Tradisi adat perkawinan dalam masyarakat Aceh

in #esteem7 years ago

image


Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang kaya akan adat istiadat dan keanekaragaman budaya disamping kekayaan sumber daya alam yang melimpah.
Keanekaragaman suku bangsa yang terhimpun seantero nusantara ini memberikan warna dalam tatanan kehidupan masyarakat yang terbentang dari sabang sampai mauroke.
Setiap daerah di negeri ini memiliki kekhasan ragam dan corak budayanya masing-masing, kekayaan budaya bangsa menjadi menjadi salah satu upaya mempererat dan mempersatukan indonesia dalam bingkai bhinnneka tunggal ika.

Sahabat steemian dimana saja berada, kali ini saya akan berbagi informasi dan pengalaman tentang adat perkawinan dalam masyarakat Aceh.
Provinsi Aceh merupakan bagian dari wilayah negara indonesia yang terletak di ujung barat pulau sumatera.
Seperti halnya daerah-daerah lain, Aceh juga mempunyai beragam khasanah budaya daerah.
Kehidupan masyarakat yang kental akan nuansa Agamis memberi pengaruh besar terhadap perkembangan budaya dalam tatanan kehidupan masyarakatnya.
Hal ini ditandai dengan pemberian otonomi khusus dari pemerintah pusat kepada provinsi Aceh dalam hal pelaksanaan syariat islam sebagaimana diatur dalam ketentuan undang-undang no 44 /1999 tentang pelaksanaan syariat islam.
Penerapan nilai-nilai islami melalui pelaksanaan syariat islam memberi pengaruh besar terhadap budaya dan adat istiadat yang berkembang di dalam masyarakat Aceh.
Seperti dalam hal upacara perkawinan, upacara kelahiran /turun tanah, peusijuek/tepung tawar dan sebagainya.
Upacara tersebut dilaksanakan sesuai dengan ritual yang dilaksanakan secara turun temurun berdasarkan konvensi dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.


image


Sebut saja ritual upacara perkawinan,
Prosesinya dilaksanakan berdasarkan tahap demi tahap.


image
Adapun tahapannya adalah sebagai berikut:

  1. Tahap melamar ( baa ranueb)
    Tahap ini kedua belah pihak telah sepakat mengadakan musyawarah terkait dengan lamaran yang akan dilakukan oleh keluarga pria terhadap sang gadis pujaan hati dipihak keluarga perempuan, di bagian lain pihak keluarga laki-laki pun demikian mereka sama-sama mengadakan musyawarah tentang hal-hal yang berkaitan dengan prosesi lamaran tersebut tentu dengan melibatkan perangkat desa dan petua adat pada daerah tersebut.
    Dalam tahapan ini lebih populer dikalangan masyarakat Aceh dengan sebutan jak baa ranueb (bawa sirih)

  2. Tahap pertunangan ( baa tanda)
    Pada fase ini disebut sebagai jak baa tanda sebagai lanjutan dari fase baa ranueb.
    Selama masa pertunangan pihak keluarga baik laki-laki maupun perempuan mengadakan rapat keluarga dengan melibatkan perangkat desa serta sanak keluarga.
    Pada tahap ini kedua belah pihak menyepakati besaran mahar (jeulamee) dan kebutuhan lainnya seperti pemenuhan isi kamar atau ada juga yang memberikan uang kasih sayang

3.Tahap pesta perkawinan
Setelah semua tahapan disepakati oleh kedua belah pihak keluarga calon mempelai barulah kemudian menentukan acara pesta perkawinannya.
Dalam acara inti ini ada dua agenda yaitu:

  1. Intat linto baro ( antar pengantin ke rumah mempelai wanita.
    Ditandai dengan prosesi adat mulai dari baca selawat sampai pada peusijuek/tepung tawar serta sungkeman.
    Secara adat istiadat dalam masyarakat Aceh, pihak keluarga linto juga membawa sejumlah perlengkapan sebagai bawaan dari pihak pengantin laki-laki berupa pakaian, perhiasan, cosmetik, perlengkapan sholat dan aksosories lainya.
    Masih dihari yang sama pada akhir acara pesta perkawinan pihak keluarga mempelai wanita duduk berkumpul untuk diperkenalkan satu persatu anggota keluarga kepada mempelai laki-laki dan dilanjutkan dengan menanam kelapa (puu laa ue) sebagai simbol kasih sayang dalam membina mahligai rumah tangga.
    Sebelum prosesi adat berlangsung biasanya terlebih dahulu dilakukan aqad nikah dengan disaksikan oleh saksi dan wali dengan ketentuan mahar yg telah ditetapkan pada musyawarah awal
  2. Tueng dara baro
    Pada bagian ini adalah melaksanakan pemjemputan pengantin wanita oleh keluarga mempelai laki-laki
    Prosesi ritualnya sama seperti adat istiadat intat linto/ antar pengantin laki-laki.
    Setelah resmi menjadi sepasang suami isteri pesta perkawinan pun digelar dengan memberikan kesempatan pada tamu dan undangan untuk mengucapkan selamat pada kedua mempelai.

Demikianlah tulisan ini, semoga bermanfaat.

Sort:  

Postnya sangat bermanfaat terutama bagi pemuda yang mau menikah, paling tidak mereka sudah bisa mempelajari apa saja yg harus mereka lakukan untuk tahapan2 dalam perkawinan.. satu vote permanen sudah nempel.. salam sukses
Animasi Steemitku.gif

Terimakasih, salam sukses bersama
Semoga mendapatkan jodoh terbaik.
Aamiin