Ramazan di gaza sahur di dunia bisa jadi berbuka d alam kubur.
|| Ramadan di Gaza, Sahur dan Iftar dalam Gelap ||
Saudaraku aku sllu ada untukmu.
Pernahkah membayangkan hidup tanpa listrik? Hidup dalam gelap? Di dalam rumah gelap, di sepanjang jalan tanpa ada cahaya sama sekali. Tak ada alat listrik yang menyala. Kembali seperti zaman dua abad silam ketika listrik belum ditemukan.
Krisis inilah yang makin hari makin dirasakan oleh dua juta penduduk di Jalur Gaza, Palestina. Setiap hari mereka hidup dengan keterbatasan listrik. Ramadan tahun ini berjalan dalam ancaman sahur dan berbuka dalam kegelapan.
Memulai Ramadhan 2018 di Gaza, kondisinya belum berubah. Penduduk Jalur Gaza terancam menghabiskan waktu Ramadhan tanpa listrik sama sekali, terutama bagi keluarga miskin yang tak mampu menebus seliter dua liter bensin untuk nyala generator.
Sementara itu, persentase kemiskinan di Gaza tetap melambung. Saat ini, sekitar 42 persen warga Palestina di Gaza menderita kemiskinan, 58 persen kaum mudanya pengangguran, dan sekitar 80 persen penduduk Gaza bergantung pada bantuan internasional, terutama makann.