The Diary Game [22/05/2025] : Pemakaman dan Doa Untuk Ayah

---

Suasana Shalat Jenazah di Rumah

Semenjak pagi setelah Subuh sudah ramai saudara dan tetangga yang hadir ke rumah ayah, dan sekitar jam 08.00 pagi pelaksanaan salat jenazah sudah dimulai karena dari semalam semuanya sudah selesai, baik memandikan maupun mengkafankan jenazah ayah, pelaksanaan salat jenazah berlangsung beberapa kali karena banyaknya jamaah yang melaksanakan salat jenazah baik dari santri beberapa pesantren yang ada di sekitar tempat tinggal saya maupun juga dengan warga lainnya yang datang melayat.

Shalat Jenazah Dilakukan Beberapa Kali

Pelaksanaan salat jenazah ronde pertama saya langsung bertindak sebagai Imam sebagai anak laki-laki paling tua tentunya Sudah menjadi kewajiban bagi saya untuk menjadi imam shalat jenazah sebagai Bakti dan doa terakhir dari seorang anak kepada ayahnya yang akan berpisah dan meninggalkan dunia yang fana ini untuk selama-lamanya.

Setelah pelaksanaan salat jenazah beberapa ronde terakhir sambutan dan kata-kata perpisahan yang disampaikan oleh sepupu saya Abi Fauzi di mana dalam kesempatan tersebut kami keluarga besar meminta maaf atas segala kesalahan dan kekhilafan almarhum Ayah selama hidupnya dan juga terkait dengan utang piutang dan berbagai hal lainnya agar dialamatkan kepada kami anak-anaknya, Dan juga terkait dengan adat selama 7 hari kami mengadakan kenduri dan menerima kedatangan saudara tetangga kerabat yang ingin bertakziah dan berdoa untuk almarhum ayah.

Jenazah Dibawa Dengan Ambulance

Setelah pelaksanaan salat jenazah di rumah duka ayah selesai dilaksanakan Kemudian kami membawa jenazah Ayah menggunakan mobil ambulans yang telah bersiap untuk membawa jenazah beliau ke pemakaman beliau atau tempat peristirahatan terakhir beliau yaitu di komplek Pesantren Darus Syafi'i al-khalidi Geulumpang Tujoh kecamatan Matangkuli yang merupakan pesantren yang diasuh oleh Adik ipar saya, karena Semasa Hidup ayah saya berwasiat dan meminta agar dimakamkan di komplek pesantren tersebut.

Shalat Jenazah di Mushalla Pesantren Adik Saya

Sebelum prosesi pemakaman kembali jenazah Ayah disholatkan di musala Komplek Pesantren tersebut yang dihadiri oleh jamaah warga desa sekitar dan juga para santri di pesantren tersebut dan juga setelah pelaksanaan salat jenazah sedikit kata kata perpisahan dari adik ipar saya selaku pimpinan pesantren dan ucapan terimakasih kepada seluruh warga yang berhadir.

Jenazah dibawa ke Kuburan

Kemudian setelah selesai salat jenazah di mushola Pesantren jenazah Ayah segera dibawa ke kuburan tempat peristirahatan beliau yang terakhir karena Semalam hujan deras kondisi kuburan sedikit berair dan becek namun tidak mengurangi suasana khidmat dan keharuan dari prosesi pemakaman apalagi bagi kami anak-anaknya yang merupakan salah satu terakhir kami melihat orang tua kami Sebelum dimasukkan ke liang lahat, saya tidak ikut langsung turun ke dalam kuburan tetapi saya membaca beberapa doa dan juga amalan yang disunatkan ketika jenazah diturunkan ke dalam liang kubur seperti membaca surat al-qodar 7 Kali dan juga beberapa doa lainnya dengan harapan semoga kuburan Ayahanda kami menjadi sebuah taman dari taman surga.

Prosesi Pemakaman

Setelah selesai proses pemakaman Kami semuanya pulang ke rumah Ayah untuk mempersiapkan kenduri menyambut para tamu yang akan datang karena sesuai dengan adat yang berlaku di tempat kami selama 7 hari 7 malam para tamu Tetangga baik dari Desa kami sendiri maupun desa-desa lainnya dan juga tamu-tamu dari luar wilayah akan datang ke rumah untuk melakukan doa bersama dan takziah tentu sebagai tuan rumah kami akan menjamu mereka dengan memberikan hidangan makanan baik siang maupun malam.

Memasak Nasi Untuk Kenduri Malam

Beberapa rekan saya yang mengetahui berita duka meninggalnya ayah saya langsung datang di hari pertama beliau meninggal dunia termasuk rekan saya Tengku Zul Firman yang merupakan seorang santri di pesantren Paloh Gadeng dan juga yang melahirkan organisasi Santri Aceh Utara, beliau datang hampir Menjelang magrib, setelah menemani beliau makan sayang menyempatkan diri pulang ke rumah sebentar untuk mandi dan mengganti pakaian.

Menjamu Tgk Zulfirman

Suasana Doa Bersama Malam Pertama

Setelah maghrib saya langsung kembali ke rumah Ayah dan sudah banyak warga masyarakat dan juga saudara yang datang untuk berdoa bersama kegiatan doa bersama dengan membaca tahlil dan membaca ayat suci Alquran yang kemudian pahalanya diniatkan untuk almarhum Ayah berlangsung sekitar 30 menit setelah itu semua tamu yang hadir kami persilahkan untuk menikmati kenduri makan malam yang telah kami persiapkan.

Bersama Saudara yang Datang Melayat

Banyak saudara saya yang datang melayat dan menjadi ajang silaturahmi meskipun suasana batin kami sedang berduka namun sedikit terhibur dengan kehadiran saudara-saudara kami masyarakat dan warga juga sangat membantu mempersiapkan segala sesuatu kenduri sehingga kami tidak terlalu kerepotan untuk mempersiapkan kenduri dalam jumlah yang banyak karena warga baik laki-laki maupun perempuan saling tolong-menolong mempersiapkannya.

Kesibukan Mempersiapkan Kenduri

Sekitar jam 09.30 malam setelah semuanya selesai dan para tamu yang pernah bersama adalah pulang saya menyempatkan diri bersama sepupu saya menuju ke Raji cafe di depan pom bensin tebing putih untuk sekedar melepas lelah dan menikmati secangkir kopi setelah seharian menjalani aktivitas yang sangat melelahkan dan menguras energi serta menjadi hari yang sangat menyedihkan di mana hari ini merupakan hari terakhir saya dan adik-adik saya semuanya bertemu dan melihat ayah saya untuk terakhir kali.

Menikmati Secangkir Kopi

Demikian Diary kegiatan harian saya, semoga bermanfaat untuk semuanya, terima kasih kepada sahabat semuanya yang berkenan membaca dan memberikan dukungan untuk saya dan khususnya kepada Admin dan Moderator Steem SEA

Best Regard,

@abialfatih

Aboutme

Saya Mengajak Sahabat Semua untuk mendukung dan memilih @pennsif.witness di Link berikut : https://steemlogin.com/sign/account-witness-vote?witness=pennsif.witness&approve=1