MENGGUNAKAN DAN MENCERMATI KESEIMBANGAN
Para sahabat Steemian,
Betapa pentingnya keseimbangan. Waktu kecil, tatkala belajar naik sepeda pancal, saya mengalaminya. Di samping nyali, untuk bisa naik sepeda diperlukan keseimbangan. Pantat mesti dipepetkan pada kerangka sepeda bagian belakang, seorang tetangga memegang boncengan agar posisi sepeda tegak dan badan saya dalam keseimbangan, lalu mengayuh pedal. Dengan itu, sepeda dapat melaju lurus ke depan. Sedikit demi sedikit, diulang-ulang. Akhirnya, berhasil. Semua berkat keseimbangan.
Kehidupan ini berpasangan dan membutuhkan keseimbangan. Manusia terdiri dari badan dan jiwa. Memiliki dimensi rohani-jasmani. Dia memenuhi kebutuhan spiritual dan material. Masing-masing dari unsur itu mesti mendapat perhatian dan dikembangkan secara seimbang.
Kesehatan pun datang dari keseimbangan. Tatkala tubuh menerima nutrisi yang diperlukan sesuai dengan porsi kebutuhannya, dia akan tetap sehat. Sebaliknya, mengonsumsi makanan-minuman secara berlebihan berujung pada badan yang sakit-sakitan. Seimbang amat dibutuhkan.
Dalam berpikir pun manusia dilengkapi dengan keseimbangan, antara otak kanan dan otak kiri. Semata-mata menggunakan otak kiri, mengabaikan otak kanan membuat manusia berkembang secara kurang seimbang. Dalam teori Whole Brain Literacy otak manusia dibagi ke dalam empat kwadran, yakni Control, Explore, Preserve dan Pursue. Keempatnya perlu digunakan secara seimbang sehingga orang akan berkembang secara utuh.
Manusia juga dilengkapi dengan rasionalitas dan emosionalitas. Baik pria maupun wanita dianugerahi keduanya. Masing-masing diberi kelebihan. Pria lebih rasional, wanita lebih emosional. Dalam kehidupan bersama mereka perlu bertemu, bekerjasama dan berinteraksi untuk saling melengkapi. Pria membutuhkan wanita supaya tidak menjadi terlalu rasional. Demikian pun wanita memerlukan pria agar dirinya tidak dikuasai emosi, bisa berpikir jernih menggunakan akal budi.
Membiarkan salah satu mendominasi, mengabaikan yang lain membuat hidup tidak utuh, jauh dari matang, dan kurang seimbang. Manusia modern yang diwarnai dengan pemanfaatan media sosial pun perlu menyadari hal ini. Ketika orang hanya menggunakan potensi emosional, manusia jadi kurang rasional. Mudah percaya pada fitnah, gosip, rumor, dan berita tidak berdasar. Walhasil, mudah disesatkan dan nyasar.
Sebaliknya, ketika manusia menggunakan daya rasional secara ekstrem dengan mengabaikan kepekaan emosional mereka berkomunikasi dan bertindak secara kering, tanpa perasaan. Melulu mengutamakan akal budi dan mudah menyakiti hati.
Virtus stat in medio, kata orang Latin. Artinya, keutamaan itu berjalan di tengah. Seimbang. Orang yang matang, utuh dan seimbang bukanlah orang yang ekstrem, eksklusif, dan tertutup.
Jika manusia ingin hidup bahagia dan penuh harmoni dengan sesama, dalam dirinya mereka perlu menjadi matang dan seimbang. Hanya orang-orang yang seimbang dapat memberikan kontribusi positif-konstruktif bagi kehidupan bersama. Mereka yang pada dasarnya ekstrem dan imbalance akan menciptakan ketidak-seimbangan dan kekacauan. Kalau dirinya sendiri tidaka utuh, kacau dan tidak seimbang, bagaimana dia dapat memberikan keseimbangan, keutuhan dan kedamaian?
MoBert060518
Postingan yang Sangat menarik kawan. Menjadi inspirasi hidup. Slamat berhari minggu.
Salam kenal sobat steemian.
Terima kasih, Regi atas komen dan upvotenya. Semoga seluruh bangsa Indonesia menjadi manusia yang seimbang. Salam kenal sobat Steemian.
Congratulations @arados2018! You have completed some achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :
Award for the number of upvotes received
Click on any badge to view your own Board of Honor on SteemitBoard.
To support your work, I also upvoted your post!
For more information about SteemitBoard, click here
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOP
Thank you.
Bagus artikel ini Romo, karena disertai dengan cerita.