Mendagri Tito Karnavian Resmi Lantik Mualem-Dek Fadh Sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh Periode 2025-2030

in Steem SEA9 days ago (edited)

Banda Aceh | Pasangan Muzakir Manaf (Mualem) dan Fadhlullah (Dek Fadh) resmi dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh untuk periode 2025-2030. Prosesi pelantikan dan pengambilan sumpah berlangsung di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), pada Rabu, 12 Februari 2025.

Pelantikan dipimpin langsung oleh Tito Karnavian, selaku Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Republik Indonesia yang mewakili presiden Indonesia melantik dan mengambil sumpah Muzakkir Manaf (Mualem) dan Fadhlullah (Dek Fadh) selaku Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh Periode 2025-2030.

IMG_20250212_224700.jpg

Prosesi pelantikan diawali dengan pembacaan ayat suci Alquran, dilanjutkan dengan penandatanganan serah terima jabatan antara pejabat lama dengan pejabat baru, yang diikuti dengan penyematan tanda pangkat serta diisi dengan tradisi Peusijuk (tepung tawar) sebagai simbol doa dan restu dilakukan oleh Wali Nanggroe Aceh, Teungku Malik Mahmud Al Haythar

IMG_20250212_224520.jpg

Muzakir Manaf, yang dikenal sebagai tokoh penting dalam politik Aceh, bersama dengan pasangannya, Fadhlullah, memperoleh kemenangan pada Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) Aceh 2024. Pasangan ini meraih dukungan luas dari masyarakat Aceh. Keduanya telah berjanji untuk terus memperjuangkan kesejahteraan masyarakat Aceh serta menjaga perdamaian yang telah tercipta pasca-konflik.

Muzakir Manaf (Mualem) selaku Gubernur terpilih yang dikenal luas sebagai tokoh Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan juga merupakan sosok tokoh penting dalam perdamaian Aceh. Mualem menyatakan komitmen untuk menjaga hubungan yang solid, harmonis antara eksekutif dan legislatif agar pembangunan Aceh dapat berjalan dengan baik.

IMG_20250212_224718.jpg

Mualem juga menyampaikan akan memperjuangkan barcode untuk pengisian BBM di Aceh segera di hapuskan serta pengangguran dan kemiskinan di Aceh harus kita Brantas sebaik mungkin sehingga masyarakat Aceh bisa merasakan kedamaian.

"Kami juga menegaskan bahwa prioritas utama kami adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hari ini, kami menerima amanah, tanggung jawab, dan harapan besar dari masyarakat untuk mewujudkan Aceh Hidup Makmur & Sejahtera yang lebih baik di masa depan.” ujar mualem

IMG_20250212_224630.jpg

Sementara itu, Tito karnavian mengatakan bahwa Aceh adalah salah satu provinsi yang aman selama proses demokrasi pilkada berlangsung.

Pelantikan ini dilakukan lebih cepat dibandingkan kepala daerah lain di Indonesia, yang dijadwalkan pada tanggal 20 Februari 2025 dilantik serentak oleh Presiden RI, Prabowo Subianto di Istana Jakarta. Mereka adalah para gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati serta walikota dan wakil walikota. Sedikitnya ada 505 kepala daerah akan dilantik serentak oleh Presiden RI.

Sebagai mana yang kita ketahui Kesepakatan damai Aceh di Helsinki adalah Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemerintah Republik Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang ditandatangani pada 15 Agustus 2005. MoU ini mengakhiri konflik bersenjata antara Aceh dan Indonesia yang berlangsung selama tiga dekade.

Isi MoU Helsinki Pemerintahan Aceh, Hak-hak asasi manusia, Amnesti dan reintegrasi, Pengaturan keamanan, Pembentukan Aceh Monitoring Mission.

Perundingan damai ini dicetuskan oleh Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla yang turut hadir menyaksikan langsung pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh Periode 2025-2030.

Hamid Awaluddin ditunjuk sebagai koordinator perunding mewakili Pemerintah Indonesia.

Malik Mahmud Al Haytar ditunjuk sebagai koordinator perunding GAM.

Martti Ahtisaari, mantan Presiden Finlandia, menjadi mediator perundingan.

Salah satu alasan percepatan pelantikan adalah tidak adanya permohonan perselisihan hasil pemilihan Gubernur Aceh ke Mahkamah Konstitusi (MK). Selain itu, dasar Hukum dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh (UUPA) juga memungkinkan pelantikan lebih awal.

Dalam Pasal 69 huruf C UUPA disebutkan bahwa pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) atas nama Presiden Republik Indonesia di hadapan Ketua Mahkamah Syar’iyah Aceh dalam rapat paripurna DPRA.

Mualem-Dek Fadh Sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh Periode 2025-2030. Serta bupati dan wakil bupati serta walikota dan wakil walikota Aceh yang sudah di Lantik akan mendapatkan undangan khusus dalam Agenda Acara Pelantikan Serentak para gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati serta walikota dan wakil walikota Se-Indonesia yang akan dilantik serentak oleh Presiden RI, Prabowo Subianto di Istana Jakarta pada 20 Februari 2025.

Sehingga Mualem-Dek Fadh Sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh Periode 2025-2030. Mendapatkan Ucapan selamat atas pelantikan dari Presiden RI, Prabowo Subianto di Istana Jakarta.

"Modal penting Aceh adalah menjaga stabilitas politik dan keamanan, karena keamanan dan kedamaian adalah modal awal pembangunan Aceh lebih Baik Kedepan" tutup Tito Karnavian

IMG_20250212_224431.jpg

Hasil pantauan MediaGlobe.com, turut hadir beberapa tokoh dalam proses pengambilan sumpah dan pelantikan Muallem-Dek Fadh sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh periode 2025-2030, diantaranya, Jusuf Kalla, Muhammad Herinda (Kepala BIN), Teuku Rifki Harsya (Menteri Ekonomi Kreatif), Faisol Riza (Wakil Menteri Perindustrian), Oesman Sapta Odang, Sudirman Said, Sofyan Djalil, Hamid Awaluddin serta Musa Rajekshah.

Prosesi pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh periode 2025-2030 diakhiri dengan pembacaan doa oleh Tgk. H. Muhammad Yunus.