The Diary Game Senin, 13 Januari 2025 : Belajar dan membawa Nenek ke tempat Urut tangan yang keseleo

Banyak masyarakat yang hadir dari berbagai tempat dengan tujuan berobat ke sini

Januari 2025, saya menyebutnya sebagai awal dari musim hujan, di tempat kami biasanya musim hujan hadir pada akhir tahun atau bulan November dan Desember. Namun melihat alam di bulan ini lebih berbeda, bulan lalu atau akhir tahun tidak ada hujan deras, bahkan dalam seminggu kadang hanya satu kali. Akhir-akhir ini hujan deras sangat padat tak berselang hari, semalam baru saja hujan deras, dan pagi ini sudah di hiasi dengan rintik-rintiknya.

Tidurku begitu nyenyak, bahkan hampir siang baru terbangun. Sebelumnya saya sudah membuka mata pertama kali di waktu subuh, dan mengambil posisi lagi setelah habis shubuh karena suasana saat itu hujan dan mata pun meminta tunaikan tidur yang belum cukup, mungkin karena bergadangku semalam terlalu banyak.

Menarik uang di ATM BSI

Saat hujan rintik pagi mulai berhenti saya pergi ke Bank BSI yang terletak di depan PT pupuk Iskandar Muda. Perjalanan ke sana tak jauh hanya memakan waktu dalam beberapa menit apalagi perjalanan menggunakan sepeda motor. Sepanjang jalan saya melihat cuaca yang masih redup dan lembab, sepanjang jalanpun basah dan terisi dengan air hujan di beberapa lobang jalan dan dataran rendah. Tujuan ke Bank hanya untuk menarik uang, awal tuhun menjalani rutinitas yang krisis itu uang. Hari ini saya terpaksa meminjam uang ibunda yang di simpan dalam ATM saya untuk memenuhi kebutuhanku hari ini.

Setelah selesai dari Bank saya nenempuh perjalanan ke arah kedai atau kota Krueng Geukuh karena ingin membeli beberapa alat tulis buku. Sekitar 20 menit kemudian saya sudah berada kembali di rumah. Keluar rumah tadi saya membawa pulang kopi, alat tulis dan buku, tak ada yang lain tujuan saya hari ini ingin belajar di rumah.

Belajar sejenak

Di sebuah meja di sudut rumah saya duduk belajar setelah makan siang dan menunaikan sholat dzuhur. Tak ada yang menemani selain secangkir kopi susu panas dan suara ayam di luar. Namun saya menutup pendengaran di luar dengan memakai headset dan mendengar musik.

Setelah memanfaatkan waktu belajar satu jam, suasana hendak sore sudah sekitar pukul 15 sore. Lalu mengingat postingan di platform Steemit hari ini masih kosong, saya mencoba untuk membuka tulisan pertama hari ini, namun sebelum itu saya juga tak lupa melakukan kurasi untuk hari ini sambilan membaca beberapa postingan menarik dari Steemian lain. Tak lama kemudian tangan saya oun mulai berada di kibot handphone membuka tulisan tentang diary game.

Menikmati kopi agar tidak ngantuk saat belajar

Waktu berakhir hingga magrib di mana saya sudah menutup semua aktivitas hari ini. Di malam harinya saya pergi membawa nenek ke Muti. Muti salah satu tempat urut yang paling ampuh yang ada di kawasan Geurugok, nenek yang terjatuh di kamar mandi sampai kini masih belum sembuh sempurna tangannya yang mengalami keseleo. Nenek juga sudah pergi ke sana sekitar dua kali dengan paman, kali ini adalah kali terakhir namun menunggu paman datang sudah dua hari tanpa kabar. Sehingga terpaksa mengajakku pergi dengan motor yang katanya tidak apa-apa. Saya pikir perjalanan lumayan jauh, jadi apakah nenak sanggup duduk sepeda motor? Lalu saya pun memutuskan untuk berangkat membawa nenek ke sana setelah habis magrib.

Setelah melewati perjalanan akhirnya tiba di sana sekitar jam 20:30 malam, suasana di rumah Tgk tersebut atau tempat urut masih sepii, hanya ada beberapa orang yang baru sampai. Namun tukang urut tak kunjung pulang, kata tetangga sebelah mungkin sudah keluar pergi ke warung kopi atau ke tambah. Kami menunggu di halaman rumahnya, semakin waktu berlalu suasana semakin ramai, para pengunjung hadir dari berbagai tempat untuk berobat ke sini. Pada jam 21:30 akhirnya beliau pulang.

Suasana di rumah Muti atau tempat Urut saat pertama sampai, sepi

Proses pengobatan di sini tak lama, dalam waktu yang cepat sudah selesai satu persatu, bahkan beliau sudah di kenal hampir di semua kawasan tentang keahliannya sebagai tukang urut ajaib yang hanya memegamg beberapa kali sudah sembuh.

Setelah selesai saya dan nenek pulang menempuh perjalanan ke rumah dari Geurugok menuju Tambon Baroh. Saat dalam perjalanan sempat di halangi oleh hujan deras yang membuat kami harus berhenti berlindung dari hujan di kedai-kedai warga pinggir jalan. Saat huja telah reda perjalanan di lanjutkan kembali hingga sampai di rumah dengan selamat.

Hujan deras hadir saat perjalanan pulang dari tempat urut di Geurugok

Wassalam
@cymolan