The Diary Game (Rabu, 26 Maret 2025) Melakukan Panen Sawit Kedua Bersama Penjaga Kebun Baru
سَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Hai sobat steemian semuanya dimanapun anda berada, bagaimana kabar anda hari ini? semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT, Aamiin. Hari ini saya kembali membagikan aktivitas sehari-hari dalam The Diary Game.
Saya nyaris lupa bahwa beberapa hari lalu pernah memesan baju baru melalui toko online. Saya hampir tidak pernah memesan barang berupa pakaian melalui toko online karena banyak kejadian barang dipesan tidak sesuai seperti gambar yang ditampilkan pada iklan. Namun entah kenapa dengan iklan baju tersebut saya merasa tertarik, pada tampilan gambar terlihat merek kaos yang sangat terkenal dan tampak original dengan penawaran harga yang sangat murah. Walaupun kurang merasa yakin, akhirnya saya mencoba memesan satu buah kaos yang sangat saya inginkan tersebut dengan ukuran XL sesuai dengan ukuran baju yang biasa saya beli di toko offline.
Namun pada hari ini saya dibuat sangat kecewa dengan pesanan saya tersebut karena barang yang sampai tidak sesuai seperti yang terlihat pada iklan. Ternyata kaos yang dikirim logonya seperti hasil sablon dipinggir jalan. Begitu pula dengan ukurannya tidak muat sama sekali pada badan saya, padahal ukuran yang saya pesan XL. Daripada tidak terpakai oleh saya, akhirnya kaos tersebut saya serahkan untuk putra sulung karena cocok dipakai olehnya.
Sesuai kesepakatan tadi malam antara saya Muhalim penjaga kebun sawit, setelah mengerjakan sholat Zuhur kami sama-sama pergi ke kebun untuk memanen sawit. Ukuran kebun sawit saya tidak luas, hanya satu hektar saja. Setidaknya hasil yang didapatkan dari penjualan tandan sawit cukup untuk uang tambahan biaya pendidikan putra sulung saya yang mengenyam pendidikan di dayah salafi Al-Madinatuddiniyah Babussalam Blang Bladeh kabupaten Bireun atau yang lebih dikenal dengan sebutan dayah Abu Tumin.
Penjaga kebun saya yang baru ini (Muhalim) baru dua kali memanen sawit di kebun saya, tetapi dia selalu mengajak saya agar bisa mengetahui berapa hasil yang didapatkan. Tidak seperti penjaga kebun saya yang lama, tidak pernah tahu berapa hasil yang didapatkan dan berapa hasil penjualannya. Tapi ya sudahlah tidak perlu diingat lagi, yang ada hanya membuat saya kecewa. Semoga kedepannya bersama dengan Muhalim penjaga kebun saya yang baru tidak terulang seperti yang sudah-sudah dan bisa berlaku transparan.
Saya dan Muhalim menyusuri satu persatu batang pohon sawit mencari tandan sawit yang siap untuk dipanen. Memang tidak semua pohon sawit menghasilkan tandan yang bersamaan untuk dipanen, bisa dikatakan selang-seling antara batang pohon yang satu dengan batang pohon lainnya setiap 15 belas hari sekali. Tetapi ada juga dalam satu batang pohon sawit bisa dipanen dua tandan sawit sekaligus. Muhalim sudah tahu berul mana tandan sawit yang sudah bisa dipanen dengan yang belum karena itu sudah pekerjaannya.




Karena bentuk kebun yang setengah berbukit dan letaknya berdekatan dengan persawahan, maka setelah dipetik ada saja tandan sawit yang jatuh terguling ke saluran air sawah. Muhalim harus turun ke saluran air untuk memungut tandan sawit yang jatuh tersebut. Saya pernah mencoba satu kali untuk mengangkat satu tandan sawit yang jatuh ke saluran air tetapi tidak sanggup saya lakukan. Akhirnya saya letakkan kembali dan membiarkan Muhalim yang mengambilnya. Pada panen kali ini ada beberapa tandan sawit saya yang telah dicuri, itu dapat terlihat dari tangkai tandan sawit yang masih segar setelah beberapa saat dipetik menggunakan dodos.




Setelah memanen tandan sawit di kebun, lalu saya pulang ke rumah untuk mandi sore dan mengerjakan ibadah sholat Asar. Lalu saya pergi ke pasar takjil untuk membeli beberapa jenis makanan dan minuman segar untuk menu berbuka puasa. Karena merasa lelah beraktivitas memanen di kebun sawit membuat saya merasa dahaga. Untuk mengembalikan ion tubuh yang terkuras saya membeli es kelapa muda segar agar badan saya bisa fit kembali. Saat jadwal buka puasa telah tiba, saya berbuka puasa bersama dengan keluarga dengan penuh rasa syukur kepada Allah Subhanahu wata’ala.
Demikian cerita singkat saya dalam tajuk The Diary Game pada edisi kali ini. Terima kasih atas waktunya berkenan membaca tulisan saya ini dan memberi dukungan sebagai penyemangat bagi saya untuk selalu menghadirkan karya-karya yang lebih baik lagi.
Semua foto yang ditampilkan disini diambil dengan iPhone 12 Pro Max saya.
Salam hormat,
@yuswadinisam
About Me

Click here
Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.
Share to X (twitter)
Alhamdulillah kajeut duduk maniz nyo na kebun sawit teuh jinoe... padum ka si hektr daerah inan?
Ciban ta duduk maniez cuma sihektar sagai lampoh sawet. Paleng kureung meu 20 hektar baro leupah ta duduk maniez. Pasaran jinou antara 80 atau 100 jt
yg penting bersyukur aduen... idroeneuh si hektar na, di kamoe meu simete hana... hehe.... selamat uroe raya... meah lahe baten...
Beutoi abi, lee ngon dit tetap ta syukuri ateuh nikmat Allah yang ka Geubri