Kepemimpinan yang ideal
Kepemimpinan merupakan suatu wacana yang lumrah di tengah-tengah kelompok yang mengatur kebaikan bersama. Dalam bahasa arab kata pemimpim adalah mengepalai, mengetahui atau langkah membawa kepada suatu tujuan tertentu. Kepemimpinan juga dapat dikatakan sebagai seseorang yang memimpin dalam ruang lingkup bangsa, negara, masyarakat dan kelompok kecil. Sedangkan dalam pandang islam kepemimpinan merupakan suatu hal yang wajib diisi oleh umat islam dengan tiga alasan, manusia, nafsu, pemimpin, islam. Dari ketiga alasan tersebut dapat kita lihat bahwa ketentraman, kebaikan bersama, mengetahui mana yang patut dijalankan bersama akan setara dengan baik itu karena adanya kepemimpinan. Seseorang yang mengatur dan menegakkan untuk kebaikan bersama. Namun dari itu setelah adanya pemimpin juga dilihat kecocokan atau sosok kepemimpinan yang baik untuk kita bersama yaitu kepemimpinan yang ideal.
Menjadi seorang pemimpin yang ideal merupakan suatu kebanggaan yang dinginkan setiap manusia, namun menjadi pemimpin tentu diawali dengan adanya keterbatasan atau rintangan yang sangat kuat, salah satu yang menjadi penghalang ialah nafsu dan akal. Maka makhluk yang memiliki nafsu dan akal ialah manusia, oleh karena itu seseorang yang dikatakan kepemimpinan yang ideal mampu menggunakan akal dan nafsu yang baik. Di kehidupan dunia manusia terdapat berbeda-beda khas agama, baik agama islam maupun luar dari islam.
Islam adalah agama yang sempurna, diantara kesempurnaan tersebut mengajarkan kita membedakan yang haram dan halal. Selain itu menetapkan hukum-hukum dan aturan yang di ridhoi Allah. Dalam islam juga diwajibkan adanya seorang kepemimpinan supaya dapat membentuk kehidupan umat islam dengan sempurna. Kepemimpinan yang diharapkan oleh umat islam ialah pemimpin yang beriman, beragama, baleq, ahli berakal, mengetahui risalah atau sunnah nabi, berakhlak, tidak takabur, tidak sombong. Salah satu kepemimpinan umat islam ialah nabi, yang memiliki jiwa-jiwa kepemimpinan yang sangat ideal disisi umat islam dan di ridhoi Allah.
Kemudian, dapat kita lihat dari pandangan islam contoh dari kepemimpinan yang ideal ialah nabi Muhammad Saw. Pemimpin seluruh umat islam yang dilahirkan di mekah dan wafat di madinah, ketika nabi dilahirkan, ucapan pertama yang keluar dari lisan ialah (ummati) dan diketikan ingin berpulang menghadap Allah di lisannya juga (ummati). Sebelumnya rasulullah diangkat menjadi rasul umur 40 tahun, sebagai pemimpin seluruh ummat islam Rasulullah sebagai pemimpin umat islam tidak pernah lupa untuk mengingat umatnya, semasa hidupnya selalu bersikap adil, dan mengajarkan umatnya kepada jalan yang di ridhoi Allah. Selama memimpin rasulullah tetap tegar dan tidak pernah merasa lelah, sombong, berbohong, dengki dan iri hati kepada siapa pun dalam memimpin agama islam. Nabi dihina dan dicaci maki pada masa memperjuangkan agama islam, kepribadian yang rasulullah miliki tidak pernah berubah tetap tegar, bersabar dan berserah diri kepada Allah, tidak merasa mengeluh akan cobaan yang Allah berikan. sebagaui pemimpim seluruh umat islam rasulullah tidak memiliki kekayaan harta benda, namun kekayaan hatilah yang dimiliki rasulullah memimpim umat islam demi mempertegakkan kalimatullah. Sehingga kepemimpinan rasulullah sangat memberikan cerminan untuk menjadi sosok pemimpin yang kedepannya. Sebagaimana sifat-sifat kepribadian yang dimiliki nabi dan yang wajib diketahui bagi umat islam diantaranya ialah, (1) Jujur (siddiq) kebenaran yang sesungguhnya dalam bertindak sesuai dengan tugas-tugasnya, karena pada nabi tidak memiliki sifat dusta kepada Allah. (2) Kepercayaan (amanah) kepercayaan dan kepatuhan dengan menjaga sebaik-baiknya sesuai dengan apa yang diamanahkan yang diperintah Allah. Karena nabi tidak memiliki sifat menukarkan sesuatu yang haram menjadi halal. (3) Menyampaikan (tabliq) sesuatu yang disampaikan sesuai yang diketahuinya atas segala tindakan yang akan di ambilnya berani bertanggung jawab, karena apa yang disampaikan oleh nabi sesuai dengan yang di ridhoi Allah. (4) Cerdik (fathanah) mampu mengambil keputusan dan berkemampuan yang tinggi, daya ingat yang sangat kuat serta kepintaran dalam menyampaikan dan mengembangkannya.
Maka dari empat sifat-sifat kepribadian yang dimiliki nabi merupakan Khulafaur Rasyidin, sehingga dapat menjadikan contoh bagi pemimpin umat islam dan juga suatu kebajikan nabi ketika masa hidupnya dalam bersikap dan berperilaku, baik sebelum menjadi pemimpin dan selama memimpim seluruh umat islam. Kebajikan nabi selalu mengajak dan memperintahkan ummatnya menuju kepada jalan yang di ridhoi Allah. Dalam hal ini juga suatu kewajiban umat islam patuh segala aturan sesuai yang dianjurkan nabi untuk kita, ketika menjadi pemimpin berikap dengan bijak, mampu mengambil keputusan yang benar baik dalam musyawarah, pertentangan, yang dapat menimbulkan hilangnya keharmonisan. Kedamaian, berkembannya negara dan bangsa bergantung pada sosok kepemimpinan, pemimpin akan mengatur sisi kehidupan negara dan bangsa dengan baik, dengan mampu bersikap adil. Keadilan memperlakukan masyarakat tidak sewenang-wenang bertidak sehingga bertentangan dengan aturan yang ditetapkan. Kemudian mampu memberikan gambaran yang sebenarnya bukan hanya sekedar membicarakan, akan tetapi mampu melaksanakan dan mengerjakan. Sehingga memberikan contoh sebagaimana kepemimpinan yang ideal.
Selain itu, karakteristik kepribadian yang dimiliki seseorang sangat menentukan kepemimpinan dalam memimpin yang ideal diantaranya, mampu bertanggug jawab, adil, berjiwa pemberani, mampu menyampaikan tentang tugas, memiliki hubungan yang baik di lingkungan keluarga maupun di sekitarnya. Selanjutnya sifat tidak sombong dan iri hati sesama manusia dan makhluk, tidak memandang sisi agama, khas budaya, dan karakteristik dari setiap orang akan memberikan contoh kepemimpinan. Apabila sifat karakteristik pemarah, tidak sabar tidak cocok untuk menjadi kepemimpinan yang ideal. Akan tetapi memiliki sifat rendah hati, tawadhuk, bersosial dan tanggung jawab yang lebih utama sosok kepemimpinan.
Seorang pemimpim yang ideal pasti memiliki rasa sikap yang emphaty dan simphaty, ikut prihatin dan merasakannya, dan dapat memberikan panutan yang baik kepada masyarakat menjaga kebaikan bersama baik atau kepentingan umum, kebijakan mengatur segala yang dapat memberikan ketentraman dalam kehidupan.
Kepemimpinan yang dikatakan dalam Alquran yang artinya : “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat yang berhak menerimanya dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum diantara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil, sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendegar dan melihat.”(QS. An-Nisa’:58.
Untuk itu menjadi sosok pemimpin yang ideal, bukan sekedar menjanjikan namun tidak dijalankan, menjanjikan sangatlah mudah tidak memberikan perubahan apabila tidak dijalankan. Ketika sudah kita katakan dengan lisan dan lalu kita janjikan, namun kita ingkarkan, ini semua akan berhubungan dengan Allah (habluminallah) dan hubungan dengan manusia (habluminannass). Oleh karena itu untuk mendapat posisi menjadi pemimpin, terutama dilihat dari sisi agama, tauhid, dan maqrifahtullah. Maka, apabila ketiga ini dilengkapi oleh seorang pemimpin maka dapat dikatakan pemimpin yang ideal, namun jika tidak memenuhi ketiga ini maka tidak dapat dikatakan pemimpin yang ideal.
Congratulations @syarwinda! You received a personal award!
Click here to view your Board
Congratulations @syarwinda! You received a personal award!
You can view your badges on your Steem Board and compare to others on the Steem Ranking
Vote for @Steemitboard as a witness to get one more award and increased upvotes!