The Diary Game (Sabtu, 17 Mei 2025) Membeli Materai Di Kantor Pos
سَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Hai sobat steemian semuanya dimanapun anda berada, bagaimana kabar anda hari ini? semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT, Aamiin. Hari ini saya kembali membagikan aktivitas sehari-hari dalam The Diary Game.
Karena persediaan materai di tempat usaha saya telah, pada pagi hari saya harus pergi membeli di kantor pos unit Krueng Geukueh kecamatan Dewantara. Kemarin saya telah memesan materai pada seorang kenalan yang bekerja di kantor pos dan membawanya ke tempat usaha saya sambil dia mengantar paket belanja online milik orang. Tetapi hingga sore hari saya menunggu, materai tidak kunjung diantar tanpa dikasih tahu sebabnya. Maka dari itu setelah saya membuka warung usaha fotocopy dan penjualan alat-alat tulis pada pukul 07:00 saya menelepon sekali lagi kenalan saya tersebut untuk menyisakan materai sebanyak 500 lembar dan akan saya ambil sekarang.
Kenalan saya yang bekerja di kantor pos meminta maaf karena kemarin dia mengalami kendala sehingga tidak jadi mengantar paket belanja online milik orang sehingga janji mengantar materai kepada saya juga urung dilakukan. Saya memberitahu kepada istri akan membeli materai ke kantor pos Krueng Geukueh, jadi dia menggantikan saya menjaga warung usaha fotocopy hingga saya pulang nanti. Dengan begitu maka istri saya tidak bisa mengerjakan pekerjaan rumah tangga di dapur. Malahan saya tidak membeli kopi untuk sarapan karena saya ingin membeli lontong sayur kesukaan saya sambil membeli materai.
Tiba di kantor pos unit Krueng Geukueh, saya melihat pintunya belum terbuka. Saya mencoba berkeliling terlebih dahulu sambil menikmati suasana pagi. Saya baru teringat bahwa tadi istri saya memesan untuk dibelikan seekor ayam pedaging di pasar ikan. Dia hendak memasaknya buat anak kami pergi piknik pada besok hari bersama rombongan balai pengajian Maddrasah Tarbiyah Muslim Desa Meunasah Meucat. Selain itu istri saya juga berpesan membeli ikan atau udang segar untuk dimasak sebagai menu makanan pada hari ini. Ikan segar sesuai keinginan dari istri saya tidak tesedia pada hari ini di padar ikan Keude Krueng Geukueh, saya hanya membeli satu ekor ayam pedaging dan 1 kilogram udang segar.
Lalu saya kembali ke kantor pos unit Krueng Geukueh menanyakan perihal tentang materai yang ingin saya beli. Kebetulan pintunya baru dibuka dan hanya ada seorang nasabah yang datang membayar tagihan leasing sepeda motornya. Setelah nasabah itu selesai, saya meminta materai untuk dibeli sebanyak 500 lembar. Tetapi perugas tersebut mengatakan bahwa materai belum diantar dari Kantor Pos Cabang Kota Lkokseumawe, menurut katanya lagi biasanya paling lambat materai diantar sekitar pukul 11:00.
Saya menghubungi kenalan yang bekerja di kantor pos tersebut apakah hari ini mengantar paket milik orang ke Nisam? Kenalan saya menjawab bahwa hari ini ada pengantaran paket ke Nisam. Oleh sebab itu saya menawarkan menitip uang kepada teller kantor pos sebanyak jumlah materai yang ingin saya beli, dan materai diantar oleh kenalan saya yang bertugas mengantar paket belanja online milik orang ke Nisam nanti. Kenalan saya menyetujuinya dan dia berjanji akan mengantar materai kepada saya terlebih dahulu begitu dia sampai di Nisam.
Saya merasa lega karena tidak harus menunggu sampai pukul 11:00 nanti materai diantar dari Kantor Pos Cabang Kota Lhokseumawe. Saya keluar dari kantor pos setelah menitip uang pada teler sebagai pembayaran pembelian materai. Saya menuju ke bundaran jalan depan Mesjid Raya Bujang Salim Krueng Geukueh untuk membeli sebungkus lontong sayur pakai telur ayam sambal kesukaan saya. Disana saya berjumpa seorang teman sesama relawan palang merah indonesia sedang membeli lontong sayur untuk keluarganya sarapan pagi.
Saya mendapat sambungan telepon dari istri mengabari bahwa pegawai bagian tata usaha Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Nisam menitip satu berkas dokomen data identitas “Anak Yatim, Piatu, dan Atau Yatim Piatu Dalam Lingkungan Sekolah” untuk keperluan difotocopy sebanyak satu eksemplar dan harus dijilid kedua-duanya. Pada perjalanan pulang sebenarnya saya ingin mampir ke toko grosir penjualan alat-alat tulis untuk membeli kertas foto merek “Spectra Silky” yang khusus digunakan untuk pencetakan pasphoto berbagai ukuran. Tetapi karena masih terlalu pagi toko grosir tersebut belum buka.
Setelah sarapan pagi dengan lontong sayur yang saya beli tadi, saya mengerjakan pekerjaan fotocopy berkas dokumen yang dititip sama istri saya. Jumlahnya tidak terlalu banyak, tetapi pengerjaannya harus dilakukan secara manual sebab ada tempelan pasphoto murid calon penerima dana santunan “Anak Yatim, Piatu, dan Atau Yatim Piatu Dalam Lingkungan Sekolah”. Walaupun masih terasa lelah karena baru pulang dari mengorder materai di kantor pos, saya mengerjakan fotocopy dokumen ini dengan penuh semangat. Tidak lama kemudian seorang kurir dari kantor pos yang merupakan kenalan saya datang untuk membawa materai pesanan saya.
Demikian cerita singkat saya dalam tajuk The Diary Game pada edisi kali ini. Terima kasih atas waktunya berkenan membaca tulisan saya ini dan memberi dukungan sebagai penyemangat bagi saya untuk selalu menghadirkan karya-karya yang lebih baik lagi.
Semua foto yang ditampilkan disini diambil dengan iPhone 12 Pro Max saya.
Salam hormat,
@yuswadinisam
About Me

Click here
Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.
Share to X (twitter)
Curated by : @edgargonzalez
Thank you very much @edgargonzalez and @steemcurator07 for supporting my post