Aipda Jonni Rahmad Gelar Sunat Massal Gelombang Kedua untuk Anak Yatim dan Dhuafa di Pidie Jaya
PIDIE JAYA. – Aipda Jonni Rahmad, anggota Banit 2 SPKT Polres Pidie Jaya, kembali menunjukkan komitmennya dalam program sosial dengan menggelar sunat massal gelombang kedua bagi anak yatim dan fakir miskin di Klinik Permata Trienggadeng, Selasa (20 September 2025). Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari inisiatif serupa dua hari sebelumnya yang digelar bersama Klinik Tiga Permata Paru. Dengan semangat gotong royong, Jonni dan tim turun langsung ke pelosok kecamatan untuk mendata dan memastikan anak-anak kurang mampu bisa mengakses layanan kesehatan ini secara gratis.
Dari Door-to-Door hingga Meja Operasi
Tidak sekadar menunggu partisipasi warga, Aipda Jonni Rahmad bersama tim medis melakukan pendekatan proaktif dengan sistem door-to-door. Mereka menjangkau keluarga di sejumlah kecamatan terpencil, termasuk beberapa kecamatan dan Trienggadeng sebagai tuan rumah Pekan, untuk mengidentifikasi anak-anak yang membutuhkan. "Kami ingin memastikan tidak ada anak yatim atau keluarga miskin yang terlewat. Dengan mendatangi langsung, kami bisa memahami kondisi mereka dan memberikan solusi," ujar Jonni saat ditemui di lokasi kegiatan.
Sebanyak 36 anak terdaftar sebagai penerima manfaat gelombang kedua ini. Seluruh biaya operasi, obat-obatan, hingga konsumsi selama proses khitan ditanggung langsung oleh Aipda Jonni Rahmad. Menurutnya, kegiatan ini tidak hanya bertujuan meningkatkan kesehatan anak, tetapi juga meringankan beban ekonomi keluarga yang kerap terbebani biaya sunat konvensional. "Ini bentuk kepedulian kami sebagai aparat. Kesehatan dan kebahagiaan masyarakat adalah tanggung jawab bersama," tambahnya.
Dukungan Masyarakat dan Harapan untuk Masa Depan
Antusiasme masyarakat terlihat jelas. Ina, warga Beuringen, Kecamatan Meurah Dua, yang anaknya menjalani sunat di klinik ini, tak henti mengucapkan syukur. "Anak saya sudah lama ingin dikhitan, tapi kami tak punya biaya. Alhamdulillah, Pak Jonni dan tim datang membantu. Semoga Allah membalas semua kebaikan beliau," ujarnya dengan mata berkaca-kaca. Cerita serupa juga disampaikan oleh orang tua lainnya yang mengaku terbantu dengan program ini.
Klinik Permata Trienggadeng, sebagai mitra pelaksana, menyediakan tenaga medis dan fasilitas steril untuk memastikan prosedur berjalan aman, salah satu perawat yang terlibat, menjelaskan bahwa sunat massal ini juga disertai pemeriksaan kesehatan dasar untuk mendeteksi potensi masalah seperti infeksi atau gizi buruk. "Selain khitan, kami berikan edukasi tentang perawatan pascaoperasi agar anak-anak bisa pulih dengan cepat," paparnya.
Inspirasi di Tengah Keterbatasan
Aksi Aipda Jonni Rahmad ini menjadi bukti bahwa kepedulian sosial tidak terbatas pada jabatan atau institusi. Sebagai seorang banit (anggota unit dasar Polri), Jonni mengaku terinspirasi oleh banyaknya keluarga yang kesulitan memenuhi kebutuhan dasar anak-anak mereka. "Saya hanya ingin berbagi. Jika ada rezeki lebih, mengapa tidak digunakan untuk hal yang bermanfaat?" tuturnya rendah hati.
Program sunat massal ini juga mendapat apresiasi dari Kapolres Pidie Jaya, AKBP Ahmad Faisal Pasaribu, S.H. S.I.K. M.H, yang menyebut inisiatif Jonni selaras dengan visi Polri untuk hadir di tengah masyarakat. "Ini contoh nyata sinergi antara kepolisian dan masyarakat. Kami mendorong anggota lain untuk meneladani semangat ini," tegas Kapolres.
Menggugah Kesadaran Bersama
Ke depannya, Jonni berharap kegiatan serupa bisa diadakan secara berkala dengan melibatkan lebih banyak pihak, baik instansi pemerintah, swasta, maupun lembaga filantropi. "Kuota 36 anak masih sangat kecil dibandingkan kebutuhan riil di lapangan. Semoga ini menjadi pemantik bagi stakeholder lain untuk turun tangan," harapnya.
Sementara itu, para orang tua yang anaknya telah dikhitan berharap momentum ini tidak berhenti di sini. "Semoga Pak Jonni dan tim selalu diberi kesehatan agar bisa terus membantu anak-anak lain," kata warga Trienggadeng yang anak keduanya baru saja menjalani sunat.
Dengan langkah kecil yang berdampak besar, Aipda Jonni Rahmad membuktikan bahwa kepolisian tidak hanya hadir untuk menegakkan hukum, tetapi juga menjadi pelopor kebaikan di tengah masyarakat yang membutuhkan.
Kegiatan sunat massal ini tidak hanya sekadar prosedur medis, tetapi menjadi simbol harapan dan kepercayaan masyarakat terhadap peran aparat dalam membangun kesejahteraan bersama. Di tengah keterbatasan sumber daya, semangat gotong royong dan kepedulian seperti ini layak menjadi inspirasi bagi seluruh lapisan masyarakat. (CM)