Jalur Mana Yang Akan Kautempuh?

in #esteem7 years ago

Bulan Sya'ban sudah berada di bagian nisfu as-sani, setengah yang kedua. Artinya, hanya menghitung hari, kita akan tiba di bulan nan mulia, Ramadhan namanya. Ramadhan bulan penuh berkah, waktu untuk melakukan ibadah, meski tak bermakna bahwa ibadat hanya di bulan itu saja. Bahkan yang beranggapan demikian bisa dipastikan anggapannya bathil.

Seluruh bulan adalah waktu untuk beribadah. Karena esensi manusia memang tercipta menjadi orang yang mesti beribadah. Namun, di mana ada waktu yang mulia dan dimuliakan, sepatutnya kita pun menganggap lebih dan melebihkan waktu itu dengan beribadat. Begitu juga dengan tempat. Di mana tempat yang ia mulia dan dimuliakan, maka ketika berada di tempat tersebut seyogianya kita lebihkan ibadat untuk memuliakan tempat mulia itu.

Ramadhan termasuk waktu mulia. Maka lebihkan ibadah di dalamnya. Dan persiapkan diri sebaik mungkin untuk menyambut bulan penuh ampunan dan lipatan pahala itu. Nah, persiapan itu ada di diri kita masing-masing.
Persiapan ini pula yang dimaksud dengan apa yang kita ketahui bahwa "Siapa yang merasa senang dengan masuknya Ramadhan akan diampunkan dausanya".

Sebagaimana sudah sangat maklum, dunia ini hanya mata'ul ghurur. Ya, hanya tipu daya. Bagi siapa? Bagi orang yang tidak pintar menyetir kehidupannya. Kebaikan dan kebenaran itu jelas. Kebatilan dan kejahatan juga jelas. Allah memberi kita pilihan jalur mana yang akan kita tempuh, di samping juga menganjurkan agar menempuh jalur baik. Kenapa? Jalur kebaikan dan kebenaran yang jepas itu bermuara ke surga, sementara yang jahat bermuara ke neraka.

Dalam ayat yang lain, Allah mengatakan: Fa man zuhziha 'anin nar wa udkhilal jannah, faqad faz. Siapa yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke surga, maka ia beruntung.

Pembaca sekalian, di sini jelas kita baca dijauhkan dan dimasukkan, bukan masuk sendiri. Ini bermakna bahwa, kita ke surga dan ke neraka bukan pilihan kita. Bukan pupa dengan kebaikan dan kejahatan kita, melainkan dimasukkan oleh Rabbul Izzati, Tuhan Pemilik Alam ini.

Pun demikian, sebagaimana kita singgung tadi, bahwa kita diberi pilihan. Dalam memilih ini, Allah telah menganugerahkan kita akal dan mengirim rasul-Nya. Segala jalur tempuhnya sudah digariskan. Dan kita paham, siapa yang berada di jalur ia akan sampai.

Oleh karena itu, sekarang pilihlah jalur yang mesti kita tempuh. Kemana kita infakkan waktu ramadhan kita yang sebentar lagi akan tiba itu. Sebelum sebentar lagi ia tiba, mari kita siap dan bekalkan diri untuk siap sesiap-siapnya memanfaatkan waktu barokah dan mulia yang semulia-mulianya itu.

Rasanya menyesal sampai ke puncak penyesalan bila sedetik saja dari waktu bonus itu tak kita manfaatkan dengan baik. Sekali lagi, makanya persiapkan, programkan apa kegiatan baik yang akan kita lakukan nanti. Jangan sampai Ramadhan tiba, kita masih bengong nak lakukan apa. Dan waktu itu mengalir dan kita hanya terbawa arus waktu tanpa mampu mengelola diri.

Semoga kita masuk dan termasuk orang yang siap beramal dan disiapkan untuk tempat baik sebagai pembalasan amal itu. Wallahu a'lam.

Sort:  

Congratulations @rta! You have completed some achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :

Award for the number of posts published

Click on any badge to view your own Board of Honor on SteemitBoard.

To support your work, I also upvoted your post!
For more information about SteemitBoard, click here

If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word STOP

Upvote this notification to help all Steemit users. Learn why here!