Dan Donat Tram Pun Menulis Puisi: Cara Ia Berdamai Dengan Galaunya Sendiri

in #fiction7 years ago (edited)

image

Peringatan: Pemasangan foto kuda berikut penampakan isi selangkangannya yang sungguh kentara begitu rupa, bukanlah upayaku mengelabui pembaca semua. Kuda tetaplah kuda, dan stok foto kambing di gawaiku sudah tak lagi ada. Peringatan keras: Jika penampakan kuda di atas berefek pada perilaku yang tidak-tidak bagi pembaca semua, saya tak sudi mempertanggungjawabkannya.


CERITAKU MASIH BERSOAL DIA: Donat Tram dan kambingnya. Kemarin sore ia telah mengungkapkan kegalauannya sejak memilih bekerja sebagai peternak kambing seusai dapat ijazah sarjana. Cerita galaunya itu sudah kukisahkan di postingan sebelumnya.

Nah seperti ada kontak batin, selesai kutulis cerita dia malam kemarin, saat aku hendak menarik selimut mau tidur, tahu-tahu satu pesan wasap masuk. Kubuka. Pesan dari Donat Tram rupanya. Kubaca. Celaka. Isinya puisi. Puisi tentang kambing betinanya dan Pamela. Siapa Pamela? Baiknya kau baca ini lagi.

Tak mau berpanjang-panjang, baiknya kusalin saja puisinya di sini. Hitung-hitung biar aku bisa belajar menulis puisi darinya. Mari simak puisi Donat Tram berikut:

Pamela (bukan) Kambingku

Apakah cinta?
Seberat inikah tanggungannya?

Pamela datang tiba-tiba
Kirim pesan tentang kawin
Ajak kawin, sementara kambing
Akulah penggembala kambing
Memilih beternak kambing
Mencoba tahan banting
Agar tak mudah terpelanting

Tapi Pamela tak mengerti kambing
Tahankah ia kena banting?
Kambing mengembik minta makan
Pamela kirim pesan tentang harapan
Benarkah cintanya, sementara cintaku
Ingin berpaut dengan sebenarnya cinta
Kekasih yang tak takut tak kaya raya

Apakah cinta?
Seberat inikah tanggungannya?

Pamela hadir tanpa isyarat
Akulah penggembala miskin firasat
Padahal kambing mengembik
Padahal Pamela menawarkan bajik
Aku akan baik-baik
Istisqa lah aku, eh bukan
Istikharah lah aku untuk
Cita citra masa depan terbaik

Februari, 2018.

"Bagaimana puisiku?" Tanya Donat Tram di akhir pesan wasapnya.

Aku terhenyak. Kutatap lekat-lekat loteng kamar. Satu cicak merayap. Seekor nyamuk berdenging dekat kuping. Suara anjing melolong, lamat-lamat di kejauhan seperti hendak membunuh senyapnya malam. Ini tengah malam, terasa akan panjang. Puisi Donat Tram. Aku tak menyangka bakal segalau itu dianya. Dan aku tahu kini, arah galaunya kemarin ketika ngopi bersama di Kuta Alam.

Menyesal juga aku sudah meledeki Donat Tram kemarin petang. Sudah kukata-katai dia, "Ek kameng cit kah!" Aku tak bisa berkata. Tapi tahu pasti aku, gundahnya Donat Tram bersebab apa. Ini bukanlah masalah kambing betinanya belaka. Bukan pula bersoal ia tak menyukai Pamela yang lebar pinggulnya itu.

Sudah pasti pasal Donat Tram sampai menulis puisi seperti itu adalah upaya awalnya memikirkan modal kawin, modal berumah tangga. Pamela nekat ngajak kawin, mengundang Donat Tram kerumah untuk bicara serius tentang nikah, tentu bukanlah persoalan sekali angguk lalu langsung berlanjut ke ranjang malam pertama. Donat Tram tahu diri akan itu. Giliran aku yang ikutan galau ini. Anjing sekali.

"Woi. Puisiku sudah kau read ya. Jangan coba-coba bikin alibi kau sudah tidur lalu ngga balas pesanku," satu pesan Donat Tram lain masuk. Sementara aku masih berkutat dengan kegalauan yang sama dialaminya kemarin petang. Dan aku masih tak tahu harus membalas apa.

"Ya sudah. Diam tak ada balasan bisa berarti kau suka puisiku. Kalau begitu, langsung kukirim ke koran Serambi malam ini. Siapa tahu dimuat hari minggu ini," pesannya yang lain masuk lagi. "Shit!" Umpatku dalam hati.

Sort:  

Cheuk kuh Donat Tram ka di jak kuwin lam weu kameng 😂😂😂😂

Han teuntee han. Peu lom lupie2 lagee nyoe. 😁😁😁

Congratulations you have been upvoted because you left a post in the NewbieResteem Discord Chat channel post Promotion Box.

I am sure I am missing a little bit, (once again), in the google translate, but this is the second one I have read, and well I am enjoying reading them.

We invite you to use our tag to connect with more of our members. To learn more visit: Come Join Us!!! (Newbie Resteem Initiative)


Lots of votes made possible due to the kindness of abh12345 and his Steemit Curation Leagues