Ayah Mertua
Ayah mertua berziarah ke makam sang istri. Photo merupakan koleksi pribadi.
Ayah
Idul Fitri menjelang
Engkau hanya termanggu
menanti anak-anak mu pulang
tersenyum bahagia
untuk sesaat
menghibur hati Ayah
Ayah tetap sosok yang hebat
tubuh ringkihmu
mengambarkan duka
rindu akan kekasih hati
yang telah meninggalkan Ayah
untuk lebih dahulu
menghadap Illahi
Senyum rindumu
menghantarkan ke pusara cinta
alunan cinta berbisik lembut
bahwa cinta akan tetap abadi
untuk mati dan hidup lagi
Blg, 31 Maret 25
Berikut adalah terjemahan puisi ke dalam bahasa Inggris:
Father-in-law
Eid al-Fitr is approaching,
You sit quietly, waiting for your children to return,
Smiling happily for a moment, bringing joy to Father's heart.
Father, you remain a great figure,
Your frail body reflects the sorrow of longing,
For the beloved who has left you to meet God first.
Your smile of longing escorts me to the grave of love,
The whispers of love softly echo that love will remain eternal,
To die and live again.
Hi friend,
I missed you in the passed week. I hope you and your beloved ones are fine and share love and laughter.
A warm embrace and blessing to you and your father-in-law.
Hashtags: you can add #life and #steemexclusive
Maafkan saya sahabat @wakeupketty. Saya juga merindukan kamu.
Sebagai Kakak tertua dalam keluarga suami. Saya harus bisa memberikan yang terbaik untuk
semua adik-adik saya. Menjelang Idul Fitri banyak sekali persiapan yang harus kami lakukan. Terimakasih untuk pelukan hangatnya. Ayah mertua saya sudah tua. Usianya sudah 88 tahun. Dia mau saya dan suami selalu ada di dekatnya. Kami berusaha membuatnya bahagia. Karena hanya Ayah mertua orang tua yang masih ada bersama kami.