The Diary Game (Rabu, 30 April 2025) Bertemu Teman Steemian Saat Beraktivitas di Tempat Usaha
سَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Hai sobat steemian semuanya dimanapun anda berada, bagaimana kabar anda hari ini? semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT, Aamiin. Hari ini saya kembali membagikan aktivitas sehari-hari dalam The Diary Game.
Hari terakhir di bulan April 2025 yang jatuh pada hari bertepatan dengan hari keramaian di pusat pasar Keude Amplah kecamatan Nisam tempat kediaman saya. Suasana ramai mulai kelihatan sejak pagi hari dimana pedagang musiman yang datang dari luar daerah mulai tiba menurunkan barang dagangannya dari mobil, mendirikan tenda tempat berjualan dan menyusun barang dagangannya serapi mungkin supaya menarik minat pembeli. Begitu pula penjual jajanan makanan seperti nasi gurih, mie caluek, roti martabak, dan aneka makanan lainnya juga telah lebih dulu siap menyiakan tempat menyambut pembeli yang datang.
Sebagian jalan dan lokasi berjualan pasar keramaian di pusat pasar Keude Amplah kelihatan becek akibat diguyur hujan deras tadi malam sekitar pukul 01:00 dini hari. Seharusnya lokasi berjualan tersebut dan sebagian jalan arah ke mesjid Al-Aqsha Nisam sudah lama teraspal. Tetapi menurut isu yang saya dengar karena ada mengandung unsur politik antar kandidat yang mencalonkan diri sebagai wakil rakyat di parlemen dan ada unsur kepentingan yang tidak jelas pangkal ujung, makanya pengaspalan di lokasi tersebut tidak kunjung terealisasi sampai sekarang. Saya tidak terlalu ambil peduli tentang permasalahan tersebut karena saya fokus pada diri sendiri membuka tempat usaha mencari rezeki.
Setelah membeli kopi di warung kopi, saya kembali lagi ke tempat usaha untuk menikmati sarapan pagi berupa nasi goreng yang telah disiapkan oleh istri. Ditemani secangkir kopi dan nasi goreng buatan istri, saya menyantap sarapan pagi sambil beraktivitas di tempat usaha melayani konsumen yang ingin membeli peralatan tulis menulis, layanan jasa fotocopy dan layanan jasa pengetikan surat. Beberapa pelajar yang salah satu atau kedua orang tuanya telah meninggal, masih datang ke tempat usaha saya untuk keperluan pengetikan Surat Keterangan Yatim, Piatu, dan Atau Yatim Piatu Dalam Sekolah dan mencetak pasphoto untuk pembukaan buku rekening bank.
Tidak lama kemudian seorang teman steemian @zulbahri yang bekerja sebagai guru di Maddrasah Ibtidaiyah Negeri 15 Aceh Utara datang ke tempat usaha saya untuk mengambil pesanan barang keperluan Maddrasah berupa kertas jeruk, gunting dan masking tape. Sudah sangat lama saya tidak berjumpa dengan Zulbahri sehingga pada perjumpaan ini kami membicarakan banyak hal mengenai kegiatan kami di platform steemit. Terlebih lagi saya yang ingin mengajukan diri untuk mendaftar menjadi sebagai kurator pada platform steemit bertanya padanya apa langkah-langkah yang harus saya lakukan, sebab sepengatahuan saya @zulbahri pernah mengajukan diri untuk menjadi kurator walaupun tidak lolos seleksi.
Setelah menunaikan sholat Zuhur dan makan siang, saya kembali beraktivitas di tempat usaha warung fotocopy. Namun tanpa diduga dan tanpa pemberitahuan sebelumnya, tiba-tiba listrik padam. Untuk menghindari kerusakan pada peralatan kerja di tempat usaha, saya mencabut semua stop kontak perangkat kerja yang terhubung dengan listrik supaya pada saat listrik menyala lagi tidak membuat efek kejut pada perangkat kerja yang bisa menyebabkan kerusakan menerima daya listrik yang masuk seketika. Pernah suatu waktu saat terjadi padam listrik secara tiba-tiba dan saya lupa memutuskan stop kontak, satu unit perangkat kerja saya menjadi rusak.
Hingga menjelang sore, listrik belum kunjung menyala. Maka setelah menunaikan ibadah sholat Asar, saya memutuskan pergi ke kebun sekedar untuk memantau tanaman yang ada di sana. Saat tiba di kebun dari kejauhan saya mendengar suara kawanan monyet berlarian dari kebun saya ke kebun seberang yang terletak di pinggir bekas rawa-rawa. Mereka tampak diatas pohon saling berlompatan menjauhkan diri dari pandangan saya. Saya tidak tahu harus bagaimana lagi cara mengusir kawanan monyet agar tidak lagi datang ke kebun saya, selain memasang jeratan atau menembak mereka menggunakan senapan angin yang bisa membuat mereka terbunuh.
Lalu saya memeriksa tanaman kakao dan sebatang pohon durian yang sedang dalam masa pembuahan. Pohon durian saya baru berbuah untuk pertama kali pada tahun ini. Saya hanya bisa berharap semoga kawanan monyet tidak mengganggu tanaman saya di kebun, apalagi pohon durian yang satu itu. Saat matahari mulai terbenam saya pulang dari kebun untuk mandi sore dan menunggu tibanya waktu pelaksanaan ibadah sholat Magrib.
Demikian cerita singkat saya dalam tajuk The Diary Game pada edisi kali ini. Terima kasih atas waktunya berkenan membaca tulisan saya ini dan memberi dukungan sebagai penyemangat bagi saya untuk selalu menghadirkan karya-karya yang lebih baik lagi.
Semua foto yang ditampilkan disini diambil dengan iPhone 12 Pro Max saya.
Salam hormat,
@yuswadinisam
About Me

Click here
Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.
Share to X (twitter)
Thank you very much my friends @afzalqamar and steemcurator05 for supporting my post