Poem
KERETA USANG
Muklis Puna
Kereta kencana meratap di atas peron
Geraham malam mengunyah pasak- pasak besi
Gerbong sesak mendekap menguap kematian
Lokomotif di paruh waktu menjerit menuju stasiun
Orang -Orang berebut tumpangan menunggang mimpi
Dua puluh empat gerbong susut beringsut dikunyah matahari
Dari tingkap- tingkap keropos menguap nafsu serakah
Waktu dilipat dalam genggaman dan bayang bayang
Kawan....
Ini gerbong terakhir menuju stasiun tak bermalam
Sekejap mata menukar kedipan,
Satu milyar matahari dalam kotak galaksi berhamburan
Lautan mendongkrak gelombang menyapu serakah
Bumi berdenting, bintang- bintang bagai kapas dalam buaian
Gerbong terakhir semakin padat
Bayi- bayi berteriak menghalau dunia
Mereka meloncat keluar rahim
Gerbong sisa mendidih di ujung waktu
Gunung gunung meludah lahar
Catatan hidup disematkan di ujung sulbi
Gerbong terakhir tertatih menindih nasib
Lhokseumawe, 9 Juli 2018
@mukhlispuna you were flagged by a worthless gang of trolls, so, I gave you an upvote to counteract it! Enjoy!!