The Diary Game Season 3, Better Life, Kamis, 27 Mei 2021( Belajar alat Takaran orang Aceh)
Assalamualaikum wr wb sahabat steemian semuanya. Hari ini saya ingin berbagi ilmu tentang alat pengukuran yang digunakan oleh masyarakat Aceh. Masyarakat Aceh dari zaman dulu sampai dengan sekarang masih menggunakan alat pengukuran atau takaran orang Aceh. Kita sebagai masyarakat Aceh harus membudidayakan alat takaran yang digunakan oleh orang Aceh, supaya anak cucu kita bisa mengetahui dan ternyata orang Aceh mempunyai alat ukuran sendiri.
Alat Takaran orang Aceh are dan mok
Semakin zaman canggih, banyak masyarakat kita khususnya orang Aceh tidak membudidayakan bahkan tidak mengunakan lagi alat takaran tersebut. Hari ini saya ingin berbagi ilmu kepada adek sepupu tentang alat pengukuran yang digunakan oleh orang Aceh dan mengaitkan dengan pembelajaran matematika. Karena di kampus ada tugas mengenai hal tersebut. Kami sudah janjian kalau hari ini saya ingin berbagi ilmu. Kemudian hari ini aktivitas juga tidak terlalu padat, apalagi di kampus masih dengan perkuliahan secara daring dan hari ini saya membuat ujian secara daring.
Azan subuh berkumandang, itu tandanya waktu untuk shalat subuh. Kita sebagai orang Islam wajib mengerjakan shalat subuh sehari semalam 5 waktu. Selanjutnya masak untuk sarapan pagi bersama keluarga tercinta. Selesai memasak lanjut untuk membersihkan rumah, apalagi mainannya arkhan masih berserakan hampir semua ruangan. Begitulah anak-anak, jika sudah bermain habis semua mainan di serahkan.
Jam menunjukkan 06:40, saya langsung siap-siap untuk menyiapkan menu makanan yang akan dibawa suami tempat kerja. Kemudian arkhan sama ayahnya langsung sarapan bersama sambil menonton film kartun kesukaan di televisi. Beberapa menit kemudian, suami minta izin untuk pergi kerja. Arkhan langsung menghampiri ayahnya untuk salam dan cium.
Saya langsung bergegas untuk mandi, karena ada perkuliahan secara daring dan ada janji sama adek sepupu untuk mengajari tentang pengukuran orang Aceh dikaitkan dengan pembelajaran matematika. Selesai semuanya, jam menunjukkan 08:10, saya langsung mengambil handphone untuk menyapa mahasiswa dikelas pertama untuk mengisi absensi di e-learning dan mendownload soal di e-learning serta mengumpulkan jawaban yang telah di pdfkan pada Jam perkuliahan selesai seperti jadwal biasa. Kegiatan tersebut sama dilakukan sampai dengan kelas terakhir atau kelas 4.
Tak lama kemudian adek sepupu datang ke rumah. Kami langsung memberikan materi tentang alat pengukuran yang digunakan oleh masyarakat Aceh sampai saat ini. Baik hari saya ingin berbagi ilmu pengetahuan tentang alat pengukuran yang digunakan masyarakat Aceh.
- Alat Takaran untuk membayar zakat fitrah
Bagi kita orang Islam setiap akhir bulan ramadhan wajib membayar zakat fitrah. Dalam pembayaran zakat fitrah ada sebagian orang mengeluarkan zakat fitrah berupa beras dan uang. Bagi masyarakat Aceh kebanyakan mengeluarkan zakat fitrah berupa beras. Alat Takaran yang digunakan oleh orang Aceh untuk mengukur beras yaitu berupa are dan mok.
Menurut ahli fiqih takaran zakat fitrah untuk setiap orang adalah 1 sha' bagi orang arab saudi. Indonesia 1 sha' sama dengan 2.5 kg beras yang menjadi Makanan pokok bagi penduduk indonesia. Bagi orang aceh alat takaran untuk beras yaitu mok (kaleng susu) dan are (bambu).
Sampai sekarang orang Aceh ketika memasak nasi masih menggunakan are dan mok. Kalau kita kaitkan dengan pembelajaran matematika. 1 are = 6 mok,
1 mok = 2.5 ons
1 are = 1.5 kg
ini namanya are
ini namanya mok
- Alat Takaran (sukat) di persawahan
Orang Aceh juga mempunyai takaran untuk menghitung hasil panen atau luas persawahan. Sampai sekarang masih banyak orang Aceh yang masih menggunakan alat Takaran tersebut. Ada beberapa daerah di Aceh menggunakan alat takaran tersebut.
Berikut nama takaran yang sering digunakan oleh orang Aceh :
1 nie atau ndie = 1/2 blakay
1 blakay = 1/2 kay
1 Kay = 1/2 cupay , Kay merupakan tempurung kelapa
1 cupa = 1/2 are
1 gantang = 2 are
1 naleh = 16 are
1 naleh = 1/10 gunca
1 gunca = 10 naleh
1 gunca = 1/10 kuyan
1 kuyan = 10 gunca
10 naleh = 1 gunca
Kemudian kita kaitkan dengan pembelajaran matematika :
1 cupek atau gupang = 12.5 x12.5 meter
1 gupang = 25x25 meter
1 yok = 50x50 meter
Setelah mempelajari semua ukuran yang digunakan masyarakat Aceh. Saya mengaitkan ukuran tersebut ke dalam pembelajaran matematika. Ternyata kita orang Aceh memang pintar dan bisa mengaitkan ukuran tersebut dan mempunyai nama ukuran sendiri dan tidak melenceng dari hakikat alat takaran yang digunakan oleh standar Indonesia. kita sebagai orang Aceh harus membudidayakan takaran yabg digunakan masyarakat Aceh ke anak dan cucu kita. Jika kita tidak membudidayakan, akan hilang dengan sendirinya. Dari sekarang kita sebagai orang tua harus membiasakan mengajar kepada anak dan cucu kita tentang adat istiadat orang Aceh serta menceritakan sejarah Aceh, sehingga sejarah tentang Aceh tidak terlupakan oleh anak cucu kita.
Selanjutnya tak terasa waktu sudah siang, adek sepupu langsung minta izin untuk pulang ke rumah. Karena di rumahnya nanti malam ada acara 100 hari ayahnya meninggal atau abuwa saya. Memang belajar tentang sejarah Aceh membuat kita makin penasaran dan tak terasa waktu cepat berlalu. Saya langsung siap-siap untuk shalat Zuhur dan akan memberitahu kepada mahasiswa kelas terakhir untuk mengisi absensi di e-learning dan mendownload soal ujian serta jawabannya untuk dikumpulkan di akhir perkuliahan seperti kelas sebelumnya.
Badan sudah lelah, saya beristirahat sebentar. Karena nanti malam ke rumah abuwa untuk acara 100 hari meninggal abuwa. Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 17:50. Saya langsung bangun untuk shalat dan mandi. Pas bangun ternyata arkhan sibuk bermain dengan mainannya. Semua mainannya berserakan dikamar. Kemudian saya membersihkan mainannya.
mainan yang berantakan
Tak lama kemudian suami pulang kerja. Suami mengajak untuk jalan-jalan sore sebentar sambil mencari jajanan. Sampai di Keude simpang mulieng kami membeli kebab dan Yakult.
kebab
Yakult
Waktunya sudah magrib, kami langsung wudhu, shalat dan membaca surat Yasin. Selanjutnya kami pergi ke rumah abuwa untuk membantu menyiapkan makanan dan minuman untuk orang berdoa. Tamu yang di undang sudah datang. Kami langsung menyiapkan makanan dan minuman untuk para tamu. Setelah makan dan minum. Tengku langsung memulai samadiah. Setelah selesai samadiah. Kami dari pihak rumah juga menyiapkan kue dan minuman manis untuk di santap bersama.
lagi samadiah atau berdoa 100 hari abuwa
Setelah selesai semua acara, arkhan lagi bermain bersama dengan sepupu dan tetangga yang datang. Jangan tanya lagi, kalau sudah ada kawan, arkhan pasti senang kali bermain.
Lagi Main mobil
Tak terasa waktu sudah jam 22:00, arkhan sudah mulai mengantuk. Kami langsung pulang ke rumah. Sampai di rumah, arkhan langsung sikat gigi dan saya langsung shalat.
Kemudian kami langsung beristirahat supaya besok segar kembali. Sekian diare hari ini. Mohon masukan
Postingan ini telah dihargai oleh akun kurasi @steemcurator08 dengan dukungan dari Proyek Kurasi Komunitas Steem.
Selalu ikuti @steemitblog untuk mendapatkan info terbaru.
@ernaerningsih.