The Diary Game Maret, 04 Maret 2025 : Perjalanan pulang ke kampung halaman
Menunggu antrian bahan bakar sepeda motor
Di malam yang panjang saya tertidur pulas dengan keadaan badan yang capek dan lelah setelah menghabiskan waktu berolahraga. Dalam haningnya mimpi tidak terasa sahur pun menyapa pada pukul 04.00 pagi dalam keadaan badan seperti baru saja Terpukul, karena efek dari gym semalam. Dalam keadaan badan yang lemas saya menikmati makan sahur bersama keluarga dengan alakadar masakan sederhana yang disiapkan oleh ibu dan mami di rumah. Kemudian setelah melewati sahur waktu pun mulai imsak dan Subuh di mana Saya sudah tak lagi berada di dapur melainkan bersiap-siap menunaikan salat Subuh dan untuk melanjutkan tidur kembali.
Saat menjelang pagi suasana cerah dan semangat baru terbuka Di Bawah Langit yang biru seakan-akan membawa kabar gembira baru. Tapi keadaan dan suasana sangat membosankan di rumah, setelah Subuh saya hanya tertidur di kamar hampir siang hari. Melihat jam sudah berada pada pukul 10.00 pagi saya mencoba bangkit melepaskan diri dari badan yang malas yang selalu meminta tidur untuk melakukan aktivitas di area rumah apapun itu agar badan yang balas dan merasa ngantuk hilang. Mengingat aktivitas di kampus yang masih libur dan hampir memasuki perkuliahan kembali di dalam bulan suci Ramadan yang bertepatan pada tanggal 6 Maret 2025. Saya terasa teringat ada kampung halaman yang sudah lama tidak saya kunjungi, mengingat keadaan Ayahanda dan suasana di sana sebagai tempat lahir dan kenangan-kenangan kecil yang terbentuk di sana. Lalu karena sudah lamanya tak pulang saya pun berubah pikiran untuk pulang ke kampung halaman saat siang hari, namun saya bersiap-siap juga memakan waktu. Setelah habis dzuhur saya berangkat menempuh perjalanan dari desa Tambon Baroh menuju ke kota Langkahan sebagai tempat pertama saya membuka mata di dunia kala itu. Saya tahu perjalanan ke sana akan memakan waktu hingga 2 jam sehingga saat memulai perjalanan di awal saya langsung bersinggah di sebuah SPBU untuk mengisi bahan bakar sepeda motor agar perjalanan tiba dengan selamat.
Suasana saat tiba di kota Lhoksukon
Setelah menambahkan bahan bakar di sepeda motor sekitar Rp20.000 lalu saya menyalakan kendaraan dan menancapkan kembali laju perjalanan di bawah sinar matahari yang cerah. Saat tiba di Lhoksukon adzan zuhur berkumandang pertanda masuknya waktu salat Ashar. Sebelum sampai ke kota Lhoksukon saya masih melaju kendaraan di Jalan Raya Medan Banda Aceh karena rencana menunaikan salat asar di Masjid Baiturrahim Lhoksukon. Sekitar pukul 16.30 saya tiba di Masjid Baiturrahim Lhoksukon dan menunaikan salat di situ hingga selesai.
Menunaikan sholat ashar
Perjalanan pulang menuju ke rumah masih panjang dan memakan waktu hingga satu jam lagi. Semakin larut sore suasana semakin padat dan tidak sulit untuk mengendarai motor lebih cepat. Saya hanya bisa menempuh dalam kecepatan yang konstan sambil menikmati udara sore di manik-manik cahaya matahari mulai tergelincir ke arah barat.
Setelah perjalanan yang panjang akhirnya saya merasakan udara di kota Panton Labu, suasana ramai dan pedagang-pedagang mulai berada di sepanjang jalan dalam kota, semua masyarakat berkeliaran dengan kesibukan masing-masing, tentunya membeli makanan-makanan untuk persiapan buka puasa. Saya pun tidak melewati dengan tangan kosong, di sebuah pedagang kue dan minuman manis saya berhenti untuk membeli sebagian dari uang saya untuk membawa pulang ke rumah Ayah sebagai perlengkapan buka puasa nanti.
Membeli makanan buka puasa
Dari kota Panton Labu menuju perjalanan Kecamatan Kota Langkahan dan ke sebuah desa Leubok Mane tempat tinggalku tentunya masih jauh. Saya harus memasuki hingga beberapa kilo lagi untuk melewati jalan perdesaan dan berbagai tantangan di jalan. Setelah meninggalkan kota Panton Labu jalan yang mulus tak saya temukan lagi melainkan bebatuan dan lubang-lubang di sepanjang jalan yang membuat perjalanan semakin lama sampai ke rumah.
Pada pukul 18.10 akhirnya perjalanan saya sudah sampai pada tujuan di rumah Ayah. Sangking lelahnya perjalanan Setelah memarkirkan motor saya beristirahat sambil menunggu berbuka puasa, Ayah sedang tidak ada di rumah dan di dalam kamar hanyalah Afdal yaitu adik saya sendiri yang sudah pulang duluan bersama abang sekitar 5 hari yang lalu. Saya hanya beristirahat dan ngobrol sedikit denganmu menjelang azan maghrib berkumandang dan menunggu ayah pulang.
Mungkin itulah tulisan yang dapat saya bagikan dalam cerita tentang diary game pada hari Selasa yang lalu. Terima kasih buat teman-teman semua yang sudah berada di sini dan membaca postingan saya, Semoga hari-harimu lebih menyenangkan.
Salam hormat,
@cymolan
Congratulations... I have recommended this post to get support from Steemchiller and Realrobinhood.
Terimakasih banyak atas dukungannya