ELEGI HUJAN

in #fiction7 years ago

Rasa sepi diantara kerumunan yang dirasakan pertama kali oleh Adam, kini kembali dirasakan oleh cucunya. Perasaan yang nyaris tak memiliki simpati dari siapapun. Apa yang hendak dikata waktu tidak diciptakan untuk mundur bahkan sepermilidetik-pun. Semua telah terjadi, kebahagian sesaat dan harapan yang membumbung layaknya mendung yang akan hujan. Hujan sesal telah turun.

"wahai adam bapak dari setiap bapak, kenapa tak kau berikan sedikit saja keteguhanmu dalam memohon hawa-mu dan ketegaran-mu disaat berpisah dengan kekasih-mu".

Rasa yang membuat kopi menjadi sangatlah manis. Melahirkan denial untuk persetujuan terhadap keadaan dan proyeksi terhadap diri selain dirinya tumbuh layaknya mekar bunga-bunga di musim semi. Oh, apa yang dipaksakan,? merasa bingung, mungkinkah,? wahai wanita mengertikah kamu akan maksud kesungguhan sebuah hati, atau kamu terlalu takut dengan sebuah keinginan yang lebih jauh,? hanya kamu yang tahu akan hal itu, karena kamu yang memberikan segala dari setiap rasa. Matamu tidak lihai untuk menandingi lidahmu yang sungguh lembut dan dingin.

Haruskan yang disalahkan itu adam yang merindukan sesuatu yang belum pernah ditemuinya, dan kenapa harus tulang yang paling penting dan lemah,? tidakkah dia tau bagaimana rasanya telah berusaha berhenti dan kembali memulai yang pada ujungnya juga terhenti dan memulai kembali berusaha untuk berhenti. Setiap pertanyaannya adalah kabar bahagia, ceritanya adalah lullaby sang dewi. Sakau yang membuat kacau. Represi yang gagal, lagi, nikotin dan kafein menjadi teman. Rindu menjadi ucapan tanya. sedikit untaian puisi orang menjadi landasan penenang jiwa. Logika terbalik. intan yang merasa terabai. Sebuah luka. Kesederhanan yang rumit. Apa yang sama, apa yang beda,? apakah hati telah mengetahui hati, atau hati yang terpaksakan,?

Terkadang kita bertanya bukan untuk sebuah jawaban melainkan hanya untuk sebuah dasar pada sebuah jalan. Fisaksi telah kembali, entah bagaimana untuk bergerak.

"Newton, berikan teori-mu seperti yang telah kau lakukan terhadap bumi,!".
Aksi yang lahir dari interpretasi deduksi tanpa fakta. Jalan buntu.

Dua manusia telah berada dalam rasa yang diingkari dan terjebak dengan sebuah emblem. Sungai yang mengalir dan ombak yang menciptakan harmoni, mungkin belum mampu memberi sesuatu yang lebih mudah untuk dipahami. Benih bunga tetap tumbuh ketika benih tersebut berada di tanah. Apakah masalah cuaca dan tempat menjadi hambatan,? bunga tetap tumbuh ketika benih tersebut berada di tanah.

Bahagialah, kamu yang memiliki bunga dalam hati-nya. Bahagialah kamu yang telah menanam bibit bunga dalam hati-mu.

Sort:  

karyanya sgt inspiratif kawan, great post rakan @omarkhayyam

semoga kita bs saling mendukung untuk sukses

itu sudah pasti rakan