Rumah Para Pejuang "kulam guda" Part 1
awal kedatanganku ke Kuta Raja, tempat berhimpunnya seluruh pelajar semenanjung Aceh Darussalam untuk menuntut ilmu karena di sana terdapat 2 universitas besar yang bergantrengan, sehingga menjadikan keduanya jatungnya pendidikan di seuramo meukah. aku juga tak ingin ketinggalan menimba ilmu disana, setelah menama>quotetkan pendidikan menengah atas di Pesantren Modern Misbahul Ulum. IAIN (UIN) Ar Raniry menjadi pilihan tempat kelanjutan belajarku di fakultas tarbiah bahasa Arab (TBA), dimana fakultas tersebut menjadi pilihan aku dan beberapa temanku yang sama-sama mendayung sanpan perantauan demi ilmu pengetahuan.
Kulam guda nama lorongnya, tempat kos-kosanku dimana aku disana beristirahat sepulang dari kuliah di siang hari atau sore hari. di hapit oleh sebuah rumah warga didepannya, sedangkan di depannya ada sebuah kolom (namun lebih layak dikatakan payau karena airnya merupakan buangan kamar mandi beberapa rumah warga) dan di belakangnya menjulang tembok yang sangat tinggi karena disebelahnya berdiri rumah kos-kosan cewek. hampir tidak ada ruang halaman di dapan, samping, belakang kos-kosan tempat saya tinggal. hanya tersisa jalan setapak untuk bisa masuk ke rumah tersebut.
Aku kuliah di Fakultas Tarbiah Bahasa Arab IAIN Ar raniry, Aku tinggal bersama 6 orang kawan-kawan seperjuangan, seorang dari padanya (Tatang) beliau lebih tua dari kami kuliah di Fakultas Tehnik Unsiah, di bawah beliau (Safriadi) beliau masih lebih tua dari kami, beliau Kuliah di Fakultas Dakwah IAIN Ar raniry beliau juga abang kandung dari kawan saya (Saifullah), dia kuliah di Fakultas Tarbiah Bahasa Arab IAIN ar raniry, kawan sekamar dengan saya (Ilyas Usman) dia juga kawan seperjuangan dengan aku di FakultasFTarbiah Bahasa Arab, sedangkan tetangga kamar kami adalah (Fakrurazi) kuliah di Fakultas Tarbiah Kimia IAIN Ar raniry dan kawan kamarnya (Munawar) dia kuliah di Fakultas Syariah Ahwal Syahsiah IAIN Ar raniry. kami tinggal di rumah sederhana tersebut dengan sangat ceria dan sangat erat kekeluargaan, bagai mana tidak senang kami rasain bersama, seding kami tanggung bersama......(bersambung)