TAK PERCAYA PASSION
Pernahkah nggak merasa, mengapa sih mudah lelah dalam mencapai target.
Sementara ada orang, energinya kayak nggak pernah habis untuk melakukan yang bermanfaat. Apa yang ingin ia targetkan, alhamdulillah bisa digapai, meskipun butuh waktu.
Istilah Follow Your passion seringnya tak mudah diterapkan. Ada yang nasehatin, kenapa tak mudah diterapkan, itu redaksinya salah. Karena yang benarnya adalah build your passion.
Saya yang berusia 25 ini, sudah beranak satu, masih susah menemukan dalam hidup saya, yang mana di bagian hidup saya disebut passion. Karena passion itu terkesan hanya istilah di seminar-seminar.
Sebuah pandangan baru yang saya dapatkan dari buku Grant Cardone, Be Obsessed or be average. Seseorang harus terobsesi, mau jadi apa, kemudian mau berbuat apa. jika tidak hanya jadi orang rata-rata.
Misalnya Anda Terobsesi ingin jadi seorang penulis, maka Anda harus konsisten menulis, tulisan Anda harus ada suatu nilai yang selalu ingin disampaikan.
Obsesi yang Anda punya harus dirawat tetap fokus, dan dipelihara agar membesar layaknya monster. Grant Cardone menyebutnya ‘Monster Obsesi’. Sebaik-baik obsesi adalah yang bermanfaat bagi orang lain.
Merubahnya menjadi besar dan kuat, dibutuhkan asupan bergizi, yang penting bagi pertumbuhan. Ini perlu dicari, asupan mana saja yang berguna, dan asupan mana yang berisi racun.
Seorang penulis, tulisannya dibaca, setelahnya mendapatkan feedback positif dari pembaca, ternyata asupan untuknya agar menulis lagi.
Berkumpul dengan komunitas, disana bisa berkolaborasi dengan penulis lain, sekaligus bersaing secara sehat, kemudian mendapat ilmu baru. juga jadi asupan.
Lalu para pembaca, menghargai tulisannya dengan cara membeli karyanya. atau dishare karyanya ke halayak ramai. ini pun menjadi asupan langsung.
Yang Perlu dihindari adalah hal-hal yang sebelumnya kita kira asupan, ternyata mengandung racun.
Contohnya feedback dari orang yang tidak suka dengan tulisan kita. Kita tidak usah menawari tulisan kita lagi, karena tanggapannya tidak akan membangun.
Menurut saya, obsesi ini lebih realistis dibanding passion.
Dan jawaban mengapa ada orang macam tak habis energinya saat beraktifitas. karena ia punya obsesi yang bermanfaat. aktifitasnya menjadi asupannya sekaligus.
Posted from my blog with SteemPress : http://kautsarmuhd.com/2019/04/12/tak-percaya-passion/