Memperingati hari Hardikda
Hai sahabat stemians semuanya, selamat datang di blog saya @suryati1 semoga kabarnya pada sehat dan bahagia semuanya ya, namun saya hari ini gak kurang sehat dan sepertinya mau meriang, akan tetapi saya tetap sekolah karena hari ini ad upacara memperingati hari Hardikda(Hari pendidikan daerah).
Pagi hari anak-anak sudah datang dan di sambut oleh piket di depan pintu gerbang sekolah kami, kemudian ada beberapa anak yang bertugas sebagai penggerek bendera dan segera mengganti kostum pakaiannya.
Saya masih berada di dalam kantor dan menyelesaikan pekerjaan rutin saya tiap hari, kaki saya juga terasa sangat nyeri sekali dan obatnya lupa saya bawa ke sekolah, saat barisan sudah siap saya juga ikut bergabung dengan rekan saya yang lain.
Proses pengibaran bendera merah putih
Setelah pengibaran bendera saya pun keluar dari barisan karena kaki saya sangat sakit sekali dan juga kepala saya berkunang-kunang karena pusing akibat dari keadaan saya yang meriang sejak kemarin.
Dokumen WA grup sekolah, Setelah kejadian kecelakaan
Upacara selesai semua berfoto di lapangan baik guru dan juga anak-anak, kemudian para guru beristirahat sebentar lalu masuk ke kelas dan belajar seperti biasanya.
Pulang sekolah kami pergi memenuhi undangan dari kawan kami yang mengadakan acara syukuran aqiqah putrinya, sementara anak ku yang sekolah di SMP belum pulang jadinya saya tidak bisa mengajaknya ke tempat acara tersebut, setelah makan saya dan teman singgah di rumah teman yang mengalami kecelakaan tadi pagi saat berangkat sekolah.
Kakinya terkilir dan tempurung lutut juga bergeser, akibat dari kecelakaan dia harus beristirahat di rumah setelah dia pulang dari tempat urut tadi pagi, saya tidak lama berada di tempatnya karena anak saya sudah pulang sekolah dan menunggu saya di SPBU dekat sekolahnya.
Setelah menjemput anak dan mengisi minyak di SPBU saya pulang kemudian singgah di kedai pay jaya sayur untuk membeli kerupuk pesanan teman saya, kemudian saya melanjutkan perjalanan saya dan sampai di daerah lhook puuk saya singgah di tempat kenduri 30 hari orang tua keponakan saya bahrol meninggal dunia.
Saya tidak sanggup lagi makan dan anak saya Aqil yang makan kenduri di tempat ini, kemudian saya pun pulang dan hari juga sudah semakin sore saja, anak-anak tidak pergi mengaji di siang hari karena di balai pengajiannya ada beberapa orang sedang sedang melakukan khalut(khalwat) jadi anak-anak di liburkan.
Ada dua orang yang sedang memancing di sungai
Kemudian saya pergi ke tambak untuk menukar kereta, namun pada akhirnya saya tidak jadi pulang dan membantu suami saya mengutip udang-udang yang tersangkut di jala kami, sore hari kami baru pulang dan membawa penuh satu timba cat.
Tak lama kemudian satu ekor kucing datang untuk meminta ikan pada kami, kebetulan ada beberapa ikan yang tertangkap dan saya memberikan untuk kucing yang sedang kelaparan dan tidak memiliki tuan sehingga dia tidak ada yang mengurus sama sekali.
Udang itu segera kami antar ke gudang untuk di jual, lalu kami duduk di warung
untuk minum sebentar, hari sudah hampir malam dan saya sudah pulang ke rumah untuk mengurus ayam-ayam saya dan memasukkan mereka ke kandang
Sekian postingan saya hari ini, terimakasih sudah singgah dan meluangkan waktu untuk membacanya, wassalam.