The Diary Game, Minggu 29 Juni 2025. Hari Yang Sangat Cerah

in Steem SEAlast month

IMG20250629115036.jpg

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Kesibukan pagi mewarnai suasana pagi rumah kami, ummi aira membereskan kain cucian, saya membangunkan anak-anak untuk salat subuh, lalu saya membantu bersih-bersih rumah, membereskan barang mainan anak-anak yang berserakan di ssemua tempat, semalam saya tidak sempat lagi membereskan semuanya, lalu menyapu rumah.
Jam 7.00 ummi Aira membuatkan nasi goreng untuk kami semua, ada juga telur dadar, sudah lama kami tidak makan nasi goreng kampung, ada daun “teumurhuinya”.
Jam 8.00 saya bersiap pulang ke rumah Tanjong untuk kegiatan pengajian pagi bersama dengan anak santri, dan yang paling penting pagi ini kami juga ada pembukaan pengajian dengan majlis ibu-ibu wali santri, mereka semua sudah sepakat untuk memulai pengajian mulai hari ini, dan insya Allah akan tetap kami lanjutkan setiap minggu pagi jam 9.00 sampai dengan jam 11.00.

Di rumah Tanjong saya langsung memulai pengajian bersama dengan santri, memberikan mereka petunjuk untuk mengulang, memberi batas pelajaran hapalan untuk kelompok Aira dan Atura, sebab nanti saat pengajian ibuk-ibuk mereka tidak lagi ada yang membimbingnya.
Jam 9.00 pengajian ibuk-ibuk kami mulai, suasana masih malu-malu, mereka nampak sekali ingin bertanya, akan tetapi masing canggung. Akhirnya satu persatu pertanyaan mulai keluar, dan akhirnya suasana semakin cair. Jam 11.00 kami langsung selesai, membaca doa penutup.
Saya pun membersamai dengan tamu spesial kami, bunda bening yang baru tiba ke rumah kami, bunda bening adalah istri dari pak razi, teman kecil semasa SMP sampai sekarang, kami sudah seperti saudara, mereka menetap di kota Temanggung, jawa Tengah. Anak-anak mereka paling sudah SMU, besar, paling kecil umur 2 tahun. Kami mengobrol lama sampai jam 2.00 siang, baru lah mereka pamit pulang, insya Allah besok kami janjian jumpa lagi.
Hari ini matahari sangat panas, sangat terang, dalam bahasa kami “Crah Ule Buya” sudah lama tidak turun hujan, debu sudah banyak sekali, jalanan nampak sangat kering, pun demikian bunda Mirna sang emak perkasa tetap mengangkut kayu bakar dengan becak butut mereka bersama dengan anak gadisnya, nampaknya suaminya lagi sangat kekepet di sawah, kalau tidak mereka pasti selalu bekerja bersama, kami menyapa sebentar, sebelum bunda mengayuh becaknya dengan penuh semangat.
Selesai salat duhur saya langung melanjutkan pengajian bersama santri, jam 5.00 kami selesai dan membaca doa sebelum pulang, saya pun bersantai bersama anak-anak menunggu waktu sore.

Malamnya saya melnajutkan pengajian bersama santri sampai jam 9.00, melanjutkan kembali bersama dengan jamaah pengajian malam senin, jam 12.00 saya baru kembali berada di rumah, langsung bersiap untuk istirahat malam.

IMG20250629121514.jpg