Kegiatanku Sepanjang Akhir Pekan

in Steem SEA11 days ago (edited)

Apakabar rekan steemian?

SETIAP akhir pekan, saya selalu menyempatkan diri berkebun kecil-kecilan. Begitu juga dua hari lalu. Sejak pagi saya sudah mempersiapkan diri untuk berkebun. Seperti biasa saya lebih dulu memilih menyiram semua tanaman lebih dulu. Mulai dari kangkung, terong, kunyit, hingga cabai.

Setelah kelar, di tanaman sayuran, saya melirik pepaya, nenas, jambu hingga jeruk nipis. Semuanya saya tanam dalam pot dan planterbag. Sehingga dia butuh perhatian ekstra, terutama dalam hal penyiraman. Dia butuh air yang lebih banyak dibandingkan tanaman yang kita semai langsung di tanah.

20250209_091408.jpg PanenKunyit 20250209_091446.jpg

20250209_100057.jpg

Selesai merawat tanaman-tanaman ini, saya beralih ke beberapa rumpun kunyit dalam karung. Ada dua karung yang sudah terlihat lapuk. Saya pun segera membongkarnya. Karung pertama ternyata zonk. Tidak ada umbi kunyit yang layak untuk dipanen.

Baru di karung kedua, mulai terlihat umbi besar dan lumayan jumlahnya. Tanpa menunggu lagi, sayapun membersihkan kunir. Pertama memisahkan tanan yang melilit umbinya. Lalu, membuang akar-akar yang menempel di buah kunyit. Saya kumpul dalam wadah.

Seperti terlihat pada foto di atas. Setelah itu, baru saya mencincang daun kunyit yang sudah tua-tua untuk bahan komposing. Selesai memasukkan ke dalam composter bag, baru saya membersihkan sisa tanah. Biar lebih cepat saya rendam dengan air selama puluhan menit.

Setelah semuanya bersih, umbinya saya jemur. Foto di samping ini, umbi kunyit yang sudah bersih dan terlihat sangat memuaskan. Sembari membiarkan kunyit di bakar matahari, saya mempersiapkan jerat benang untuk menangkap ayam jantan. Kebetulan di kandang ada dua ekor ayam jantan, satu betina, satu anaknya. Saya panen satu saja yang jantannya nakal.

Iya, dia sering mematuk anak ayam yang masih kecil. Proses jeratnya tidak mudah. Saya memancing dengam pecahan biji jagung. Ayamnya sedikit liar. Tak cukup dengan jurus dikuyuk melempar buah. Setelah cara pertama; memasang tali jerat gagal, saya tidak menyerah. Saya beralih ke tali nilon yang biasa dipakai untuk layangan. Satu kali dua kali gagal.

Trik saya pura-pura sembunyi ternyata tak mempan. Lalu, saya pasang tali nilon di lingkaran tempat pakan. Ujungnya saya tarik sampai ke luar pagar. Lalu saya pun berpura-pura menjauh. Perlahan saya mendengar, ayamnya mulai mendekat. Terbukti dari patukannya. Dia terduga dengan umpan beras yang saya tabur.

20250209_101649.jpg20250209_112158.jpg

Begitu saya yakin, dia sudah diposisi tepat, seketika saya tarik. Dan, berhasil. Dengan sigap saya tanggap kakinya. Selesai prosesnya. Meski awalnya saya hampir membatalkan rencana menangkap si jantan. Setelah itu, langsung dibawa ke pasar. Dan hasilnya lumayan banyak. Seperti terlihat pada foto di atas. Yang terlihat itu sebagian saja.

Usai menangkap ayam dan isteri membawa ke pasar. Saya memilih memanen cabai kecil dan cabai hijau besar. Kelar dipetik, saya tidak sempat ambil fotonya. Lalu, begitu hendak dibersihkan dan dipilah-pilah, baru saya foto. Hasilnya seperti di bawah ini.

20250209_095912.jpg20250209_095629.jpg

Tentu saja saya cukup puas dengan panen hari Ahad ini. Panen kunyit, panen cabai dan tentu saja panen ayam jago. Ayam jagonya khusus direndang. Kali ini rendangnga kurang pedas, sehingga jika baru di masa masih belum terasa lezatnya. Tapi, jika sudah berkali-kali dipanas, pasti akan terasa makin nikmat alias mangat.

Rendang ini pula yang sore harinya kami bawa untuk anak sulung di pesantren. Selepas Ashar, kami ke Pesantren Babun Najah, Ulee Kareng. Kali ini saya tidak bisa lama di sini. Setelah bertemu, saya pamit duluan ke Cut Ayah Cafe. Posisinya di Ilie, Ulee Kareng. Seberang jalan dari Nyak Mad Kupi, tempat biasa saya nongki.

20250209_175804.jpg

Di sini sudah ada rekan-rekan lain yang menunggu untuk sebuah mufakat. Duduk ngopi di sini, menu andalannya sudah pasti, ketela dan ubi rebus, pisang goreng serta kacang rebus. Dan yang paling dicari-cari sudah pasti minumannya. Jahe merah. Buat mereka yang ingin menghangatkan badan atau meningkatkan imun, Cut Ayah menjadi salah satu pilihan utama.

Apalagi tempat di sini juga begitu adem. Jauh dari kebisingan, meski berada di jalan utama. Jalan Ali Hasyim. Kami baru bubar menjelang magrib. Itu setelah satu satu kesimpulan besar yang akan dijalani oleh lembaga yan kami kelola. Terima kasih atas waktunya sudah membaca postingan saya.



10 % payout to @steem.amal



Thanks for being with me and reading my post patiently


Introduce myself

Salam @Munaa


*****

divider-36066.png