Warung Makan Tradisional, 1880
Sektor informal di bidang kuliner sangat mudah ditemui di wilayah perkotaan. Saat ini kita bisa dengan mudah mencari berbagai menu mulai dari ketoprak, mie ayam, bakso, ayam goreng hingga martabak. Keberadaan pedagang informal ini seringkali tidak disukai oleh pemerintah kota karena merusak keindahan dan kebersihan kota. Biasanya mereka menempati wilayah-wilayah publik yang tidak sesuai dengan peruntukannya, misalnya trotoar.
Pedagang seperti ini populer dengan sebutan pedagang kaki lima (PKL). Keberadaan para pedagang ini di Batavia bisa ditelusuri setidaknya hingga tahun 1800-an. Penguasa Batavia di masa British Interregnum Letnan Gubernur Thomas Stamford Raffles (1811-1816) membuat kebijakan yang mewajibkan para pemilik gedung di jalan-jalan utama Batavia untuk menyediakan tempat bagi pejalan kaki selebar lima kaki (five feet way).
Saat Inggris hengkang dan Raffles ditarik ke Singapura, ia menerapkan kebijakan yang sama di sana. Namun jalan yang sedianya diperuntukkan untuk pejalan kaki justru ditempati oleh para pedagang. Karena kesalahan penyerapan ke bahasa Melayu, para pedagang ini disebut pedagang kaki lima, alias mereka yang berdagang di five feet way.
Seperti yang terjadi saat ini, kehadiran para pedagang jalanan di masa lalu pun dianggap mengganggu keteraturan oleh pemerintah kota. Namun sebenarnya sektor informal ikut mendukung sektor formal dengan menyediakan makanan yang murah bagi para pekerja sektor formal. Rendahnya harga makanan bisa menekan biaya hidup di kota dan pada akhirnya mengurangi tekanan kenaikan upah pekerja sektor formal. Kita bisa lihat saat jam makan siang para pekerja pabrik, kantoran, hingga instansi pemerintahan berhamburan keluar untuk mencari makan yang dijajakan para pedagang informal.
Foto diatas memperlihatkan segerombolan pria mengerubungi sebuah warung makan jalanan pada tahun 1880-1900. Dibawah ini adalah foto aslinya dalam hitam-putih.
Foto: Stoop
Saya pikir di banyak negara ada penjual informal dan mereka memiliki permintaan yang tinggi untuk harga makanan atau produk yang rendah, jika beberapa pekerja mendapat manfaat karena mereka dapat makan sedikit uang, tetapi dalam beberapa kasus, pedagang kaki lima ini meninggalkan banyak sampah dan menghalangi jalannya. kendaraan dan pejalan kaki.
Congratulation fotosedjarah! Your post has appeared on the hot page after 2min with 4 votes.
Eski olanaklar bu kadar mümkün olabilirdi
Saya suka foto-foto itu karena mereka berbicara tentang sejarah dan mereka memiliki lebih dari satu abad. Saya juga merasa sangat menarik apa yang Anda tulis tentang hubungan antara perdagangan formal dan informal, menyediakan makanan yang lebih ekonomis bagi para pekerja di sektor formal. "Namun sebenarnya sektor informal ikut mendukung sektor formal dengan menyediakan makanan yang murah bagi para pekerja sektor formal".
I like those photos because they talk about history and they have more than a century. I also find it very interesting what you write about the relationship between formal and informal commerce, providing more economical food to workers in the formal sector.
It is also the beauty of nature
wow ternyata begitu warung tahun 1880. terimaksih postingan yg sangat kaya pengalaman masa lalu ini.