The time is back to the pesantren

Ten Shawwal is the day when most of the santri in Aceh return to dayah, although in reality their hearts still want a holiday ...
But they try to dismiss the desire to return to the dayah for the study of the true religion of the environment that should ...
Return to the place where you study, walk and deal with patience because it can not be achieved in a calm and relaxed manner.
Abdullah bin Yahya bin Abi Katsir said: I heard that my Father once said:

لا يستطاع العلم براحة الجسم.
"Science is not obtained with a relaxed body".

And some scholars also say:

ما أفلح فى العلم الا من طلبه فى القلة
There is no happiness in seeking knowledge except those who are in a state of deprivation.

لا ترم علما وتترك التعب
do not expect a science if you do not want to struggle.

Looking for religious knowledge or mondok (meudagang di dayah) is difficult. If a santri wants to achieve success in mourning, the three components must unite to strengthen the achievement of the goal:

1. Old oang or guardian santri
2. Teacher or teugku seumeubeut
3. The desire of the Santri self ...

The students must really study. Teachers should also try as much as possible so that students can capture the subject matter and practice it. Parents also should not be silent, must come to pray for his son who was lodged successfully ...
Also do not parents become the factor of not return santri to dayah with undue reason, because this can cause laziness in the self santri ...
However, parents should be the driving force, encouragement for students to return to dayah with chest extension so as to facilitate students in studying ...

Alfaqir pronounces: مرحبا ياطالب العلم "Welcome to the claimant of science"

Indonesia

“SAATNYA KEMBALI KE DAYAH”

Sepuluh syawal adalah hari dimana sebagian besar santri di Aceh kembali ke dayah, walaupun pada kenyataannya hati mereka masih menginginkan liburan...
Namun mereka berusaha menepiskan keinginan tersebut untuk kembali ke dayah demi mempelajari ilmu agama yang benar dilingkungan yang semestinya...
Kembalilah kalian ke tempat menuntut ilmu, jalanilah dan hadapilah dengan kesabaran karena ilmu itu tidak mungkin diraih dengan tenang dan santai.
Abdullah bin Yahya bin Abi Katsir berkata: Saya mendengar bahwa Bapakku pernah berkata:

‎لا يستطاع العلم براحة الجسم.
“Ilmu itu tidak diperoleh dengan badan yang santai”.

Dan sebagian ulama juga mengatakan:

‎ما أفلح فى العلم الا من طلبه فى القلة
Tiada kebahagiaan dalam mencari ilmu kecuali mereka yg dlm kondisi serba kekurangan.

‎لا ترم علما وتترك التعب
jangan berharap mndapat ilmu jika kau tak mau susah payah.

Mencari ilmu agama atau mondok (meudagang di dayah) itu sulit. Kalau seorang santri ingin meraih kesuksesan dalam mondok, tiga komponen harus bersatu untuk menguatkan tercapainya tujuan:

1. Oang tua atau wali santri
2. Pengajar atau teugku seumeubeut
3. Keinginan dari diri Santri tersebut...

Santri harus sungguh-sungguh belajar. Pengajar juga harus berusaha sebisa mungkin agar anak didiknya bisa menangkap materi pelajaran dan mengamalkannya. Orang tua juga tidak boleh diam, harus ikut mendoakan agar anaknya yang sedang mondok berhasil...
Juga janganlah orang tua menjadi faktor tidak kembalinya santri ke dayah dengan alasan yang tidak semestinya, karena hal ini bisa menimbulkan malas pada diri santri tersebut...
Akan tetapi seharusnya orang tua menjadi pendorong, penyemangat agar santri kembali ke dayah dengan kelapangan dada sehingga memudahkan santri dalam menuntut ilmu...

Alfaqir mengucapkan: مرحبا ياطالب العلم “Selamat datang wahai penuntut ilmu”

@####??