinya karena konsumen yang membutuhkan pelayanan pengetikan dan cetak pasphoto di tempat usaha saya.
Karena ada unsur kerjasama dalam hal pengadaan barang maupun layanan fotocopy dengan sekolah yang mengadakan rapat maka ada baiknya akan saya tanyakan nanti perihal poin-poin yang diambil dalam keputusan rapat. Selain santri ada juga murid sekolah dari Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Nisam yang datang ke tempat usaha saya ingin membuat pasphoto ukuran 3x4 dan 2x3 yang ditempel pada buku keterangan identitas siswa sebagai syarat bagi mereka yang telah kelas XII.
Untuk menghilangkan rasa kantuk dalam beraktivitas dan membuat diri lebih bersemangat dalam melayani konsumen, saya pergi ke warung kopi terdekat untuk membeli kopi kesukaan. Tetapi di warung kopi ini tidak tesedia kopi seperti keinginan saya. Sebagai pengganti saya meminta untuk dibuatkan kopi sachet saja yaitu Nescafe. Untuk mendapatkan rasa kopi sesuai selera yang saya inginkan maka dua sachet bubuk kopi nescafe diseduh dalam takaran gelas kecil dan itu membuat penjual kopi geleng-geleng kepala apakah saya sanggup minum? Saya hanya tersenyum saja melihat penjual kopi terheran-heran dengan selera kopi yang saya inginkan.
Di warung kopi tersebut saya berjumpa dengan beberapa orang teman yang sedang menikmati kopi disitu. Mereka meminta saya untuk bergabung sambil duduk santai, tetapi saya mengangkat tangan sambil mengatakan bahwa saat ini sedang tidak bisa duduk santai karena sedang banyak pekerjaan yang harus saya selesaikan di tempat usaha fotocopy. Mendengar penjelasan saya, kawan-kawan dapat memakluminya karena mereka tahu tentang aktivitas saya sehari-hari. Lagi pula saya juga malas duduk di warung kopi kalau tidak ada suatu kepentingan.
Lalu saya kembali ke tempat usaha dimana konsumen mulai banyak yang datang lagi. Saya mendahukan terlebih dahulu para santriwati yang datang supaya tidak terlalu lama menunggu dan bercampur dengan santri laki-laki yang bukan mahramnya. Saya nyaris lupa menuangkan kopi yang saya belikan tadi karena keasyikan melayani konsumen, untung saja istri saya mengingatkannya dan langsung menuangkannya ke dalam gelas untuk diminum. Memang kalau lagi asyik melayani konsumen, lapar pun tidak terasa ha..ha..ha.
Setelah sholat dhuhur dan makan siang atau tepat pukul 15:00, saya pergi ke kebun tanaman kakao untuk beraktivitas disana. Ditempat usaha warung fotocopy dan penjualan alat-alat tulis tinggal istri bersama adik ipar saya untuk menjaganya. Saat ini saya sedang memberi sedikit perhatian kepada kebun kakao milik sendiri supaya bisa mendapatkan pundi-pundi penghasilan tambahan mengingat kebutuhan dan biaya hidup yang semakin besar seiring anak-anak yang bertambah dewasa. Kebun kakao saya sudah lama terlantar tidak ada yang merawatnya, daripada sia-sia maka lebih baik saya kelola untuk tujuan seperti yang saya bilang tadi.
Tiga puluh menit menjelang adzan magrib saya pulang ke rumah untuk mandi sore dan beristarahat sejenak sambil menunggu waktu sholat magrib tiba. Untuk malam harinya, saya melanjutkan aktivitas di tempat usaha fotocopy hingga waktu tidur malam tiba yaitu pukul 23:00.
Demikian The Diary Game singkat saya pada hari ini, sekian dan terima kasih atas waktunya berkenan membaca tulisan saya ini dan memberi dukungan sebagai penyemangat bagi saya untuk selalu menghadirkan karya-karya yang lebih baik lagi.
Salam Hormat,
@yuswadinisam
About Me
Click here
Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.
Upvoted. Thank You for sending some of your rewards to @null. It will make Steem stronger.