Kami Para Alumni yang Dipertemukan Saat Berkunjung ke Kediaman Pimpinan Dayah.
Sejak tadi malam, takbir sudah bergema di setiap penjuru dunia, yang terkhusunya bagi umat Islam. Takbir yang dikumandangkan seperti ini: Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, La Ilaha Illallahu Allahu Akbar, Allahu Akbar Walillah Ilham. Ini pertanda hari kemenangan telah tiba, bukan kemenangan Rusia versus Saudi Arabia di pertandingan Piala Dunia malam kemarin. Akan tetapi, ini adalah kemenangan kita yang telah berpuasa menahan diri dari seluruh hal yang membatalkan puasa selama 29 hari.
Walaupun ada juga yang sudah merayakan kemenangan sehari sebelumnya, seperti sebagian masyarakat Nagan Raya, Aceh. Sebagai pengikut Waled Seunagan, Nagan Raya, mereka berpuasa selama 30 hari penuh dan merayakan kemenangan kemarin, bertepatan dengan hari Kamis, 14 Juni 2018. Ini merupakan keyakinan mereka, namun kita tetap sama, sama-sama Umat Islam. Alirannya saja yang berbeda-beda. Namun, sesungguhnya kita adalah umat manusia yang wajib beriman dan bertakwa Kepada Allah SWT.
Hari ini adalah hari raya Idul Fitri yang pertama di tahun 1439 Hijriah. Hari kemenangan yang telah ditunggu-tunggu oleh semua manusia umat Islam di seluruh penjuru dunia, baik dunia nyata maupun dunia lain. Hari raya kali ini, sama halnya seperti beberapa hari yang telah berlalu, yaitu bertepatan dengan hari Jum’at. Menurut saya pribadi, jika hari raya jatuh pada hari Jum’at, maka waktunya sangat singkat. Bangun pagi, pergi ke Masjid untuk salat Idul Fitri, setelah itu ke Kuburan keluarga, tak terasa sudah tiba waktunya salat Jum’at. Singkat sekali guys, dua kali boleh juga.
Saat hari raya tiba, sudah kebiasaan kita untuk saling bertamu mempererat tali silaturrahmi, saling berkunjung ke rumah sanak saudara, teman-teman atau para guru-guru, baik guru sekolah maupun ke tempat guru pengajian. Ada juga yang berkunjung ke rumah pacar, gebetan, bahkan mantan yang telah dinikahi dan dinikmati oleh lelaki buaya darat yang lain, yang lebih bangsat dari kita.
Nah, hari ini setelah berkunjung ke tempat saudara dan orang-orang sekitar rumah, aku pergi salat Jum’at. Setelah itu selesai, aku pun berkunjung ke kediaman pimpinan pondok pesantren atau dayah, yang beralamat di Dayah Muara, Caleu, Pidie, Aceh. Dayah yang memiliki nama Sirajul Munir ini pernah kutempati selama 3 tahun untuk menuntut Ilmu Agama. Sebelumnya, aku belajar di Dayah Tambue, yang ada di Samalanga, Kabupaten Bireuen.
Di Dayah Sirajul Munir, Caleu, ini aku belajar hanya sampai tamat Kitab Bajuri 2. Setelah itu aku memilih pulang kampung dan menuntut Ilmu di Dayah Thautiathul Abrar, Reului Busu, Kecamatan Mutiara, Pidie. Walaupun sudah lama meminta izin untuk keluar, namun setiap tahunnya kala hari raya kami semua alumni berkumpul dan berkunjung ke kediaman Waled Sakdullah, begitu nama beliau, pimpinan dayah tersebut. Senang rasanya saat bertemu teman-teman yang dulu tinggal satu kamar tidur (bilik), namun sekarang sudah pada jadi ustaz semua. Hanya aku yang berhasil menjadi penunggang besi tua dan suka puta-puta di jalan raya.
Saboeh kegiatan yang sangat jroh bg @rastaufik10.
Semoga pu yang kalheh tapeubut dan yang tingeh ta peubut beu ke riza oleh Allah swt.
Nye rakan, semoga saja. Amiin..
Selamat hari raya idul fitri Bang
Mohon maaf lahir & batin
Maaf lahir batin juga kakak.
Asoe Syuruga, Insyaallah
Congratulations @rastaufik10! You have completed some achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :
Award for the number of upvotes received
Click on the badge to view your Board of Honor.
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOP
To support your work, I also upvoted your post!
Do not miss the last post from @steemitboard!
Participate in the SteemitBoard World Cup Contest!
Collect World Cup badges and win free SBD
Support the Gold Sponsors of the contest: @good-karma and @lukestokes