Perjalan Perundingan Perdamaian GAM-RI
1. Helsingki, 15 agustus 2005
Upacara penandatanganan
MOU RI-GAM
- Stockholm, 18 Agustus 2005
Team perundingan GAM
Melapor kepada Wali Nanggroe
Upacar penandatanganan MoU RI-GAM berlansung di gedung Smalna yang kerap di gunakan untuk jamuan kenegaraan Firlandia
Terletak di distrik Kaortinkaupunki di tengah tengah kota Helsingki
Senin 15 agustus 2005
Sekitar pujul 12:00 waktu setempat atau 16:wib
Smalna terletak lebih kurang 30 km dari Konigstedt Mone,tempat perundingan antara delegasi RI dan GAM di laksanakan dalam lima ronde mulai akhir januari 2005 dan berakhir pertengahan bulan juni 2005.
Dalam delegasi tersebut turut hadir tokoh tokoh GAM dan pembisnis Aceh sebagai pendukung kegiatan GAM di Indonesia. Serta beberapa aktivis sipil yang berhasil keluar dari Aceh.
Mereka sudah berkumpul di Stockholm sebelum terbang ke Helsinki.
Ikut hadir tiga anggota Presidium central reformasi referendum ACEH/ SIRA
Faisal lida Nasrudin Abubakar dan Dawam gayo,serta majelis Nasional GAM di Malaysia Alm T.Usman di ikuti oleh irwandi Yusuf.
kedatangan anggota tersebut di sambut lansung oleh beberapa pejabat tinggi pemerintah RI.
Di dalam ruangan tempat perundingan sudah hadir William Dasen atau lebih dikenal dibkalangan kombantan GAM sebagai abu bili dan yang tidak asing lagi Bakhtiar Abdullah salah seorang perunding senior di helsinki.
Upacara perundingan di mulai dengan puluhan wartawan photo yang mana di belakang mereka telah berdiri puluhan kameramen yang hadir dari berbagai statiun tv terkenal dunia,termasuk CNN,BBC,Al Jazeera dan yang lain lainnya dan tentunya berbagai stasiun televisi terkenal di Eropa dan Indonesia.
Selain ketua tim perunding RI yang juga Menko Polhukam Hamid Awaluddin ketua perunding GAM Malek Mahmud dan ketua raisis manajemen inisiatif mlMartti Ahtisari dan turut hadir juga untuk menyaksikan proses perundingan duta besar Inggris yang mewakili Uni Eropa serta menteri luar negeri firlandia.
Setelah Martti Ahtisari ,Hamid Awaluddin,dan malek mahmud menyampaikan ucapan resmi mereka,Duta besar Inggris di helsinki berbicara menyampaikan selamat dan dukungan penuh Uni Eropa untuk menjamin kesenangbungan perjanjian damai ysng bersejarah itu.
Terdengar juga ucapan selamat dari presiden RI kala itu Susilo Bambang Yudhoyono dari istana negara Jakarta.
Sayangnya walaupun terlihat dan terdengar jelas melalui statiun tv di helsinki,sebaliknya siaran vidio di Helsinki macet dan tidak terlihatan di istana,pdahal masyarakat aceh bisa menyaksikan dengan jelas.
Pada hari terakhir anggota delegasi tersebut berada di Helsinki staf scurity,logistik,dan lain lainnya yang telah melayani para anggota tersebuat dari awal hingga akhir perundingan yang sebelumnya bersifat sangat formal namun pada hari terakhir itu sebelum pulang ke Stockholm,meminta photo bersama dengan oara anggota delegasi,masa tugas mereka sudah berakhir dan semua protokol di lepaskan dan barulah terlihat keramahan mereka yangsebelumnya sangat disiplin menjaga protokol.
Malek Mahmud memperkenalkan bilinesen dan menceritakan riwayat singkatnya ketika menyerah pada panglima TNI jenderal Bang Bang Dharmono dan dipenjarakan karena berda dalam pasukan GAM di pase.
Tanggal 18 Agustus semua anggota Delegasi kembali ke Stockholm kecuali Sadia Marhaban yang terus kembalai ke Boston,untuk mensosialisasikan persetujuan Damai kepada masyarakat Aceh di Amerika,senator senator,dan anggota kongres As yang membantu perjuangan GAM selama ini dan kepada pejabat pejabat tinggi yang menangi konflik Aceh.
Setelah itu para Anggota Delegasi pergi mengunjungi kediaman Wali Nanggroe T.H.Tiro
Untuk memberi laporan tentang upacara penandatanganan MOU perdamaian dengan RI.
Wali Nanggroe keluar dari kamarnya menemui anggota Delegasi yang sudah berkumpul di ruang tamu. Wali Nanggroe tidak pernah menerima tanu tampa berpakaian lengkap.
Tgk. Nurdin Ar salah seorang salah seorang perunding senior di helsinki memperkenalkan tamu tamu dari Malaysia kepada Wali Nanggroe.
Muzakir Hamid Ipar dari dr. Zaini Abdullah memberikan Wali Nanggroe barang barang hadiah yang di bawa dari Kuala lumpur.
Dari rumah tersebut Wali Nanggroe mejadikan dapur sebagai Kantornya. Makanan Alm selalu di antar tiga kali sehari oleh keluarga Bachtiar Abdullah dan Zaini Abdullah. Sering juga makan bersama di salah satu rumah dari keluarga tersebut.
Dari luar terdengar Muzakir dan Maalek Mahmud bahwa komandan dari scurity selama ini mengawal para protokol meminta bendera GAM yang selalu di pajang di mana saja para pejuang GAM berada sebagai kenang kenangan.
Di sela sela itu Malik Mahmud memberitahukan kepada Wali Nanggroe bahwa mereka Irwandi dan juga kawan kawan lainnya akan kembali ke Aceh. Malek Mahmud juga mengajak Wali untuk pulang ke Aceh.
Dan mereka mengatakan bahwa akan mengibarkan bendera Bintang Bulan di sudut sudut kota dan kampung.
Inilah postingan saya pada hari ini semoga bisa menambah pengetahuan kawan kawan steemit semua.
Terimakasih
Congratulations @idri! You have completed the following achievement on the Steem blockchain and have been rewarded with new badge(s) :
Click here to view your Board
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOP
To support your work, I also upvoted your post!
Do not miss the last post from @steemitboard: