The diarygame, Minggu, 16 Maret 2025 || Buka puasa di Masjid Taqwa Tanjung Uban

Informasi pelaksanaan peringatan Nuzulul Qur'an 1446 H/2025 tingkat Pemrov Kepulauan Riau (Kepri) sudah Aku ketahui. Informasi di salah satu grup dengan teman-temanku sudah beredar. Hari Minggu malam, pukul 19.30 WIB dan pelaksanaan di Masjid Baitul Makmur Tanjung Uban.

Pihak Pemrov mengundang para Forkopimda Pemrov Kepri dan salah satunya instansi Koarmada I turut diundang. Panglima Koarmada I kemudian menunjuk yang mewakili dan rezekinya ada padaku. Aku bersyukur mendapatkan kepercayaan ini dan harus dilaksanakan dengan senang hati.

Membeli kue untuk berbuka

Tibalah pada waktunya. Minggu, pukul 16.30 WIB Aku berangkat dari rumah menuju Tanjung Uban. Mobil yang Aku pergunakan adalah mobil dinas Xenia dengan meminjam dari teman kantor. Cuaca pada sore itu tidak terlalu panas. Secara perlahan mobil Aku kenderai karena masih berada ditengah kota. Aku masih berpuasa dan sempatkan berhenti membeli kue-kue untuk buka puasa. Tak sulit mencari bukaan karena banyak yang menjual kue-kue pada sisi kanan dan kiri jalan. Banyak masyarakat yang beli bukaan. Macam-macam kue tersedia.

Setelah membeli kue, Aku tancap gas dan memainkan gas tinggi untuk mengejar target tiba di Tanjung Uban sebelum waktu berbuka. Saat melintas di jalan raya menuju Tanjung Uban tiba-tiba melintas sebuah vespa. Waw, kencang juga lari vespa. Melihat vespa pikiranku melayang kebelakang membuka memori bahwa di Koarmada I ada grup vespa yang bernama Armada I Scooter dibawah pimpinan Danpomal Koarmada I, Kolonel Laut (PM) Dedy Ary. Aku mencoba merapat dan bahkan hampir dekat. Asyik kali Aku melihat anak muda ini membawa vespa.

Menikmati suasana perjalanan

Aku mengejar waktu dan vespa terpaksa Aku salip dan jauh tertinggal. Jembatan baja yang dari jembatan dapat kita melihat gunung Bintan. Gunung Bintan bukan gunung berapi dan ada juga warga yang menjelajahi gunung yang masih rapat pepohonan dan informasinya terdapat air terjun. Tak lama berselancar dijalanan, akhirnya Aku memasuki kota Tanjung Uban. Untuk menjadi perhatian adalah kelihatan indah diatas ketinggian masjid kebanggaan warga Bintan yaitu Masjid Baitul Makmur. Dari kejauhan kelihatan indah kubah besar masjid.

Mobil mulai Aku pacu pelan karena sudah mulai macet jalanan. Banyak warga yang mencari dan membeli bukaan puasa. Sangat ramai. Dengan sabar Aku lewati dan menuju penginapan. Tiba dipenginapan maka Aku segera membersihkan diri. Gerakan gesit langkah yang diambil. Aku tak mau ketinggalan buka puasa bersama warga di masjid Taqwa.

Aku sudah keluar dari penginapan dan mobil dibawa ke masjid. Masih ada sekitar lima belas menit sebelum berbuka. Aku sudah berada di halaman masjid. Jika melihat tiang di tengah jalan arah putaran di depan masjid taqwa menuju kampung Mentigi maka membuka kisah kelam yang pernah Aku rasakan. Begini kisahnya. Pada saat Aku berdinas di Satkat Koarmada I, kantornya di Mentigi Tanjung Uban. Saat itu, Selasa, lupa tanggalnya, hari olah raga. Aku agak terlambat bangun. Aku tak ingin tertinggal apel pagi. Dengan mengunakan motor honda beat, Aku pacu motor dan pada saat itu hujan rintik-rintik terasa menyerang tubuh.

Nah, Aku kelupaan belok kekanan dan telat sadar kemudian spontan menekan rem kanan, seketika motor dan diriku terhempas dijalan. Alhamdulilah pada saat bersamaan tidak ada mobil atau kendaraan-kendaraan yang kencang. Motorku sedikit rusak dan kakiku dibagian lutut kanan bolong terkena aspal. Aku berpikir patah karena beberapa saat tak bisa digerakkan dan kebas terasa. Kemudian Aku ditolong warga dan anggota TNI AL selanjutnya dibawa ke Balai Pengobatan Fasharkan Mentigi.

Berbuka puasa bersama dan suasana salat maghrib

Ah, lupakan kisah silam. Aku melihat warga sudah ambil posisi untuk berbuka. Aku juga ikut bergabung. Bagiku masjid Taqwa tak asing lagi. Selama tugas di Satkat Tanjung Uban, hampir lima waktu salat berjamaah di masjid tua ini. Nah, tepat waktu buka puasa, suasana gembira terpancar di wajah ahli syaum. Orang tua, anak muda dan remaja buka bersama. Banyak pendatang yang mampir untuk membebaskan puasa.

Berjumpa pengurus Masjid Taqwa

Setelah berbuka maka dilanjutkan dengan salat maghrib. Masyaallah, masjid taqwa sudah banyak perubahan. Suasana nyaman dan ukiran atau motif yang menghiasi dinding masjid menambah ketakjuban serta rasa syukur. Aku salat dan selesai salat maghrib berjumpa dengan ketua DKM Masjid Taqwa, yang merupakan teman lamaku. Kami berfoto bersama dan beberapa foto diriku juga tak ketinggalan. Suasana perjumpaan ini sangat mengharukan. Kami tak lama berbincang-bincang karena Aku punya program ke Masjid Baitul Makmur untuk mengikuti peringatan Nuzulul Qur'an 1446 H/2025 tingkat Provinsi Kepulauan Riau. ***

Salam Ramadhan dari Tanjung Uban@hoesniy