TUHAN VERSUS SETAN
Kehidupan ini sering digambarkan sebagai suatu pertempuran. Di sana ada dua kekuatan yang saling melawan. Yang jahat melawan yang baik. Yang salah menentang yang benar. Kekuatan jahat berusaha menyingkirkan dan membinasakan daya kuasa yang baik. Kisah Mahabarata dalam pewayangan menggambarkan pertempuran itu.
Karena hampir di semua agama dan budaya dijumpai, barangkali pertempuran itu selalu ada di alam bawah sadar manusia. Bahkan menjadi bagian tidak terpisahkan dari kehidupannya.
Film-film detektif memiliki tema serupa. Berapa panjang pun durasinya, kisah yang disajikan mirip dan pesannya nyaris sama. Intinya, ada peperangan abadi antara yang jahat melawan yang baik. Menarik, bahwa umumnya kekuatan jahat itu digambarkan sebagai yang lebih dahulu menang. Pada akhirnya, happy ending itu tiba, yakni bahwa yang baik mengalahkan dan menghancurkan yang jahat.
Kehidupan sehari-hari dari jaman dahulu hingga kini diwarnai oleh pertentangan itu. Satan tempts us to bring out the worst in us; God tests us to bring out the best. Artinya, setan mencobai kita untuk membawa keluar segala yang terburuk yang terdapat dalam diri kita; Tuhan menguji kita untuk menghasilkan yang terbaik dari diri kita.
Hidup memang tidak lepas dari cobaan dan ujian. Generasi muda tergoda oleh narkoba, karena narkoba terkesan memberikan kenikmatan dan menjanjikan hidup yang serba mudah lepas dari segala masalah. Namun begitu lepas dari narkoba kondisi fisik dan psikis penikmatnya menjadi lebih buruk, parah dan nyaris sulit disembuhkan. Mereka menjadi korban pekerjaan setan.
Yang diberikan oleh setan membuat orang tergantung dan ketagihan. Setan memang penipu dan tidak pernah menciptakan realitas yang sebenarnya. Perhatikan wajahnya yang selalu hanya tampak sebagian. Bagian lain disembunyikan dalam kegelapan. Setan itu penipuan; tidak pernah menampilkan secara utuh kenyataan.
Wajah Tuhan (kanan) dan muka setan (kiri)
Sedangkan Tuhan adalah sumber segala yang baik, benar dan terang. Tidak ada yang tersembunyi pada-Nya. Segala sesuatu yang diberikan baik dan benar. Segala yang diberikan-Nya berasal dari kebenaran dan kembali kepada kebenaran. Dan kebenaran itu selalu utuh, tidak pernah separuh. Bila Tuhan menguji manusia, Dia ingin agar segala kebaikan dan kebenaran yang terkandung dalam diri manusia terungkap dan terwujud. Tuhan tidak memberikan janji kosong untuk membuat manusia lupa akan persoalan dan kesulitan hidup lewat narkoba yang menyesatkan. Tuhan menguji supaya manusia kuat dalam menghadapi tantangan hidup ini. Bagi manusia yang mengalami kegelapan dalam hidup ini Tuhan memancarkan TERANG.
MoBert280418